Hati itu layaknya kue kering. Ia mudah hancur.
Gara-gara Erisa
"Lo lagi ada masalah?"
Arka menghembuskan nafasnya. "Sekali lagi gue minta maaf atas sikap gue tadi."
Tanpa berucap lagi, Arka segera meninggalkan rumah Shakila.
Shakila baru saja memasuki rumah besarnya. Dan ia langsung dikejutkan oleh sosok Erisa.
"Ekhm."
"Loh kok lo udah sampe sih Res?" Tanya Shakila heran ketika dia melihat Ires tengah duduk di ruang tamu.
"Cie yang habis dianter pacar.." Ledek Ires.
"Res, lo jangan bikin gue naik darah deh." Pinta Shakila yang kini duduk di samping Ires.
"ya deh, Sha. Lo baru pulang sekolah jam setengah lima? Habis dari mana aja lo?" Tanya Ires kepo. Sepertinya virus keponya sudah sering kali kambuh.
"Dari suatu tempat yang ada dibumi!" Jawab Shakila sekenanya.
"Kalo itu gue juga tau Sha." Ucap Ires sambil memutar bola matanya malas.
"Res, gue mau mandi dulu yah." Pamit Shakila pada Ires.
Jam sudah menunjukan pukul 5 dan Shakila pun menghampiri Ires yang kini sedang asik mencicipi cemilan layaknya detektif conan. Eh kok conan sih? Maksudnya detektif rasa bukan sekedar icip-icip.
"Enak gak Res?" Tanya Shakila yang kini duduk di depan Ires.
"Apanya yang enak?" Tanya Ires bingung.
"Cemilannya. Itu gue sama bi Ina loh yang bikin.."
"Oh.. enak kok enak."
"Btw, lo gak ada niatan buat bikinin kue kering ke Pacar dadakan lo itu?" Tanya Ires yang mulai meledek.
"Pacar dadakan, lo kira tahu bulat? Lagian gue juga gak akan pernah dan mau ngasih apapun ke Brandal itu, " jelas Shakila.
"Oh gitu.. Oh ya Sha. Gue pikir-pikir nih ya, lo itu beruntung banget bisa dapetin Arka. Lo tau kenapa?" Tanya Ires sambil mengunyah kue kering.
"Kenapa?" Tanya balik Shakila yang tengah mengambil kacang oven di toples di depannya.
"Itu karena Arka jenius, dan.. Gue rasa lo butuh orang kaya dia deh. Secara nih ya, lo itu kan lagi berusaha buat dapetin banyak prestasi buat bikin papa lo bangga." Jelas Ires.
Shakila pun terdiam sebentar, berpikir apa yang dikatakan Ires.
"Tapi menurut analisis gue, Arka suka ke elo itu kaya nya udah lama deh. Cuman ya.. Dia belum berani buat ungkapinnya, jadi ya baru bulan ini dia bisa bilang ke elo." Tambah Ires yang membuat lamunan Shakila buyar.
"Em.. Gitu yah? Menurut gue, si brandal itu lah yang beruntung kalau bisa dapetin Shakila, jelas-jelas Shakila anak nya baik, cantik lagi. Jarang-jarang loh ada anak blasteran yang bener-bener punya sifat kaya Shakila." Ucap Erisa yang tiba-tiba datang.
"Loh? Kapan lo dateng?" Tanya Shakila heran.
"Barusan," jawab nya.
"Lo dari mana Ris? Kok tiba-tiba nimbrung? Udah kaya hantu kuntilanak yang tiba-tiba ketawa." Ledek Ires yang membuat Shakila serta dirinya sendiri tertawa.
"Enak aja lo, gue itu tadi habis dari pintu depan. Tadi juga bi Ina udah mempersilahkan gue masuk. Lo nya aja yang ngga peka gara-gara keasyikan makan! Dan gue tadi udah SMS Arka buat ikut dateng ke acara makan malam di rumah lo, Sha." Ucap Erisa.
"Apa?! Terus si Brandal itu mau?" Tanya Shakila dengan nada yang semakin meninggi.
Bagian ini gimana? Erisa kok kaya nya serada blo on yah? Atau.. Emang dia punya rencana khusus? Ah sudah lah, jangan terlalu di fikirkan. Mungkin saja emang Erisa berniat untuk mengundang Arka agar Shakila bisa membuat makanan untuk nya. Lanjut ke bagian selanjut nya yuk sobat.. Jangan lupa ucapin salam brandal nya..
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA |Selesai|
Teen Fiction[Selesai] Ini kisah tentang Cool Girl VS Genius Boy. Kisah mereka dimulai saat mereka duduk dibangku SMA. Gimana kalau kalian ketemu sama cowok genius, tapi punya sifat yang rumit ples nyebelin? Nah Ini yang dialami Shakila. Kisah antimainstream den...