Selama 2 minggu ini yang dapat Jiyong lakukan hanya berusaha agar rencananya berhasil. Membawakan Daesung, rekan satu teamnya untuk ikut berlatih bersamanya yang bahkan jatuh cinta pada salah satu sahabat Sandara.
Daesung adalah pemain bass yang kini dekat dengan Jiyong. Selain Yongbae, pria itu kini lebih dekat dengan member team lainnya seperti Daesung pemain bass, Jihyuk salah satu pemain flute, Jinwoo salah satu pemain trompet, Soohyun salah satu pemain biola, dan beberapa pemain lainnya.
Dan seperti hari sebelumnya, mereka kini kembali berlatih untuk penampilan Jiyong diatas panggung. Pria itu akan membawakan satu buah lagu buatannya dan menyanyikannya dihadapan selurh warga universitas sebelum mengatakan pada seluruh mahasiswa dan para dosen alasannya mengundurkan diri.
Aksi yang Jiyong lakukan ini bukan hanya untuk membawa gadisnya kembali. Tapi juga untuk membersihkan nama istrinya dari hinaan yang akan gadis itu terima saat kembali ke universitas. Sebesar apapun rasa bencinya, pada kenyataan bahwa gadisnya akan kembali kuliah dan digoda oleh pria-pria bajingan ia tetap harus melakukan hal itu demi gadisnya.
Jadi malam ini, ia akan melakukan dua hal dalam satu waktu dan itu untuk selamanya.
Kemarin ia telah mengirimkan gaun yang harus dipakai Sandara untuk datang kepesta ini. Ia hanya berharap bahwa gaun itu masih cukup untuknya karena ia tidak bisa membayangkan bagaimana gadisnya itu kini.Tapi menurut Seungri, gadis itu terlihat bahagia dan gaun yang dibelikan Jiyong sangat pas ditubuh Sandara. Perutnya yang sedikit membuncit pun tak begitu terlihat karena model yang dibuat sederhana.
Jiyong melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya sebelum mengatakan bahwa ia harus kembali kerumah untuk bersiap. Ia berharap malam ini semuanya akan berjalan dengan lancar dan apa yang diharapkannya bisa terkabul.
Peringatan hari jadi pernikahannya bahkan telah lewat dan jika hari ini ia berhasil ia akan membawa gadisnya ke tempat yang telah ia siapkan untuk peringatan hari jadi pernikahan mereka.
---
Sandara telah siap dengan gaun lengan pendek selutut berwarna peach, gaun itu berhasil menutupi perutnya yang sedikit membuncit. Dengan polesan make up natural dan clutch berwarna senada gadis itu siap ke universitas. Ia bahkan memakai flat shoes, meminimalisisr terjadinya kecelakaan yang bisa saja terjadi.
Seungri melirik kakak iparnya dan cukup terpesona oleh kecantikan alami Sandara. Sebut itu adalah aura yang dipancarkan oleh bayinya tapi ia terlihat benar-benar menawan dengan hanya memakai gaun yang bahkan tak terlihat sexy dimatanya.
“Kau siap?” tanya Seungri yang dibalas dengan anggukan kepala Sandara. Seungri memberikan tangannya untuk digandeng dan segera berangkat menuju universitas untuk menghadiri S.A Fest.
Waktu yang ditempuh tak begitu lama, dan saat Sandara keluar dari mobil yang dinaikinya ia segera diserbu oleh beberapa kamera yang bertugas mengabadikan jalannya acara.
Seungri menyimpan tangannya di punggung Sandara sebelum membawa gadis itu masuk bersamanya. Ia dapat melihat Bom yang tengah berbincang dengan Seunghyun dan Minzy. Ia baru saja akan berlari saat Seungri menahannya mengatakan bahwa ia harus berhati-hati. Sandara mengusap perutnya tanpa sadar sebelum mendekati mereka dengan Seungri dibelakangnya.
“Aku harus mencari Chaerin terlebih dahulu” ucap pria itu meninggalkan Dara bersama ketiga temannya. Sandara menganggukkan kepalanya dan memeluk Bom yang berada tak jauh darinya
“Woahhh this preggy woman is so clingy!” Bom berucap semangat, ia membalas pelukan sahabatnya dan mengusap punggung itu, “Aku merindukanmu Dee” ucap Bom berbisik pelan. Ia begitu merindukan sahabatnya yang kini masih harus berusaha untuk pernikahannya.
“Aku merindukan kalian” ucap Dara melepaskan pelukannya dan melirik ketiga temannya yang lain. Tak lama Seungri datang bersama Chaerin dengan membawa tiga gelas jus untuk mereka, “Apakah ini aman?” tanya Dara pada Seungri.
