Mereka berada di restaurant tak terlalu jauh dari universitas mereka, memilih bagian VIP agar tak ada yang melihat mereka, “Kita seperti sepasang idol yang tengah berkencan” komentar Dara yang dibalas dengan senyum dan anggukan prianya.“Mianhae” gumamnya membuat gadis itu menatap pria yang kini menundukkan kepalanya, alisnya berkerut tidak mengerti, mengapa pria ini meminta maaf? “Karena keegoisanku-“ senyum Sandara menghangat ia tahu apa yang akan prianya katakan. Tangannya meraih tangan yang selalu memeluknya, menghentikan pria itu untuk melanjutkan kalimatnya.
“Gwaenchana, ini bukan hanya keegoisanmu. Aku telah mengambil konsekuensinya sejak awal” ucap Sandara dengan senyum diwajahnya, “Jangan menyalahkan dirimu seperti itu, aku menerima hubungan ini karena aku mencintaimu” ucap Sandara dengan senyum hangatnya.
Senyum mereka merekah, Jiyong bisa merasakan ketulusan dari kalimat yang Dara lontarkan, begitupun Sandara, ia bisa melihat ketulusan di mata Jiyong. Mereka saling mencintai dan tak akan ada yang bisa memisahkan. Kecuali maut dan takdir.
Setelah selesai makan, Jiyong dan Dara kembali ke universitas dan kembali pada kegiatan masing-masing. Dara menatap Jiyong yang tengah mengajar di depan ruang kelasnya. Ia bisa melihat kepercayaan diri pada seorang Kwon Jiyong.
Kepercayaan diri yang hanya terlihat saat ia melihat seorang Kwon Jiyong di atas panggung. Dengan bangga mempresentasikan ilmu yang ia miliki kepada para mahasiswa yang memasuki kompetensinya. Sandara tersenyum melihat kepuasan dan kebanggan. Ikut berbangga hati pada kerja keras dan mimpi yang telah diraih pria yang ia cintai.
“Kau begitu memujanya huh? Ingat Park, kau telah memiliki Baby boy dan ia telah memiliki istri” bisik Bom membuat gadis itu semakin tersenyum, wajahnya bahkan merona. Ia telah memiliki istri dan ia adalah istrinya, betapa bangganya ia menjadi istri seorang Kwon Jiyong.
“Aku tahu dan aku yakin ia sangat bangga pada suaminya” bisik Dara.
“Siapa yang tidak? Ia begitu tampan dan hot. Oh God, aku bahkan tidak akan terkejut jika banyak yang menjadi fansnya jika ia seorang idol. Lihatlah bagaimana ia menjelaskan hasil presentasinya, ia begitu sempurna untuk menjadi seorang manusia. Apakah ia telah memiliki anak?” tanya Bom, Sandara menggeleng.
“Kita masih menunda kehadiran anggota keluarga baru, mungkin setelah aku lulus dari universitas” ucap Dara tanpa sadar, ia lalu membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang telah mulutnya lakukan.
“Jangan banyak bermimpi Park, pria itu tidak akan melihatmu” ucap Bom dengan tawa, Dara meliriknya lalu menghela nafas lega, ia kembali menatap ruang kelasnya dan melihat Jiyong tengah menatapnya, ia mengedipkan matanya beberapa kali.
“Berniat untuk menggantikanku di depan Nona Park?” tanya Jiyong yang kini beralih pada Bom, keduanya menggeleng cepat, “Jangan mengobrol saat pelajaranku” ucapnya lalu melanjutkan materinya.
---
“Aku akan meminta Seungri untuk menjagamu selama aku tak ada” ucap Jiyong saat ia merapikan baju yang akan ia gunakan di Jepang untuk satu minggu ke depan. Sandara yang membantunya hanya melirik
“Bagaimana dengan kuliahnya?” tanya Sandara.“Ia akan pindah, lagi pula ia memang sudah lama ingin pindah ke Seoul” ucap Jiyong, Sandara menganggukkan kepalanya mengerti, “Aku hanya ingin kau ada yang menemani saat aku tak ada dirumah. Ini kali pertamaku meninggalkanmu sendirian dan, bukankah aku telah berjanji untuk tidak meninggalkanmu?” tanya Jiyong, Dara tersenyum lalu mengangguk.
“Kapan Seungri akan datang?” tanya Sandara, Jiyong meliriknya lalu mengambil ponsel yang terletak tak jauh darinya.
“Besok pagi, aku memintanya untuk datang kemari secepatnya. Besok lusa aku berangkat siang. Beberapa dosen berharap kau datang mengantarku” ucap Jiyong lalu meliriknya
Dara tertawa pelan, “Beberapa mahasiswa juga penasaran dengan sosok istrimu” ucap Dara, ia lalu ingat sesuatu, “kau tahu tadi Bom bertanya apakah kau telah memiliki anak atau tidak” ucapnya, Jiyong berhenti dari kegiatannya lalu melirik istrinya, “Aku mengatakan bahwa kita sedang ingin berdua dan masih menunda anggota baru” ucapnya dengan tawa.
