a/n : Italic = Flashback
================================
"Boleh aku bertanya?" tanya dara menatap wajah jiyong, pria itu mengangguk sebagai jawaban. "Apa yang membuatmu yakin untuk menikahiku, bahkan umurmu saat itu masih cukup muda?" tanya dara,
Jiyong menatap wajah Dara dengan senyum hangat dibibirnya, "Karena aku mencintaimu dan aku yakin bahwa aku bisa bahagia bersamamu" ucap Jiyong, setelah mereka menikmati sisa waktu liburan Dara di Seoul, pria itu menyadari bahwa hanya waktu liburan tak akan cukup untuknya bersama gadis bernama Sandara itu. ia ingin lebih lama. Ia ingin selamanya. Ia ingin seumur hidupnya.
Knock.. knock..
"Masuk" pria muda berumur 19 tahun itu memasuki ruang kerja ayahnya, "ada apa Jiyong?" tanya Tuan Kwon saat melihat anak lelakinya memasuki ruangannya.
"eum... boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Jiyong ragu, pria tua itu tersenyum hangat dan meminta Jiyong duduk didepannya. "apakah kau sedang sibuk?" tanya Jiyong
"bicaralah, pekerjaanku bisa menunggu pertanyaan dari anak lelakiku. Apa yang ingin kau tanyakan Jiyong?" tanya Tuan Kwon mengesampingkan partitur didepannya. Ia masih mengaransemen lagu yang akan ia bawakan untuk pagelaran akhir bulan.
"apa yang membuatmu menikahi eomma?" tanya Jiyong langsung, Tuan Kwon cukup terkejut dengan pertanyaan mendadak anak lelakinya, pria itu masih terlalu muda untuk menikah jika ia bertanya karena ia ingin menikah
"aku mencintai ibumu dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersama ibumu tentu saja, ada sesuatu yang kau inginkan dengan itu Kwon?" tanya Tuan Kwon, Jiyong menatap mata ayahnya,
"umur berapa eomma dan appa menikah?" tanya Jiyong, "eum diumur berapa appa menikahi eomma dan umur berapa eomma menikah dengan appa?" tanya Jiyong lebih detail
Tuan Kwon menatap anak lelakinya, pria muda itu tentu ingin menikah jika bertanya seperti itu, "kau ingin menikahi seseorang?" tanya Tuan Kwon tidak mengindahkan pertanyaan yang Jiyong utarakan.
"kau benar-benar menanyakan itu pada appa?" tanya Dara memotong cerita Jiyong, pria itu menatap tajam gadis dipangkuannya. Lengannya masih melingkar di pinggang gadis itu dengan lengan gadisnya melingkar di leher Jiyong. "lanjutkan hehe" Dara menepuk pipi Jiyong dua kali karena gadis itu tau ia telah melakukan kesalahan. Kwon Jiyong sangat tidak suka jika ceritanya diganggu, ia hanya tidak ingin ia lupa pada cerita yang tengah ia bagi saat itu.
Jiyong menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "jadi bisakah appa menjawab pertanyaanku umur berapa appa dan eomma menikah dulu?" tanya Jiyong,
"kami menikah... saat appa umur 28 dan eomma 26. Kami memiliki selisih umur 2 tahun dan eomma adalah salah satu adik tingkatku saat di sekolah tinggi dulu. Kami bertemu kembali direuni dan aku jatuh cinta pada ibumu saat itu. aku bahkan tidak percaya bahwa aku melewatkan wajah cantik itu" ucap Tuan Kwon dengan pandangan menerawang
Jiyong menatap ayahnya, "berapa lama kalian berkencan?" tanya Jiyong lebih lanjut,pria itu bahkan tidak memberi ayahnya waktu untuk bernostalgia.
Tuan Kwon mengangkat bahunya, "aku tidak begitu ingat, 1 atau 2 tahun mungkin karena kami berkencan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama" ucap Tuan Kwon, "jadi kau akan menikahi Sulli?" tanya Tuan Kwon dengan senyum menggodanya.
Jiyong menatap ayahnya dengan alis berkerut lalu menggeleng, "aku dan Sulli sudah tak lagi bersama 2 bulan yang lalu" ucapnya memberi jawaban, ia lalu tersenyum saat wajah cantik Sandara terbesit dikepalanya.
"jika bukan Sulli lalu siapa?" tanya Tuan Kwon, "dan kau akan menikah di umurmu yang masih muda? kau bahkan masih sekolah Jiyong" ucap Tuan Kwon memberi penjelasan
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
أدب الهواةJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...