Tiga Belas

3.6K 230 8
                                    

Menunggu itu memang capek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menunggu itu memang capek. Untung saja rasa sayang gue ke lo itu selalu bisa menguatkan.

Nonton

"Sha. Lo punya masker mata gak?" Tanya Erisa sambil melihat matanya dikaca.

"Punya, nyokap gue mah selalu nyetok." Jawab Shakila sambil membuka laptopnya.

"Masker wajah di salon nyokap lo berapa Sha?" Tanya Erisa yang kini berjalan kearah Shakila.

"Berapa yah? Gue mah gak tau harga pastinya. Gue aja gak pernah maskeran di salon nyokap gue." Aku Shakila jujur, kini pandangannya sedang mencari film yang akan ditontonnya.

"Kalo gue jadi lo, gue bakalan tiap hari creambath, many pady, catok rambut, rebonding, lulur. Ah.. Pokoknya banyak deh.." Ucap Erisa yang kini sudah berada di samping Shakila.

"Enak banget sih hidup lo Sha, ntar kalo lo mau nikahan tinggal minta dandanin nyokop lo. Terus nanti bajunya juga dari nyokap lo. Catering nya tinggal lo aja yang masak." Ucap Ires.

"Ye.. Perjalanan hidup gue buat ngejar prestasi itu masih phanjang.." Ucap Shakila.

👟👟👟

Setelah kemarin Shakila dan kedua sahabat nya menginap dan bermain bersama kini saat nya Shakila kembali ke sekolah. Jam sudah menunjukan pukul 6.10 tapi Shakila belum juga bangun dari tidur nya. Akhirnya

Calysha pun turun tangan untuk membangunkan anak perempuan satu-satunya itu.

"Shakila bangun..! Jangan ngebo terus!" Teriak Calysha sambil mengoyang-goyangkan tubuh anak nya itu.

Pret.. Tiba-tiba terdengar suara dari pantat Shakila yang membuat Calysha semakin marah.

"Shakila! Kamu tuh ya..! Bangun cepetan!" Suara Calysha kini semakin mirip toa dengan volume full.

Tiba-tiba Bi Inem masuk lalu menghampiri Calysha.

"Maaf nyonya, non Shakila sudah ditunggu Arka diluar." Ucap Bi Inem.

"Oh iya bi, bilangin Shakila nya masih ngebo. Suruh tunggu sebentar." Ucap Calysha.

Bi Inem pun keluar dari kamarnya.

"Shakula!" Teriak Calysha yang semakin marah membara dan tak lama kemudian Shakila pun bangun dari tidurnya.

"Hem.. Apaan sih mama cantik ku? Mama jangan manggil aku Shakula dong.. Emang nya aku kembarannya Nakula sama Sadewa?" Tanya Shakila sambil mengucek kedua matanya. Ucapanya tak kalah kencang nya dengan Calysha.

"Udah jam 6.17 menit Shakila.." Ucap Calysha masih dengan emosinya.

"Appa?! Mama kenapa gak bangunin dari tadi?" Tanya Shakila sambil lompat dikasur lalu mengambil handuk, seragam dan juga tasnya. Kemudian Shakila berlari ke bawah, lebih tepatnya ke kamar mandi.

"Kampret..! Kila jangan mandi di bawah!" Teriak Calysha. Namun sepertinya Shakila tak menggubris teriakan Calysha.

Shakila pun tergesa-gesa menuju kamar mandi. Tanpa ia sadar kini Arka tengah mentertawainya.

"E.. Busyet, Bu Pendik kalau baru bangun mukanya lucu bikin gemesyin." Ucap nya yang ternyata terdengar diteliga Shakila, sekejap Shakila pun menghentikan langkahnya.

"Lo? Lo kok ada disini? Aduh.. Mampus gue!" Ucap Shakila yang kemudian berlari keatas dan Arka pun tertawa karena sikap Shakila.

"Mama, mama kok gak bilangin kalau ada brandal di bawah? Mama bikin aku malu!" Ucap Shakila dengan dumelannya. Sedang Calysha hanya bisa tertawa.

Setelah jam menunjukan pukul 6.38 Shakila pun langsung nenuju ke tempat dimana Arka berada.

"Lo ngapain sih pagi-pagi udah ke rumah gue?" Tanya Shakila yang kini sedang memakai sepatu.

"Buat jemput lo, lagian kan harusnya jam 6.30 lo udah ngapel ke sekolah." Jawabnya jutek.

'Iya juga sih, lagian kenapa lagi gue kesiangannya pas si brandal ini dateng. Kan malu gue.' Batin Shakila.

"Lo gak sarapan dulu?" Tanya Arka yang melihat Shakila ingin segera berangkat.

"Gak ah, ntar gue telat lagi! Udah yuk berangkat." Ajak Shakila.

"Lo gak pamit sama nyokap lo?" Tanya Arka yang kini sudah dalam posisi berdiri.

"Udah tadi di kamar." Jawab Shakila singkat.

"Oh.. Nyokap lo dimana? Masih dikamar lo?" Tanya Arka.

"Iya." Jawab Shakila singkat.

Arka pun berlari menuju kamar Shakila dilantai 2 disana ada kamar yang terbuka dan sepertinya itu kamar Shakila.

"Assalamualaikum Tante.." Ucap Arka.

"Eh kamu, Waalaikumsalam. Sini masuk.

"Em.. iya tante. Tante, ini kamar nya Shakila?" Tanya Arka.

"Iya. Berantakan yah? Emang kalo dia lagi kesiangan kamar nya gak pernah dirapiin. Alesannya takut telat, akhirnya mamanya deh yang beresin." Aku Calysha sambil melipat selimut.

"Oh gitu.. Itu foto ayah nya Shakila yah?" Tanya Arka yang semakin kepo.

"Iya. Sengaja masih dipasang, soalnya kalau gak dipajang di situ Shakilanya bakalan nangis-nangis terus gak mau makan. Kaya anak kecilkan dia?"

"Pialanya Shakila banyak juga yah tant"

"Iya. Tapi dia masih juga belum puas buat dapetin banyak prestasi."

"Oh gitu.. Yaudah deh tant, Arka pamit dulu yah." Ucap nya kemudian salim pada Calysha. Dan Arka pun pergi menemui Shakila.

"Kamar lo ternyata berantakan juga yah Bu Pendik? Tapi masih memding kamar lo sih dari pada kamar gue. Hehe.." Ucap Arka yang sudah siap menjalankan motornya.

"Jadi tadi lo masuk ke kamar gue?!" Tanya Shakila tak percaya.

"Iya, gue juga tadi sempet tanya-tanya sama nyokap lo." Jawab Arka jujur.

"Lo tanya apa aja sama nyokap gue?!"

"Banyak. Gue tanya tentang foto papa lo, gue tanya tentang piala lo, dan nyokap lo jawab semuanya. Terus nyokap lo bilang ternyata kalau lo lagi mau telat kaya gini lo gak pernah beresin kamar lo. Kasian tuh nyokap lo.. Gue jadi iba liatnya."

"Anjir.. Lo jangan ngomong gitu dong.. Udah ah. Gak usah dibahas lagi! Yuk cepetan ke sekolah." Pinta Shakila.

Makasih yang udh mau baca sampai bagian ini. Makadih juga buat voment nya :)

Jangan lupa tinggalin jejak nya yah.. Karena kalau kalian nggak tinggalin jejaknya, siap-siap aja jadi mahluk tak kasat mata 😢😂 karena yang tak punya jejak hanyalah mereka 😁😂

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang