Author POV
Dara berjalan di lorong dengan wajah masamnya, ia benar-benar kesal, karena Jiyong kembali mengganggu waktu tidur paginya hanya karena pria itu harus pergi ke suatu tempat sebelum pergi ke studio. Dan karena prianya yang setia itu tidak ingin istri tercintanya pergi kesiangan, ia harus merelakan waktu tidurnya diganggu agar gadis itu membuatkannya sarapan. Dan jangan lupakan permintaan aneh yang ia berikan pada gadis itu.
"Aku akan menjemputmu saat makan siang nanti jadi kau harus bersiap di depan dan menungguku. Bukankah sudah lama kita tak makan siang bersama? Anggap ini adalah permintaan maafku karena telah membuatmu bangun sepagi ini. Dan ohh, aku membutuhkan beberapa partitur baru, bisa kau simpan beberapa lembar partitur kosong di studio musik? Dan satu lagi, bisa kau bagikan hasil ujian beberapa kelas? Aku akan menyiapkannya nanti jadi kau hanya memberikannya pada masing-masing penanggung jawab kelas"
Rentetan permintaan itu bahkan berbeda dengan apa yang pria itu katakan tadi malam. Walaupun pria itu masih mengingatkan bahwa ia akan datang terlambat. Ia bahkan memberikan tugas pada kelasnya jika saja ia tak sempat masuk pada pertemuan mereka hari ini.
Sandara duduk dengan beberapa tas berisi kertas hasil ujian mahasiswa seni musik didepannya. Ia menatap tumpukan kertas didalam tas itu, menghela nafas panjang sebelum mengeluarkan seluruh kertas itu.
Ia mengurutkan ruangan dari yang terdekat hingga yang terjauh. Ia mendesah panjang mengingat satu hal lagi yang harus ia selesaikan setelah ia menyelesaikan tugasnya membagikan kertas hasil ujian itu pada masing-masing kelas. Kertas partitur kosong yang diminta prianya.
Ia mengambil kertas-kertas itu dan mulai beranjak untuk menyimpan barang-barangnya di loker miliknya. Setelah menyimpan tas dan beberapa buku miliknya, Dara beranjak pergi ke ruang kelas terdekat yang ia tuju dan mulai membagikan kertas hasil ujian mereka.
Sandara melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam couple yang dibeli oleh Jiyong sebagai hadiah pernikahan mereka yang ke-5. Waktunya 45 menit lagi sampai jam pertamanya dimulai.
Ia segera pergi dari tempatnya kini ke bagian akademik untuk mengambil partitur kosong yang Jiyong butuhkan. Ia mengambil satu pack partitur kosong dan berterima kasih sebelum beranjak pergi ke studio 3 tempat Jiyong mengajar materinya.
Ia kembali keruang kelasnya tepat 5 menit sebelum jam pertamanya dimulai. Bom meliriknya dengan alis berkerut, "Ada apa dengan wajah lelahmu? Ini bahkan masih pagi, apa kau kurang tidur?" tanya Bom, Dara meliriknya lalu mengangguk sebelum menyimpan kepalanya diatas tangannya yang terlipat.
"Bangunkan aku jika Mrs. Choi datang. Aku ingin tidur sebentar" ucapnya menutup mata, Bom hanya dapat menatapnya lalu mengangguk. Ia kembali pada ponselnya dan melanjutkan apa yang tengah ia lakukan sebelum gadis itu hadir disampingnya.
Bom menyikut lengan atas Dara agar gadis itu bangun dari tidurnya, karena dosen cantik mereka telah masuk. Dara menegakkan badannya dengan mata yang masih tertutup, ia melirik Bom lalu melirik ke depan kelas dimana dosennya telah membuka pembelajaran pertama mereka.
Ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk, ia memubukanya dengan sembunyi-sembunyi.
"Katakan pada kelas pertamaku, aku tak jadi terlambat. Aku akan sampai sana 10 menit lagi." –Baby Boy-
Sandara menghela nafas pendek, lalu keluar dari pesan itu untuk memberi pesan pada kelas yang Jiyong maksud.
5 menit kemudian.
"Bisa kau hubungi kelas pertamaku? Ban mobilku bocor dan kini tengah ditangani oleh bengkel, mungkin aku akan datang setelah 30 menit, aku masih berada di Gangnam sekarang." –Baby Boy-
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanficJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...