Tiga Empat

2.7K 147 1
                                    

Buk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buk!

Arka dengan tak sengaja menabrak seorang guru lelaki hingga buku yang dipegang guru itu jatuh berantakan.

"Ampun deh! Siapa yang berani nabrak bapak?!"

"Maaf Pak, Eng enggak sengaja," ucap Arka.

"Arka?! Kamu ngapain nabrak saya? Sudah tidak masuk kelas, sekarang malah bikin ulah." Pak Ahmad berkacak pinggang.

"Ini lagi Shakila! Ngapain kamu bareng sama Arka?!" Pak Ahmad mengomel lagi.

"Kan tadi bapak suruh saya buat cari Arka. Bapak lupa ya?" Shakila berucap.

"Bener juga sih... Tapi kenapa baru sekarang kamu bawa Arka kehadapan saya?"

"Arkanya ngumpet dirumah semut pak, saya aja susah nyarinya."

"Yasudah, yasudah. Bapak lagi males ngomelin kalian, takut darah tinggi." Pak Ahmad pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Arka kemudian memutar langkahnya.

"Lo mau kemana?" Tanya Shakila setengah berteriak.

"Kantin."

Shakila pun berjalan mengikuti pacar dadakannya.

"Lo ngapain ngikutin?" Tanya Arka.

Shakila diam.

"Takut pacarnya diambil cewe lain ya?" Goda Arka.

"Ih, apaan sih? Emang ada yang mau sama lo selain gue?"

"Ada lah. Siapa sih yang ngga mau ama cowo ganteng, sholeh, pinter lagi."

"Tapi bader dan suka minta traktiran!" Ceplos Shakila.

Arka diam tetap melanjutkan langkahnya, tak peduli atas ama yang Shakila barusan katakan.

Sesampainya di kantin.

"Afraz? Lo disini?" Tanya Shakila dengan exited.

Arka membelalakan matanya.

"Eh Killa. Apa kabar? Gue kangen banget sama lo." Afraz memeluk Shakila.

Shakila membalas pelukan mereka. Dan Arka pun masih diam ditempat, berusaha berfikir positif.

"Gue juga kangen banget sama lo Raz... Lo kenapa bisa ada disini?"

"Lagi bantuin bibi gue." Jawabnya.

"Ini warung bibi lo?" Tanya Shakila.

"Iya. Lo mau pesan apa?" Tanya Afraz.

"Emh... Biasa kaya dulu. Oh ya, Ka. Lo mau pesen apa?" Tanya Shakila sambil melihat Arka yang sedang duduk.

"Manusia. Gue laper mau makan orang!" Ucap Arka sewot.

"Ih Arka, serius..."

"Nggak usah minta serius kalo nantinya ngga bisa tulus." Ceplos Arka.

Afraz merasa geli melihat tingkah laku Arka dan Shakila.

"Ka. Gue traktir nih, cepetan mau pesen apa?" Tanya Shakila lagi.

"Nah gitu dong. Gue samain kaya lo aja deh Sha, biar tetep bisa serasi," ucap Arka.

"Oke. Tuh Raz, lo denger kan?" Tanya Shakila.

"Gue denger kok, btw gue ngga ikutan di traktir nih?" Tanya Afraz.

"Yaudah gue traktir lo juga deh. Lagian udah lama kan ngga makan bareng lagi," Ucap Shakila yang kemudian duduk di depan Arka.

Arka memasang muka malas, berpura-pura tak peduli.

"Ka, lo kenapa sih? Lo sakit?" Tanya Shakila.

"Nggak." Jawab Arka secukupnya.

Tak lama kemudian pesenan mereka pun datang.

"Ini buat Killa, dan ini buat Arka." Ucap Afraz.

"Raz, makan bareng kita aja. Gue kan kangen makan bareng lo," Ucap Shakila.

Afraz pun duduk disamping Arka.

Shakila pun menyantap batagornya.

"Raz, lo kok tumben kesini?" Tanya Shakila.

"Iya. Soalnya Papa lagi mau ditugasin di Singapura. Mama pasti ikut Papa, jadinya Gue bakalan tinggal bareng ama Bibi dan pindah sekolah. Jadi gue bakalan sekolah disini." Jelas Afraz.

"Oh gitu... Bagus deh. Bisa ketemu ama lo setiap sekolah." Ucap Shakila bahagia.

Tangan kirinya Arka mengepal. Mukanya memerah dengan seketika.

"Ka, lo kenapa?" Tanya Shakila.

"Kepedesan." Jawab Arka.

"Perasaan lo ngga pake sambel deh, tapi kalo lo ngga tahan mau minum, minum es teh gue dulu aja. Biar gue pesen lagi." Ucap Shakila.

Arka pun langsung menyerobot minum milik Shakila.

Setengah gelas es teh milik Shakila sudah habis masuk ke dalam perut pacar dadakannya.

"Killa. Ini siapa? Temen lo apa pacar lo?" Tanya Afraz.

"Oh iya, gue ampe lupa ngenalin. Afraz, ini Arka pacar dadakan gue. Dan Arka, ini Afraz temen dari gue SMP," Ucap Shakila.

"Pacar dadakan? Kaya tahu bulat aja dah." Afraz cengengesan.

"Hahaha... Bisa aja lo Raz." Tawa Shakila.

Arka pun pergi meninggalkan Shakila.

"Ka. Lo mau kemana?" Teriak Shakila.

Arka pun mempercepat langkahnya dan tak menjawab pertanyaan Shakila.

"Killa, mungkin dia mau ke toilet. Oh iya, gue belum punya nomer lo. Minta nomer lo dong." Ucap Afraz.

"Nih." Shakila menyodorkam hp nya yang sudah ia seting hingga dapat memunculkan nomer hp nya.

"Oke makasih." Ucap Afraz.

"Sama-sama. Nih Raz uang nya, gue mau ke Arka dulu ya." Shakila pun langsung meninggalkan Afraz.

Duh duh duh... Apa yang terjadi yang dengan Arka dan Shakila di bagian selanjutnya? Kira-kira Arka bisa nerima Afraz sebagai temannya Shakila ngga ya? Atau Arka akan melarang Shakila untuk berteman dengan Afraz? Penasaran? Ikuti trs kisah BPDBS yaaa...

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang