"Aku berdiri disini untuk menyampaikan kalimat maafku karena telah mengundurkan diri dengan mendadak. Aku juga ingin meminta maaf pada kalian yang selalu dibuat kesal olehku. Aku ingin mengatakan alasanku mengundurkan diri dari univesitas ini... setelah aku mengenalkan seseorang yang sangat berarti bagiku" maniknya bertemu dengan manik Sandara.
Kiko ditempat tak jauh dari situ hanya dapat mengepalkan tangannya. Kini rencananya benar-benar berantakan. Rahangnya mengeras menahan amarah yang siap meluap. Kesempatannya memiliki Kwon Jiyong tak akan pernah terjadi jika ini yang terjadi.
Sisi lain dirinya merasa malu karena mengikuti perasaan dan keinginan bodohnya. Ia merasa malu pada dirinya sendiri dan ia berharap Jiyong maupun Dara tak mendatanginya dan mempermalukannya di depan orang banyak.
"Aku ingin memperkenalkan istriku didepan kalian" ucap Jiyong dengan senyum bahagianya, ia bisa mendengar bisikan dari arah penonton, "Sandara Park-Kwon" pria itu mengucapkan nama asisten dosennya dengan penuh cinta. Dan spotlight terarah pada gadis yang berdiri tak jauh dari panggung. Menatap manik prianya.
Seungri menarik Sandara untuk ikut bersamanya dengan lembut. Membawa gadis itu ke tempat dimana ia seharusnya berada. disamping prianya. Disamping suaminya.
Jiyong mengatakan kalimat terima kasih pada Seungri sebelum menatap manik Sandara dalam, "Aku membuatkan lagu itu untukmu. Dari rasa bersalahku yang telah melukai hatimu" ucap Jiyong, dan air mata Sandara kembali terbendung.
Pria itu tersenyum hangat sebelum melepaskan topeng yang menutupi wajah cantik istrinya, "Dia adalah alasan mengapa aku mengundurkan diri dari universitas ini" ucap Jiyong masih menatap manik didepannya, "Ia yang menjadi alasan mengapa aku mengorbankan mimpiku menjadi seorang dosen" ucap pria itu.
"Karena aku ingin membuatnya bahagia dan tak bertindak egois terus menerus" maniknya masih tetap terkunci, "Aku mencintainya dan itu cukup dijadikan sebuah alasan mengapa aku ingin mengorbankan segalanya untuk gadis dihadapanku ini" kalimat itu keluar begitu saja dari mulut manis pria itu.
"Dia bukan simpananku seperti yang kalian bayangkan" ada jeda sebelum Jiyong melanjutkannya, "She is my one and only wife i have" ucap pria itu, "And I'm proud to have her in my side" air matanya kembali mengalir bahkan lebih deras.
"Alasanku mengundurkan diri adalah karena aku ingin menyerah dan mengalah padanya. Ia telah berkorban begitu banyak hal untukku dan apakah aku salah mengorbankan satu mimpiku untuknya? Mengorbankan mimpiku untuk cintaku" ucap Jiyong sebelum ia melirik kesampingnya untuk melihat beberapa mahasiswa yang telah menangis. Ikut merasakan besarnya cinta Kwon Jiyong untuk Sandara Park.
"Aku harap setelah hari ini kalian bisa menjaganya untukku" lengan Jiyong menyentuh bagian perut Sandara, "Dan aku harap kau tak menghinanya karena telah menikah denganku, karena rasa cintaku padanya tak bisa disalahkan" ucap Jiyong kembali menatap manik coklat didepannya.
"Aku mencintaimu Sandara Kwon" ucap Jiyong sebelum mencium bibir Sandara lembut. Dara menggigit bibir bawahnya menahan rasa haru. Lengannya melingkar di pinggang pria itu dan memeluknya.
"Mianhae baby" bisik Jiyong saat pria itu berada tepat ditelinganya, Dara menganggukkan kepalanya membuat rasa bahagia Jiyong semakin bertambah. Ia lalu memeluk tubuh mungil itu sebelum memutarnya perlahan.
Seluruh mahasiswa dan dosen ikut bersorak melihat perpaduan dua insan yang kini saling memeluk diatas panggung. Bom dan keempat temannya yang lain ikut berbahagia bahkan para gadis menangis terharu melihat persatuan kembali mereka.
---
Sandara membuka matanya. Pelukan diperutnya membuatnya tersenyum dan merona. Kupu-kupu diperutnya bahkan berpesta. Semalam. Setelah ia kembali dari Festival yang diadakan Universitasnya, suaminya membawanya kesuatu tempat untuk mengatakan kalimat maafnya yang bahkan telah ia ucapkan sebelumnya.
