Dua Lima

3.1K 164 3
                                    

Hellowww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hellowww...
BPDBS Update!
If you like, please tap love and follow me.
_Happy Reading_

Rahasia

Jam istirahat tiba, Shakila, Ires dan Erisa sudah duduk manis di kantin sambil memakan makanannya.

"Sha, sejak kapan sih pacar dadakan lo ileran?" Tanya Ires.

"Ntah." Jawab Shakila yang masih asyik memakan bakso malang.

"Arka ileran? Kok lo bisa tau sih Res?" Tanya Erisa.

"Ah lo sih, pagi-pagi bukannya di dalam kelas malah asyik mejeng di pintu gerbang. Mau jadi tdp (tim disiplin pelajar) lo?" Tanya Ires.

"Nggak, gue lagi mau cuci mata." Jawab Erisa.

"Heleh, efek kelamaan jomblo." Ucap Ires.

"Ye.. Biarin, sirik aja. Oh ya, pertanyaan gue dijawab dong." Ucap Erisa.

"Gue bisa tau Arka ileran juga gara-gara Shakila yang bilang. Tadi pagi gue duduk terus pas tangan gue diatas meja, eh ada basah-basah. Kata Shakila itu ilernya Arka." Jelas Ires.

Erisa tertawa kencang.

"Anjir.. Cogan ileran." Ucap Erisa masih dengan ketawanya.

Shakila langsung menatap Erisa dengan tatapan tajam.

"Maaf deh Sha." Ucap Erisa.

"Btw, si Arka tadi bolos di pelajaran Bahasa Indonesia sama Fisika yah?" Tanya Erisa.

"Biarin aja." Ucap Shakila cuek.

"Hah? Kok biarin? Lo masih waras kan Sha? Biasanya lo bakal berubah kayak mak tiri yang lagi marahin anak angkatnya." Ucap Erisa heran.

"Dia bolos juga karena takut kena sembur omelannya penyihir." Jawab Shakila.

"Maksud lo, lo ngatain gue penyihir?" Tanya Ires tak terima.

"Lo emang kalau lagi marah kayak penyihir Res, nyeremin." Bela Erisa.

Ires mengerucutkan mulutnya.

"Eh itu si tiga brandal." Ucap Erisa sambil menunjuk kearah mereka.

"Hai Ires." Sapa Rivan.

"Hai" Ucap Ires jutek.

"Hai Bu Pendik."

"Hai juga tukang bolos." Jawab Shakila yang mulai kesal.

"Arka. Sekarang gue bikin perjanjian. Kalau lo bolos gue nggak bakal mau jadi pacar lo lagi!" Ucap Shakila yang tingkat kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun.

"Bu pendik malu yah pacaran ama siswa yang tukang bolos?" Tanya Arka.

Heh kok si berandal ngomong nya gitu sih? -Batin Shakila.

"Gue tau kok, Bu pendik itu rajinnya ngelebihin pembantu dirumah gue. Pinternya ngelebihin Ires sama Erisa, walau belom bisa ngelebihin gue. Pasti Bu pendik dari awal malu yah pacaran ama gue? Bu pendik selama ini cuma kasian doang kan ke gue?" Tanya Arka yang makin lama makin memelas.

Erisa dan Ires membelalakan matanya. Ia kesal karena ucapan Arka perihal Shakila yang lebih pinter daripada mereka berdua. Walau apa yang dikatakan Arka sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada. Bukan sekedar mitos atau opini belaka.

"Bu bukan gitu Dal, tapi ada yang harus lo inget. Ibu lo itu lagi dirumah sakit, kalau ibu lo tau sikap lo kayak gini. Ibu lo pasti bakalan sedih. Lo tau kan aturan disekolah ini? Nggak boleh bolos sampai 7 mata pelajaran. Resikonya bisa di DO, Dal" Jelas gue.

"Sha ibu aslinya si Ar-"

"Yaudah gue kagak bakal bolos lagi deh." Potong Arka dengan cepat.

"Ibu aslinya si Arka kenapa?" Tanya Ires heran.

"Jadi sebenernya ibu as-" Omongan Edi terputus karena Arka menginjak kaki Edi.

"Nggak kok, nggak kenapa-napa." Arka tersenyum.

Edi masih meringis kesakitan.

"Edi kenapa? Kok kayak kesakitan gitu?" Tanya Ires penasaran. Sepertinya penyakit keponya kambuh lagi.

"Gigi nya keropos, biasa namanya juga udah tua." Ucap Arka.

Edi melirik Arka.

"Udah yuk ah pesen makanan." Ajak Rivan.

Sepertinya ada rahasia nih... Mau tua? Eh maksudnya mau tau? Nah lanjut ke bagian selanjutnya keyyy...

Salam Shaka.

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang