A/N : nama dibelakang pesan itu nama kontak yang disimpan oleh para pemain ya, kaya Dara nyimpen nomor Jiyong dengan sebutan Baby Boy dan Jiyong nyimpen nomor Dara dengan My Daraling. aku harap kalian mengerti kekeke.. happy reading!!!
----------------------------------------------------------
Dara POV
Ini tidak adil, bagaimana bisa seseorang bisa sangat mempesona bahkan saat bangun tidur? Dan orang yang ku maksud adalah suamiku. Oh God aku masih belum percaya bahwa aku telah menikah. Selama ini aku selalu menganggapnya sebagai kekasihku karena akan sangat aneh jika aku mengatakan pada teman-temanku bahwa aku telah menikah.
Aku ingat bagaimana eomma dan appa mengatakan padaku bahwa mereka akan membawaku ke Seoul dalam waktu dekat. Aku fikir mereka akan membawaku berlibur, tapi ekspektasiku salah. Aku datang kesana untuk melakukan fitting gaun pengantin.
Aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Bingung, bahagia, takut dan sebagainya. Aku bingung karena aku masih terlalu muda untuk menikah tentu saja, bahagia karena aku bisa memiliki seseorang dan aku tidak akan kesepian saat liburan. Well beberapa temanku telah memiliki kekasih dan aku cukup iri pada mereka karena mereka memiliki seseorang selain ayah dan ibunya yang memperhatikannya. Dan takut karena aku masih belum tahu siapa pria yang akan menikahiku.
Eomma mengatakan padaku bahwa kita akan bertemu dengannya dalam waktu dekat karena pria yang akan menikahiku masih sibuk dengan tugas sekolahnya. Waktu berlalu cepat dan akhirnya aku bisa bertemu dengan pria yang akan menikahiku.
Kwon Jiyong. Jiyong oppa. Oppa yang selalu menemaniku saat aku berlibur di Seoul kemarin. Aku dan dia bahkan baru dekat tapi dia ingin menikahiku? Ini cukup konyol jika diingat kembali. Bagaimana bisa ia begitu yakin menikahiku, merelakan masa remajanya dengan hidup bersamaku.
Setelah acara pernikahan yang diadakan cukup privasi, yaa hanya ada kedua orang tua kami dan keluarga terdekat yang benar-benar terdekat yang datang. Pernikahan yang cukup hikmat di sebuah katedral yang cukup megah. Aku tidak bisa melupakan hari itu. Hari dimana ciuman pertamaku diambil oleh pria yang kini tersenyum kearahku dengan mata menatapku. Hari dimana kami mengucapkan janji suci kami di depan keluarga dan Tuhan.
"apa yang kau fikirkan hum?" tanya Jiyong, aku menangkup pipinya, senyum memabukan itu. Oh Tuhan betapa aku mencintai pria dihadapanku. Ia tak pernah gagal membuatku jatuh cinta padanya. Bahkan di 6 tahun kita berpisah. Well itu memang benar, kami hidup berpisah meskipun telah menjadi sepasang suami istri. Ia dengan universitas dan mimpinya dan aku dengan sekolah dan mimpiku.
Dan saat aku berlibur disini kami akan seperti sepasang kekasih yang akan tinggal terpisah. Jiyong oppa dengan kedua orang tuanya dan aku dengan kedua orang tuaku. Selama 6 tahun ini hanya ada nama Kwon Jiyong dihidupku dan setelah satu tahun bersamanya sekarang hanya akan ada satu nama yang ada dihatiku, Kwon Jiyong.
Aku menggeleng sebagai jawaban, "nothing" ucapku singkat bahkan dengan suara bangun tidur. Ia mendekati wajahku dan aku tahu apa yang akan pria itu lakukan, menutup mataku dan merasakan ciuman yang selalu membuatku terbuai.
Kami melakukannya lagi tadi malam dan lagi-lagi tanpa pengaman. Kami beberapa kali melakukannya, dan semuanya masih aman terkendali. Maksudku, aku masih belum mengandung anaknya. Bukan aku tak ingin cepat memiliki anak tapi ini hanya terlalu cepat. Aku bahkan bingung mengatakan alasan apa yang harus aku utarakan jika teman-temanku tahu aku tengah mengandung.
Jiyong melepaskan ciuman kami dan menyatukan kening kami. Nafas kami terengah akibat ciuman yang cukup lama. Senyumnya tercetak jelas di bibir merah muda yang basah miliknya. Oh tuhan mengapa ia begitu sexy? Boleh aku memakannya saat ini juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanfictionJust like a janus who has two face. Sandara membenci pria itu hingga keujung rambutnya. Sandara mencintainya dengan seluruh hatinya. Sandara Park. 20. Mahasiswi semester 2. Asisten dosen Kwon Jiyong. Dosen musik di Universitasnya. Dosen yang menjadi...