Dua Lapan

2.9K 174 0
                                    

Hellow... BPDBS Update!
If you like, please follow and vote.
_Happy Reading_

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Obrolan

Pagi ini Arka menjemput Shakila dengan sepeda gunung nya. Arka membunyikan bel rumah Shakila.

Ting tong...

Ibu nya Shakila datang lalu membukakan pintu rumah Shakila.

"Eh Arka, masuk yuk." Ucap Calysha.

"Iya tante."

Arka masuk ke rumah Shakila lalu duduk di sofa ruang tamu setelah dipersilahkan.

"Shakila lagi mandi, ditunggu dulu yah." Ucap Shakila yang ikut duduk.

"Iya tante. Ngomong-ngomong bi Inem kok nggak keliatan?"

"Lagi pulang kampung, anaknya sakit harus dirawat di rumah sakit."

"Oh gitu tante." Arka menganggukan kepalanya.

"Oh ya, Cynthia gimana? Jadi mau bawa ibu angkat kamu ke singapura?" Tanya Calysha.

"Jadi kok tante, bulan depan kalau nggak ada kemajuan bakalan dibawa ke singapura." Jelas Arka.

"O..." Calysha membeo.

"Btw, kok tante tau mama saya?" Tanya Arka heran.

"Cynthia itu kan sahabat saya dari tk sampai sekarang. Dia dulu orang nya cengeng banget loh. Oh ya, butik diluar negri nya gimana?" Tanya Calysha lagi.

tadi mertua gue bilang apa? Sahabatan dari tk? Berarti sahabat mama selama ini itu calom mertua gue. Baguslah, pasti mereka nanti saling merestui!

"Emh, ba baik tante, alhamdulillah."

"Papa mu kapan balik ke indonesia?" Tanya Calysha lagi.

"Dua bulan lagi tante. Soalnya sekarang lagi sibuk ngurusin bisnis restorannya di korea."

"Ouh... Sepi dong rumah mu, apalagi pembantu yang sudah kau anggap sebagai ibu mu itu lagi sakit parah."  Ucap Calysha.

"Iya tante, rumah saya jadi sepi. Nggak ada yang nyiapin makan sama ngingetin saya lagi."

"Apalagi mama belakangan ini pulangnya seminggu sekali buat cek keadaan nyokap Era." Tambah Arka.

"Oh, yaudah kalau gitu nanti tante bilang ke Shakila suruh nemenin kamu habis pulang sekolah." Ucap Calysha.

"Eh, nggak usah tante." Tolak Arka. Padahal sebenernya sih mau.

"Nggak apa-apa, lagian juga Bi Inem lagi pulang kampung. Saya juga kadang pulang nya malem, kadang juga nggak pulang. Kasian Shakila nya  kesepian terus." Ucap Calysha.

Shakila menghampiri Arka dan Calysha, pakaiannya sudah sangat rapi.

"Ma, berangkat dulu yah." Ucap Shakila pamit.

"Tante berangkat dulu yah." Arka gantian pamit.

Shakila sudah berjalan agak jauh dari Arka.

"Dal, cepetan." Teriak Shakila.

Shakila tertegun setelah melihat luar rumahnya yang hanya ada sepeda gunung.

"Dal, kita ke sekolah jalan kaki?" Tanya Shakila.

Arka yang sudah berada disamping Shakila hanya menggeleng cepat.

"Terus naik apa?"

"Tuh." Arka menunjuk sepeda gunung berwarna putih dengan dagu nya.

"Yakin?" Tanya Shakila lagi.

Arka mengangguk lalu menggandeng tangan Shakila.

"Ayo naik." Ucap Arka yang sudah siap untuk membonceng Shakila.

"Gue berat loh Dal," Ucap Shakila lagi.

"Udah nggak apa-apa, gue strong kayak ultramen di upin ipin."

"Hah? Iya kah? Tapi menurut gue, lo cocokan jadi Fizi. Hahaha..."

"Hemh, ngeledek ceritanya?"

"Nggak kok, wkwkwk."

"Lagian lo tumben pake sepeda, motornya digadein yah buat pacaran ama gue?" Shakila sudah berdiri dan pegangan ke pundak Arka.

"Hah? Nggak kok bu pendik, emang nya gue sekere itu yah? Gue itu naik sepeda karena bosen naik motor terus." Ucap Arka yang kemudian menjalankan sepeda gunungnya.

Ciit...

Arka mengerem dadak sepedanya hingga badan Shakila maju kedepan.

"Brandaaal!" Teriaknya.

"Ada kucing lagi lari marathon Bu Pendik. Maaf yah." Ucap Arka yang kemudian melajukan sepedanya lagi.

Shakila kini memeluk Arka dari belakang.

"Capek yah?" Tanya nya sambil melihat wajah Arka.

"Hah? Nggak kok." Jawab Arka yang masih melajukan sepedanya.

"Bohong. Jelas-jelas jidat lu udah kebanjiran, nggak takut kalau kuman di wajah lo beralih ke tempat pengungsian dan kegantengan lo berkurang?" Tanya Shakila yang masih memeluk Arka dari belakang.

"Kalau kurang nanti tinggal gue isi ulang lagi, bu pendik." Jawabnya sambil tersenyum.

"Hahaha, bisa aja." Shakila kini melepas pelukannya dan kembali berdiri tegak sambil memegang pundak Arka.

Kini Shakila dan Arka sudah memarkirkan sepeda gunung milik Arka.

Shakila mengambil tisu di tasnya.

"Elap dulu nih keringet lo." Ucap Shakila sambil memberikan tiga lembar tisu.

"Elapin." Pintanya manja.

"Dih, modus."

"Biarin, kan ama pacar sendiri, bukan ama pacar orang."

"Hahaha" Shakila tertawa lalu mengelap keringat Arka yang sudah membanjiri hampir semua wajahnya.

Wajahnya Arka mulus, sepertinya kuman di wajah nya sudah ngungsi ke tisu yang dipegang Shakila.

Shakila membuang tisu itu ke tempat sampah disamping nya. Lalu berjalan bersebelahan disamping Arka.

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang