Sandara dan ketiga temannya tengah menikmati makan siang mereka di kantin saat dosen tampan itu memesan makan siangnya, Bom mengikuti gerakan dosen tampan itu melalui tatapannya. Sudah menjadi rahasia publik jika Park Bom begitu memuja dosen tampan bermarga Kwon itu.“Lihatlah, senyumnya begitu mempesona” ucap Bom menatap senyum dosen yang tengah mengucapkan beberapa kalimat pada penjaga kantin.
“Tapi banyak yang membencinya karena kebiasaannya yang suka memberi harapan palsu” ucap Chaerin, ketiga wanita itu kini menatap gadis bermata kucing itu.
“Maksudmu?” tanya Bom, menyuarakan rasa penasarannya. Kedua gadis yang lain mengangguk setuju.
“Bukan tahun ini saja Mr. Kwon selalu membatalkan kehadirannya di kelas. Sejak tahun lalu Mr. Kwon sudah seperti itu dan itu membuat para mahasiswa menjadi kesal karena selalu diberi harapan palsu. Mereka datang kemari namun Mr. Kwon selalu datang terlambat, tidak jarang Mr. Kwon meminta hari pengganti pada setiap penanggung jawab mata kuliahnya di setiap kelas” ucap Chaerin menjelaskan.
Ketiga gadis yang lainnya menganggukkan kepalanya, “Mungkin itu karena ia tidak memiliki seseorang yang bisa mengatur jadwalnya” ucap Bom mengangkat bahu.
“Bukankah Mr. Kwon sudah menikah? bahkan ia menikah sejak umur 19 tahun” ucap Minzy.
Ketiga gadis itu tampak berfikir, mengingat kabar yang disampaikan Minzy, “Ahh iya, aku pernah mendengar itu juga, ia menikah dengan gadis yang bahkan umurnya lebih muda darinya. Dan mereka tidak tinggal satu rumah karena gadisnya itu hidup di negara lain selama beberapa tahun sebelum akhirnya pindah ke Korea. Aku penasaran bagaimana bentuk wajah dan tubuh gadis yang dinikahi oleh Mr. Kwon” ucap Bom.
“Kau masih mengincarnya Bom?” tanya Dara, Bom melirik sahabatnya yang tengah menyesap jus strawberrynya. Dengan anggukan semangat Bom tersenyum lebar.
“Tentu saja, tapi sayangnya disini kita tidak diperbolehkan berkencan dengan dosen” ucap Bom dengan nada sedih.
Ketiga temannya mengangguk setuju, raut wajah sedih dapat terlihat jelas dari wajah keempat gadis itu.
“Jika disini tidak ada larangan untuk dosen dan mahasiswa saling mencintai, kau akan berkencan dengan siapa?” tanya Chaerin kepada 3 teman wanitanya.
Ketiganya tampak berfikir, “Mr. Kwon!!!” ucap Bom dengan semangat, “Kau tentu tahu itu bukan? Aku tidak akan menggantikan perasaanku padanya, aku mencintainya dengan seluruh hatiku. Oh God andaikan ia belum menikah, aku akan bersedia menikah dengannya” ucap Bom berkhayal.
Dara menatapnya dengan tatapan yang tak biasa. Ada sesuatu yang membuatnya sakit saat gadis itu mendengar ucapan Bom, “Aku ingin mengencani Mr. Song” ucap Minzy, “Ia begitu tampan dengan alis tebal dan mata sendunya. Oh Tuhan berikan aku jodoh sepertinya” ucap Minzy merona,
“Jika kau eonni?” tanya Chaerin pada gadis yang sejak tadi diam, Dara meliriknya dan menggigit bibir bawahnya, haruskah ia mengatakan bahwa ia juga jatuh cinta pada dosen tampan itu?
“Mungkin Mr. Kwon” ucap Dara mengangkat bahu, “Meskipun ia menyebalkan tapi aku bisa merasakan bahwa pria itu adalah pria yang lembut” ucap Dara dengan senyum diwajahnya.
“Oh Tuhan, sudah hampir enam bulan kau menjadi asisten dosennya, apa yang kau rasakan?” tanya bom mendekatkan tubuhnya kearah Dara yang berada disebrangnya.
Dara menaikkan satu alisnya, berfikir apa yang ia rasakan menjadi seorang asisten dosen Mr. Kwon. “Kesal? Tapi aku juga senang bisa dekat dengan pria tampan sepertinya. Setidaknya aku lebih dekat dengannya dibanding fangirlnya yang lain” ucap Dara dengan senyum jahilnya membuat Bom mendesis tidak terima.