Pria itu menganggukkan kepalanya, “Aku bisa pastikan itu eonni” ucap Chaerin, Dara tersenyum hangat pada gadis itu. Chaerin melirik perut gadis itu yang cukup terlihat berbeda, ia lalu merabanya, “Ia pantas bahagia” gumamnya membuat Sandara menatapnya sedih.
Suasana mendadak hening setelah Chaerin melepaskan tangannya dan meneguk minumannya. Hanya ada lagu yang diputar untuk acara tersebut.
S.A Fest adalah sebuah Festival tahunan yang dipersembahkan oleh mahasiswa Seoul Art University. Bertujuan untuk memperkenalkan universitas mereka pada masyarakat dengan mengadakan sebuah pagelaran musik, pertunjukkan drama, exhibiton beberapa lukisan dan hasil karya para mahasiswa selama satu minggu penuh.
Dan pada akhir minggu akan diadakan puncaknya yaitu malam bertemakan prom night dimana seluruh mahasiswa dan dosen diwajibkan datang dan mereka akan merayakan kesuksesan mereka selama satu minggu ini.
Waktu terus berputar hingga lampu mulai redup dan itu tak lepas dari kesadaran Sandara, ia melirik kesekelilingnya sebelum sebuah suara piano menginterupsi telinganya, “Sepertinya penampilan bintang tamu terakhir akan ditampilkan” ucap seseorang dari arah belakang.
Sandara meliriknya sebelum mengalihkan pandangannya kearah panggung yang tak jauh darinya berdiri. Ia dapat melihat seorang pria duduk dibelakang piano saat tirai merah itu terbuka lebih lebar. Sebuah suara mengalun merdu dan air mata Sandara terbendung begitu saja.
Suara yang ia rindukan.
Sosok yang ia rindukan.
Naege doraogiga
Eoryeobgo himdeun geol ara
Ije deoneun sangcheobatgiga
Duryeobgo shireun geol araNega tteona beorin geunaredo
Mojin mallo neol ulligo
Dwidora seoseo huhoehae mianhaeJebal dan han beonirado
Neoreul bol su itdamyeon
Nae modeun geol da ireodo gwaenchana
Kkumeseorado neoreul manna
Dashi saranghagireu
Uri idaeroNeoege yongseobatgi boda Jukneun ge deo swiulji molla
I noraereul bulleobojiman
Nae jinshimi daheulji mollaNega haengbokhagireul barae Geu heunhan geojitmaldo Mothago doraogiman gidohae mianhae
Jebal dan han beonirado
Neoreul bol su itdamyeon
Nae modeun geol da ireodo gwaenchana
Kkumeseorado neoreul manna
Dashi saranghagireul
Uri idaeroIjeneun kkeuchiraneun majimagiraneun
Neoye geu mameul nan mideul su eopseo
I can’t let go
Cause you never know
Naegen neo gateun
Neoegen na gateun
Geureon sarangeun
Du beon dashineun eopseo
Nobody knows
We always knowJebal dan han beonirado
Neoreul bol su itdamyeon
Nae modeun geol da ireodo gwaenchana
Kkumeseorado neoreul manna
Dashi saranghagireulJigeum i shigani jinagago
Da ijeul su itdamyeon
Geu gieokdo haengbokhaetdeon chueokdo
Ani daeum saeng edo neoreul manna
Dashi saranghagireul
Yejeon geudaeroPria itu bernyanyi dengan memainkan pianonya. Air matanya seolah tak habis mengalir hingga saat ini. Pria yang ia rindukan kini berdiri diatas panggung dengan mic berada di tangannya, “Sebuah penghormatan aku dapat kembali kemari meskipun bukan sebagai seorang dosen” ucap pria itu memulai pidatonya.
Manik mereka bertemu, “Sebelumnya aku ingin berterima kasih pada para panitia yang telah mengizinkanku untuk tampil diacara yang mengagumkan ini” ucap pria itu sebelum kembali diam mencari kalimat yang pas.
“Aku berdiri disini untuk menyampaikan kalimat maafku karena telah mengundurkan diri dengan mendadak. Aku juga ingin meminta maaf pada kalian yang selalu dibuat kesal olehku. Aku ingin mengatakan alasanku mengundurkan diri dari univesitas ini... setelah aku mengenalkan seseorang yang sangat berarti bagiku” maniknya bertemu dengan manik Sandara.
---WHAT-IS-NEXT---
![](https://img.wattpad.com/cover/115226464-288-k751403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...