Jiyong cukup terkejut saat melihat Kiko berada di cafe yang sama dengannya. Ia mencari sosok istrinya, siapa tahu Kiko datang kesini bersamanya dan gadisnya itu yang mengajaknya mengingat ia memiliki ticket orkestranya.
“Dimana Dara?” tanya Jiyong, Kiko menatapnya dengan tatapan terkejut “Kau tak datang kemari bersamanya?” tanya Jiyong, Kiko menggeleng.
“Aku kemari sendiri, ia mengatakan bahwa ia tidak akan datang hari ini karena memiliki pertemuan dengan teman-temannya” ucap Kiko, “Apa itu?” tanya gadis itu merujuk pada minuman di meja bartender.
“Ini masih terlalu siang untuk minum alkohol, pesan minuman yang lain” ucap Jiyong tapi wanita itu tetap pada pendiriannya. Ia hanya ingin melancarkan aksinya. Ia mengambil satu gelas dan menegaknya.
“Ini lumayan, bisa kau beri aku yang lain?” tanya Kiko, bartender di sisi lain meja mengangguk lalu menyiapkan minuman untuk gadis itu. Ia melihat mobil Seungri dan tersenyum, ini waktunya beraksi.
Minumannya datang dan gadis itu menegaknya dengan sekali tegak, mengambil botol alkohol disampingnya dan meminumnya, ia tidak sinting dengan membuat dirinya mabuk, “Kau benar-benar mencintai gadis itu huh?” tanya Kiko mendekati Jiyong.
Jiyong sedikit menjauh, “Apa maksudmu? Kau mabuk Kiko, bisa kau berhenti minum? Aku akan me-“
“Aku melihatnya bersama pria lain beberapa hari yang lalu. Ia terlihat muda dan tampan” ucap Kiko, ia lalu menatap Jiyong dan merapikan rambut dan baju Jiyong, “Tapi untukku kau tetap yang terbaik” ucap Kiko.
“Bisa kau hentikan ini?” tanya Jiyong, ia terlihat tidak nyaman.
“Huh?” Kiko menatap Jiyong dengan tatapan tanya seolah ia tidak mendengar ucapan Jiyong barusan.
“Bisakah kau hentikan ini semua?” tanya Jiyong, ia yakin suasana disekitar mereka tidak terlalu berisik tapi melihat dari ekspresi yang Kiko berikan, ia bisa menyimpulkan gadis itu masih tidak mengerti apa yang ia katakan.
Ia mencari ponselnya dan melihatnya di belakang Kiko, ia meraih ponselnya dan mengirimnya pesan. Kiko yang melihat dimana sandara tadi berada tersenyum penuh kemenangan saat melihat gadis itu berlari kepintu keluar dengan cepat.
“Aku ingin pulang” ucap Kiko dengan suara yang ia buat mabuk. Jiyong menghentikan kegiatan mengetiknya dan menghela nafas.
“Aku akan meminta staff disini untuk mengantarmu ke hotel terdekat, hotel yang kami tempati penuh, apakah kau telah memesan hotel?” tanya Jiyong, Kiko menggeleng sebagai jawaban. Ia mengangkat tangannya meminta seseorang untuk mengantar temannya itu.
---
Penampilannya berjalan dengan lancar, ia masih berharap bahwa Sandaranya akan datang keacaranya hari ini. Acara pengumuman pemenang akan dilaksanakan pukul 8 malam ini dan diakhiri dengan penampilan pemenang sebelum acara dibubarkan.
Kiko mendekatinya dengan gelas Champagne di tangannya, “Kau mencari seseorang?” tanya Kiko, Jiyong meliriknya lalu mengangguk, ia melirik ponselnya sekali lagi lalu melirik jam ditangannya. Ia ingin saat pengumuman pemenang, sandara ada disampingnya. Ia ingin merayakannya bersama Sandaranya.
Sekali lagi ia mencoba menghubungi nomor ponsel istrinya namun sama seperti satu minggu kebelakang, tak ada balasan dari ujung sambungan bahkan ponselnya masih tidak bisa dihubungi. Ia beberapa kali berbicara dengan Seungri tapi pria itu tidak mengatakan apapun.
“Ia mengganti nomor ponselnya tapi ia tidak memberikan nomor ponselnya padaku. Saat aku memintanya pada temannya yang lain semuanya selalu menyuruhku untuk memintanya langsung pada noona” ucapan Seungri kembali terngiang.
![](https://img.wattpad.com/cover/115226464-288-k751403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...