Seluruh mahasiswa mengatakan kalimat maafnya dimulai dari seseorang yang pernah mengatakan bahwa ia pernah melihat Sandara dan Jiyong bersama di SeoArt Night yang menguatkan bahwa gosip itu memang benar. Ia juga mengatakan selamat atas kehamilan Sandara yang ditanggapi dengan senyum hangat dan rasa bahagia keduanya.
Dan mereka mendatangi Kiko. Jiyong mengatakan segalanya dan mengancam wanita Jepang itu untuk tidak mengganggu hubungannya lagi dan bahkan pria itu tak lagi ingin berteman dengannya jika ia sekali lagi melakukan hal diluar batas.
Wanita ular itu hanya meminta maaf dengan wajah malunya. Bagaimana tidak, ia hampir membuat sebuah rumah tangga hancur. Ia hampir menjadi penghancur rumah tangga hanya karena kebodohannya.
Ia tidak menyangka prianya akan melakukan hal tersebut dan mengambil keputusan untuk meninggalkan dunia pendidikan hanya untuknya. Ia bergerak di tidurnya, menghadap suaminya untuk memandang wajah rupawan yang terlewat batas milik suaminya.
Jemarinya menyusuri wajah tampan dengan janggut dan kumis tipis itu, matanya membuka tipis, dilanjut dengan senyum hangat nan rupawan prianya, "Kau sudah selesai memperhatikan priamu babe?" tanya Jiyong, rona merah itu kembali muncul bahkan hanya karena satu pertanyaan.
Sandara menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Ia menelusupkan wajahnya di dada bidang Jiyong. Menyembunyikan rona merah yang terlihat jelas di wajahnya. Suara tawa menggemaskan terdengar dari pria yang kini memeluknya
"Apakah mommy-mu merona baby?" tanya Jiyong mengusap perut Dara, Sandara semakin mengeratkan pelukannya membuat pria itu semakin tertawa. Perutnya dipenuhi oleh kupu-kupu. Bahkan ini telah 7 tahun mereka bersama tapi rona merah dan efek kupu-kupu itu masih tetap ada.
Ia tak begitu yakin bahwa cinta bisa kadaluarsa, rasa bosan itu adalah sebuah pengecualian bagi cinta mereka. Mungkin cinta sejati memang tak akan merasakan bosan karena rasa bosan itu akan tergantikan dengan rasa rindu dan cinta itu sendiri.
"Berjanjilah satu hal padaku" ucap Sandara kini mendongak, pria itu menghentikan tawanya dan memandang gadisnya dengan lembut, "Jangan pernah meninggalkanku" ada jeda sebelum gadis itu melanjutkannya, "Jangan pernah katakan bahwa kau berhenti mencintaiku" manik mereka bertemu dan terkunci.
"Hanya aku yang diperbolehkan menyerah pada hubungan ini dan kau yang akan mencariku untuk mempertahankannya" ucap gadis itu lagi kini memeluk leher prianya. "Jika kau mulai lelah, hanya katakan padaku dan aku akan memberimu waktu untuk beristirahat sejenak" dia hanya menatap gadis itu dengan tatapan lembut.
"Seberat apapun masalah yang akan hadir diantara kita, berjanjilah kau tak akan meninggalkanku dan menyelesaikannya bersama. Tak ada masalahmu dan masalahku. Karena ini semua adalah tentang kita. Berjanjilah untuk tetap berada disampingku seperti janjimu saat kita menikah 7 tahun yang lalu" senyum mereka mencerminkan satu sama lain.
"Menikahlah denganku baby" gumaman itu membuat Sandara diam. Otaknya seolah berhenti berfikir saat pria itu mengatakan 3 kalimat bodohnya. "Menikahlah denganku untuk yang kedua kalinya" kini gadis itu yang terdiam membisu.
"Menikahlah denganku setiap kita menyelesaikan masalah besar kita. Dan berkencanlah denganku setiap kau merajuk" ucap pria itu membuat mata Sandara berair. Ini hanya terlalu berlebihan baginya. semuanya terasa berlebihan dan salahkan hormonnya yang berlebihan sejak ia hamil 5 bulan yang lalu.
"Mari kita mulai semuanya dari awal setiap kita memiliki masalah tanpa melupakan kesalah kita" manik pria itu masih menatap manik coklat sandara. "Mari kita menikah saat anak kita lahir. Dan mari undang semua teman dan orang yang kita kenal agar mereka tahu dan mendengar janji suci kita. Agar mereka menjadi saksi untuk janji suci yang kita ucapkan" air mata itu resmi meninggalkan kelopak mata sandara.Gadis itu tertawa kecil dengan air mata yang mengalir, ini hanya terlalu sempurna baginya.
Ia benar-benar mencintai pria itu seluruh hatinya.
Dan ia membenci pria itu hingga keujung rambutnya sehingga terkadang ia ingin membunuh pria itu.
---IT'S-THE-END---
![](https://img.wattpad.com/cover/115226464-288-k751403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
أدب الهواةJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...