Ini hari ke empat Jiyong tak bertemu sandara dan ia belum mendapat pencerahan kemana gadis itu pergi. Selama empat hari ini ia disibukkan dengan project barunya di orksetra dan perusahaan. Dan selama empat hari ini ia begitu khawatir dengan keadaan istri dan calon anak mereka. Begitu banyak "bagaimana jika" dibenaknya, membuat pria itu tak benar-benar fokus pada pekerjaannya.
Ponselnya berdering tanda panggilan masuk. Ia berpamitan pada team orkestranya setelah melihat ID pemanggil, “Ye Bom?” sapanya setelah ia menggeser layar itu, “Apakah ada perkembangan?” tanya Jiyong.
“Kau tak mengatakan padaku bahwa kau masih berhubungan dengan dosen ular itu Mr. Kwon!” nada kesal terdengar jelas ditelinga Jiyong membuat pria itu mengerutkan keningnya tidak mengerti pada apa yang dikatakan gadis yang menghubunginya.
“Sandara baru saja menghubungiku dan mengatakan bahwa kau mendatangi Nona Mizuhara dan menceritakan apa yang kau alami” jelas Bom dengan nada kesalnya, “Wanita ular itu menghubungi istrimu dan mengatakan hal yang tak seharusnya didengar olehnya” ucap Bom membuat Jiyong menggenggam erat ponselnya.
“Apa yang sebenarnya terjadi padamu Mr. Kwon? Apakah kau ingin mempermainkan sahabatku?” tanya Bom kini hampir berbisik, ia seolah lelah dengan apa yang terjadi pada sahabatnya, “Ia mencintaimu dan kau mencintainya tapi mengapa kalian masih bisa masuk kedalam perangkapnya?” tanya Bom, “Apakah kau benar-benar menemui Mrs. Mizuhara 4 hari yang lalu?” tanya Bom.
Jiyong mendesah sebelum menjawab, “Aku bertemu dengannya di sebuah kafe saat aku makan siang. Ia meminta maaf padaku tentang apa yang terjadi padaku dan Sandara, ia juga bertanya tentang Sandara, tapi demi tuhan aku tak mengatakan hal yang dapat membuatnya menyakiti hati Sandara. Aku hanya... Oh shit wanita ular itu perlu dibasmi!” amarah Jiyong bahkan tak dapat ia tahan.
“Aku mohon bantu aku bertemu dengan Dara dan bantu aku untuk kembali bersamanya. Kau tahu bukan bahwa ia tengah mengandung anak kami?” tanya Jiyong dengan nada memohon.
Bom mendesah pelan, ia bahkan terlalu lelah untuk membantu temannya. Tapi jika itu dapat membuatnya bahagia mengapa tidak? “Aku akan melakukan apapun asalkan ia kembali padaku, aku mohon” ucapan Jiyong benar-benar memelas.
Tak ada percakapan diantara mereka sebelum bom mengatakan sesuatu yang dapat membuat pria itu memiliki harapannya kembali, “Apakah kau kosong pada akhir pekan depan?” tanya Bom membuat pria itu mengerutkan keningnya.
“Akan ada acara tahunan yang diadakan oleh universitas, bisa kita bertemu? Aku memiliki sebuah ide untuk mengembalikan hubungan kalian” Jiyong mengatakan tempat dan waktu mereka dapat bertemu dan setelahnya panggilan itu terputus.
---
Pria itu menunggu seseorang dimeja yang telah ia pesan beberapa waktu lalu. Dan saat lonceng di pintu masuk berbunyi kepalanya segera meliriknya berharap itu adalah orang yang sejak 15 menit tadi ia tunggu. Senyumnya mengembang saat gadis jangkung dengan seorang pria disampingnya.
Pria yang beberapa waktu lalu ia sangka sebagai selingkuhan gadisnya.
Bom dan Seunghyun duduk dihadapan Jiyong. Dimeja bundar dengan tiga kursi itu hanya menyajikan satu kopi berwarna abu-abu, “Pesan makanan dan minuman yang kalian inginkan, aku yang akan membayarnya” ucap Jiyong dengan senyum hangatnya.
Gadis itu hanya tersenyum pada pria yang dulu ia kagumi. Siapa sangka perasaannya kini menghilang. Ia cukup malu saat mengetahui bahwa istri dari dosen tampan dihadapannya ini adalah sahabatnya sendiri. Selama satu tahun ini ia mengagumi suami sahabatmu sendiri dan itu dihadapan gadis itu. Ia hanya berharap sahabatnya itu tak berfikiran macam-macam terhadapnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/115226464-288-k751403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
أدب الهواةJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...