“Apakah ia pernah mengajakmu berkencan?” tanya Bom penasaran, “Apakah kau pernah bertemu dengan istrinya?” tanya Bom lagi, Dara menatap Bom bingung sebelum kembali tersenyum jahil.
“Kalian tidak tahu? Aku adalah istri Mr. Kwon” ucap Dara tersenyum bangga yang dibalas dengan ucapan-ucapan tidak percaya membuat Dara tertawa, “Aku pernah beberapa kali dan aku melihat Mr. Kwon begitu mencintai istrinya. Oh Tuhan, aku hanya berharap kau tak bertemu dengan mereka karena kau akan melihat bagaimana keduanya saling mencintai dan tidak bisa dipisahkan” ucap Dara dengan senyum berkhayalnya
“Benarkah?” tanya Bom, Dara menganggukkan kepalanya, saat Bom akan mengatakan sesuatu ponsel Dara berdering menandakan ada panggilan masuk, nama baby boy muncul dilayar itu membuat Dara segera mengambiil dan mengangkatnya,
“Ye oppa?” tanya Sara sedikit menjauh dari groupnya“Kau akan langsung pulang setelah selesai kuliah?” tanya pria di ujung sambungan, Dara menganggukkan kepalanya
“Sepertinya ya, teman-temanku belum mengatakan bahwa mereka ingin pergi ke suatu tempat. Apakah ada sesuatu?” tanya Dara.
“Eum... kedua orang tuaku akan datang kerumah, mereka akan makan malam dan menginap selama dua hari” ucap pria diujung sambungan membuat dara mengerti.
“Baiklah aku akan langsung pulang setelah selesai jam kuliahku. Kau akan pergi kesuatu tempat setelah dari sini?” tanya Dara,
“Aku masih memiliki latihan, aku tidak bisa menjemputmu, akan ada Kim ahjussi yang menjemputmu” ucap pria itu membuat Sara mengangguk, “Aku harus pergi sekarang, jangan dekati pria lain, arraseo”
“Nee oppa” ucap Dara dengan senyum lebar dan rona merah di wajahnya.
“Saranghae Dara-ya” suara lembut itu masih mampu membuatnya merona bahkan setelah 7 tahun memadu kasih berdua.
“Nado saranghae.... oppa” ucap Dara menggigit bibir bawahnya. Panggilan terputus namun Sandara masih berada di tempatnya, raut wajah bahagia dapat terlihat diwajah cantik seperti malaikat itu.
“Apa yang dikatakan oleh kekasihmu?” tanya Bom setelah Dara duduk di kursinya, ia menggeleng sebelum melahap cheesecake favorite.
“Oh God apakah aku sudah mengatakan bahwa cheesecake ini sangat lezat?” tanya Dara mengalihkan pembicaraan.
Sandara tidak pernah mau ada yang mengetahui hubungannya dengan kekasih yang selalu membuatnya merona.
“Jangan mencoba mengalihkan perhatian nona, aku tahu apa yang ada didalam otakmu. Kau sudah memiliki baby boy tapi kau masih saja mengincar Mr. Kwon. Kau ingin aku melaporkannya pada baby boy?” tanya bom mengancam.
Dara meliriknya lalu tersenyum meminta maaf, “Aku hanya tidak ingin kalian terlalu dekat dengan kekasihku” ucap Dara menyimpan sendok tehnya dan menangkup tangan diatas meja. “Aku tahu ini mungkin terlalu berlebihan, tapi aku tidak bisa memberi tahu kalian apa yang terjadi diantara kita” ucap Dara
“Memangnya kekasihmu itu siapa huh? Seorang idol? Seorang artis? Apakah kau seorang gadis yang menjadi selingkuhan para pejabat?” tanya Bom membulatkan matanya tidak percaya, “Oh Tuhan Dara aku mohon katakan padaku bahwa kau bukan selingkuhan mereka!!!” ucap bom dengan mode berlebihannya.
Kedua gadis yang selalu bersama mereka menggeleng kepala, Park Bom dan sikap berlebihan tidak pernah bisa dipisahkan, mereka bagaikan sepasang paket yang harus kau terima saat berteman dengannya.
“Jika waktunya telah tiba aku akan memberitahu kalian.. tapi tidak sekarang, okay” ucap Dara, ia bahkan berfikir kapan waktunya itu tiba? Setelah mereka wisuda?
Bell berbunyi tanda makan siang mereka telah selesai, dara dan ketiga teman wanitanya beranjak dari duduk untuk mengikuti jam mata kuliah mereka yang lainnya.
---WHAT-IS-NEXT---

KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...