Kwon jiyong berjalan di koridor universitas saat seorang mahasiswa mendekatinya, “Annyeong Mr. Kwon” ucap mahasiswa itu, Jiyong berhenti dan tersenyum singkat, “Apakah kau akan pergi ke suatu tempat?” tanya mahasiswa itu,Jiyong mengerutkan keningnya, dan mengangguk ragu. “Apa kau ada perlu denganku?” tanya Jiyong, gadis itu tersenyum manis.
"Aku Nana Komatsu, aku masih baru disini dan beberapa kali masuk ke kompetensimu” ucap Nana
“Okay... lalu?” tanya Jiyong karena ia tidak begitu paham dengan arah pembicaraan ini
“Eum... apakah aku boleh memintamu untuk mengajariku beberapa alat musik? Aku dengar kau bergabung dengan Orchestra” ucap Nana
“Untuk apa?" Kening Jiyong berkerut, "Kau bisa mengikuti club yang terdapat disini” ucap Jiyong memberi jalan keluar, “Ada club Orchestra yang di bina oleh Mrs. Cho” ucap Jiyong
Gadis itu menggeleng, “Aku ingin menjadi artis dan aku sedang mengikuti audisi, aku ingin bisa memainkan beberapa alat musik, mungkin itu bisa membuatku lebih unggul dari peserta yang lainnya” ucap Nana
Jiyong mengangguk mengerti, “Kau berada di jurusan apa Nona Komatsu?” tanya Jiyong
“Aku masuk jurusan seni peran” ucap Nana dengan bangga, well jurusan itu adalah jurusan yang paling popular karena menghasilkan beberapa aktris dan aktor hebat. Banyak aktris dan aktor hebat yang berasal dari Universitas mereka.
“Ahhh jadi kau ingin memulainya dari menjadi artis sebelum menjadi aktris dan terkenal?” tanya Jiyong mengerti maksud dari permintaan mahasiswinya, gadis itu mengangguk dengan senyum diwajahnya “Kau masuk sebuah club?” tanya Jiyong
Gadis itu menggeleng, “Saranku kau masuk ke club seni musik, disana kau akan diajarkan menyanyi dan bermain musik seperti gitar. Akan ada Mrs. Cho yang mengajarkanmu, dia adalah ahlinya” ucap Jiyong masih dengan senyum diwajahnya.
Nana menundukkan kepalanya, ada perasaan kesal mendengar penolakan yang diberikan Jiyong kepadanya. Matanya menangkap benda mengkilat dijari manis tangan kanannya, “Kau sudah menikah?” tanya Nana,
Jiyong menatap gadis di depannya lalu melirik cincin pernikahannya, ia mengangguk dengan senyum manis diwajahnya, “Dengan seseorang yang aku cintai tentu saja” ucapnya dengan bangga, Nana menatap wajah tampan itu, “Ada lagi yang ingin kau sampaikan nona? Aku masih harus pergi ke studio untuk berlatih”
Nana menggeleng pelan, “Tidak Mr. Kwon, maaf mengganggu waktumu, terima kasih telah mendengarkanku Mr. Kwon” ucapnya yang dibalas dengan tepukan di pundak Nana dan senyum hangat pria tampan itu.
---
Mungkin ini kali ketiga Kwon Jiyong melirik jam yang melingkar manis di pergelangan tangannya, “Ulangi bagian terakhir. Biola siap?” tanya Jiyong. Para pemain biola menganggukan kepalanya, Jiyong mengangkat baton di tangan kanannya dan mulai mengayunnya.
Suara biola terdengar merdu memulai latihan mereka yang sempat terhenti akibat kesalahan nada salah satu pemain bass.
Sekitar lima menit kemudian latihan selesai, Jiyong menghembuskan nafasnya, ia menyimpan baton miliknya dan menangkup tangan diatas meja partitur di depannya, mengetuk jarinya beberapa kali sebelum berkata, “Latihan selesai, bass samakan nada, biola perkompak bagian, flute ingat bagian kalian, dan para solo dibagiannya jangan terkecoh dengan nada yang kalian mainkan, jangan ragu dan ingat bagiannya. Mengerti” seluruh bagian Orchestra menjawab dengan satu suara.
Jiyong tersenyum lalu membungkuk sopan, “Terima kasih untuk kerja sama kalian, kita bertemu kembali besok” ucap pria muda itu sebelum turun dari tempat terhormatnya.
“Bukankah ia sangat menawan?” ucap salah satu pemegang biola, “Oh tuhan bagaimana bisa pria seperti itu hidup di dunia ini” ucap gadis itu, “Ahh dan dia telah memiliki istri” ucap gadis itu lagi membuat teman satu team-nya mendesah putus asa.
“Dan ia sangat mencintai istrinya tersebut, apakah kau pernah bertemu dengannya?” tanya gadis lain yang kini tengah menenteng biolanya kearah ruang musik. Gadis lainnya menggeleng, “Aku benar-benar ingin tahu dan jika aku tak salah mendengar ia akan membawanya keacara perdananya nanti” ucap gadis itu
“Benarkah?” tanya gadis pertama, gadis disampingnya mengangguk mengonfirmasi. “Akhirnya kita bisa melihat wajah gadis yang dapat meluluhkan hati seorang Kwon Jiyong, bukankah dia sangat sulit untuk ditaklukan?” tanya gadis itu
“Itu karena dia telah memiliki seseorang dan dia adalah orang yang setia. Kau tidak usah bermimpi untuk bisa bersamanya” kedua gadis itu mematung di tempatnya, “Aku tidak tahu jika pemain orchsetra juga suka bergosip” ucap pria itu
“Ahh Mr. Dong” ucap salah satu diantara mereka tersenyum malu. Bagaimana tidak mereka tertangkap basah tengah membicarakan direktur musik mereka.
“Aku duluan okay” ucap Yongbae menepuk pundak keduanya yang dibalas dengan anggukan kepala keduanya.
---WHAT-IS-NEXT---

KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...