Senyum Jiyong terlihat diwajah tampan itu, ia cukup lega istrinya tidak begitu memikirkan keturunan untuk saat ini, “Lalu apa yang ia katakan?” tanyanya, ia berbalik kearah suaminya untuk menceritakan apa yang terjadi dan tertawa setelahnya. Memang bukan sebuah rahasia lagi bahwa Jiyong memiliki banyak penggemar.
Park Bom.. bahkan gadis itu pernah bertanya padanya apakah ia benar-benar mencintai istrinya atau tidak.
Bukankah gadis itu cukup gila bertanya seperti itu? seolah masih mencari celah untuk bisa mendapatkan Jiyong.
---
Sandara POV
Kami berada di bandara untuk menjemput Seungri. Pria itu mengatakan bahwa ia akan sampai pukul tujuh malam ini dan kini bahkan sudah lebih 15 menit, “Hyeong!!” kami melirik sumber suara dan melihat seorang pria melambaikan tangannya. “Noonaa!!!” ucapnya berteriak dan berlari kearahku.
Kami berpelukan setelah ia sampai di depanku, Jiyong membuat batuk palsu yang membuat kita melepas pelukan masing-masing. Ia lalu melirik Jiyong dan memeluknya juga, “Aku sangat merindukanmu” ucap Seungri dipelukan Jiyong.
Seungri tinggal di Amerika setelah ia menyelesaikan sekolah tingginya, ia tinggal sendiri sedangkan kedua orang tuanya berada di Kanada untuk melakukan pekerjaannya. Kuliah di Amerika adalah keinginannya, tapi siapa sangka ia akan menyesal? Ia bahkan langsung setuju saat jiyong mengatakan bahwa ia ingin Seungri tinggal selama ia berada di Jepang untuk seminarnya.
“Itu adalah kamarmu, dan tugasmu disini adalah untuk menemani istriku, kau harus bisa menemani dan menjaganya untukku, kau mengerti?” tanya Jiyong saat kami berada di dalam rumah setelah memberi tour pada Seungri tentang rumah kecil kami.
“Aku mengerti, menjaga dan menemani!” ucap Seungri, “ah apakah universitas tahu bahwa kau adalah suami Dara noona?” tanya Seungri, Jiyong menggeleng kepalanya. “Baiklah... Ada lagi yang harus aku tahu?” tanya Seungri lagi.
“Jika aku bilang menjaga dan menemani itu artinya menjaga dan menemani, kau harus selalu ada disamping Dara kapanpun dan dimanapun” ucap Jiyong membuatku meliriknya, apakah Seungri menjadi mata-matanya? Apa-apaan ini?!!!!
“Roger!” Seungri menghormat pada Jiyong membuat pria itu tersenyum.
“Oppa” ia melirikku, “Bagaimana jika yang lain menganggap bahwa Seungri adalah kekasihku?” tanyaku, ia tampak berfikir sebelum tersenyum.
“Aku percaya pada Panda sialan ini, kau bisa mengatakan 'ya' pada mereka. Dan kau” ucap Jiyong menunjuk Seungri, “Jangan sampai kau mengambil kesempatan” ucapnya memperingati, Seungri mengangguk dengan senyum lebarnya.
“Apakah kau memiliki teman wanita noona? Aku baru saja putus dengan kekasihku jadi aku fikir memiliki satu disini akan bagus untuk permulaan” ucap Seungri membuat kita menggeleng tidak percaya.
Lee Seungri. Anak satu-satunya dari seorang pebisnis. Ia adalah adik sepupu Jiyong. Tinggal di Amerika atas kemauan sendiri. Memiliki umur 3 bulan lebih muda dariku. Ia memiliki wajah tampan dengan mata panda dan mulut manis yang dapat membuatmu terbuai oleh rayuan mautnya. Playboy tingkat tinggi!
---
Aku membuka mataku, pria itu tengah menatapku dengan mata lembutnya. “Morning” sapanya membuatku tersenyum dan meregangkan ototku yang cukup kebas,
“Morning too Baby” ia memberikan satu kecupan ringan di bibirku sebelum aku beranjak dari tidurku.
“Boleh aku tetap tinggal disini?” tanyanya, aku meliriknya lewat pundak lalu tertawa, “Pesawatku akan take off siang ini, bisakah kita membuat sesuatu diatas kasur sebelum aku pergi? Mungkin kali ini akan berhasil” ucapnya membuatku merona, apa yang ia coba katakan?
“Aku memiliki kelas pagi babe, aku tidak bisa melakukan itu. Lagi pula bukankah kau harus menyiapkan barang-barangmu?” tanyaku, ia memaut bibirnya membuatku kembali berbaring untuk memeluknya, “aegyo-mu tidak berhasil kali ini” ucapku lalu mencium bibirnya singkat.
---WHAT-IS-NEXT---

KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...