Sandara mengambil ponselnya yang bergetar, ia membuka pesan yang masuk dan membalasnya sebelum beranjak dari tempatnya untuk pergi ke tempat yang tertera di pesan yang terkirim tadi. Tangan kirinya menggenggam kertas yang telah ia Photocopy sebanyak jumlah murid.
"Ini adalah tugas kalian yang diberikan Mr. Kwon dan kalian diminta untuk mengumpulkannya hari ini juga. Kau bisa mengantarkannya ke ruang kelasku atau cukup simpan di meja Mr. Kwon di ruang dosen" ucap Sandara memberikan kumpulan kertas itu pada mahasiswa didepannya.
"Baiklah, akan aku kirim pesan padamu jika semuanya sudah selesai" ucap mahasiswa itu dengan senyum hangat diwajahnya. Sandara tersenyum sebelum pamit pergi untuk melanjutkan jam kuliahnya.
Bom meliriknya, "Dari mana kau?"
"Memberi tugas pada kelas 3-5" ucap Sandara acuh tak acuh, Bom menganggukkan kepalanya.
"Kau ingin pergi ke mall setelah jam selesai?" tanya Bom, "Kami akan membeli gaun untuk acara SeoArt Night nanti" ucap Bom menjelaskan, Dara meliriknya sebelum berfikir, apakah ia akan pergi membeli gaun dengan Jiyong atau bersama mereka.
"Aku akan hubungi kekasihku terlebih dahulu" ucapnya membuat gadis disampingnya itu mengangguk mengerti.
---
Sandara menunggu prianya mengangkat panggilan darinya, pria itu mengangkatnya setelah dering ke 4, "Yes Baby, ada yang kau inginkan?" tanya Jiyong dari ujung sambungan.
"Teman-temanku mengajakku pergi ke Mall " ucap Sandara dengan nada ragu, ia melirik sekelilingnya memastikan tak ada yang mendengar percakapannya.
"Okay, lalu?" tanya pria itu tidak mengerti apa maksud istrinya, "Aku mengizinkanmu Baby, hanya jangan pulang terlambat, arraseo" pesannya.
"Bukan itu" ucap sandara ragu, "Mereka mengajakku membeli gaun untuk SeoArt Night" ucap Sandara.
Hening untuk sementara sebelum pria itu memberi jawaban yang Dara inginkan, "Kita belanja gaunmu nanti. Jika kau ingin pergi berbelanja aku izinkan, hanya jangan pulan terlalu malam. Kau ingin aku menjemputmu nanti?" tanya Jiyong.
Dara menggeleng sebagai jawaban, akan sangat berisiko jika pria itu menjemputnya, "Tidak perlu, aku bisa pulang bersama Bom dan yang lainnya" jawab gadis itu membuat prianya bergumam. Mereka berbicara sebentar sebelum Jiyong memutuskan sambungannya karena harus pergi ke suatu tempat.
Sandara kembali ketempat temannya menunggu, "Apa yang dikatakan kekasihmu?" tanya Bom saat Sandara sampai di hadapan mereka.
Sandara tersenyum dengan anggukan kepala, "Ia mengizinkan" ucap Sandara membuat ketiga temannya bersorak senang.
Mereka berjalan kearah mobil Chaerin dan melaju ke Mall untuk membeli gaun pesta mereka dengan Sandara yang hanya menemani mereka dengan ice cream dan beberapa makanan lainnya menemani gadis mungil itu.
---
Sandara melambaikan tangannya pada mobil Chaerin yang baru saja mengantarkannya hingga depan rumah gadis itu. Ia memasuki rumah yang baru ia tinggali satu tahun kurang itu dan disambut dengan wangi masakan dari arah dapur.
Gadis itu berjalan kearah dapur, menyimpan tas belanja yang ia bawa ke atas meja depan TV. Ia berhenti dipintu masuk dapur, menatap punggung suaminya yang masih memasak dengan headset di telinganya. Tangan kanannya sesekali akan mengayun seolah menggenggam baton perak milik pria itu.
Dengan senyum diwajahnya Sandara menghampiri suaminya dan memeluk tubuh kekar itu dari belakang. Pria itu terlonjak kaget, lalu melepas headset di telinganya. Ia melirik gadisnya dengan tatapan tajam yang dibalas senyum lebar istri tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...