That Jerk

730 119 47
                                    

"Bisa kau ikut denganku"

"Eh?" Oh My God! Ini kali pertama aku dipanggil olehnya keruangannya. Apa yang akan pria itu lakukan? Jangan katakan ia akan memarahiku! Tidak tidak dia memang tidak pernah memarahiku tapi tadi aku bahkan memakinya.

Aku kembali melirik teman-teman wanitaku. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mengikutinya? Aku kembali meliriknya dan pria itu tengah pergi entah kemana. Oh boy haruskah aku mengikutinya?

"Pergilah Dara, mungkin ia ingin meminta maaf karena telah membuatmu kesal" ucap Bom, ada nada khawatir meskipun gadis jagung ini menyuruhku untuk pergi, haruskah?

Dua adik kecilku juga mengangguk seolah setuju pada usul Bom, aku harap ia memang akan meminta maaf. Bagaimanapun sikapku terhadapnya memang tidak pantas dilakukan. Bagaimana jika ia memintaku untuk berhenti menjadi asisten dosennya, dan ia menggantikannya dengan gadis lain yang ternyata fangirlnya. Bagaimana jika ia jatuh cinta padanya dan- oh dang aku terlalu berlebihan!

Aku tidak sadar bahwa kini aku berada di depan ruangannya. Aku mengetuk pintunya dan melihat pria itu duduk di kursinya di deretan ketiga baris kedua. "Kemarilah" ucapnya, aku mendekati pria itu dengan pandangan meneliti sekitar. Ruangan ini terlihat kosong.

"Kemana para dosen?" tanyaku setelah berada di depannya, mungkin hanya 3 atau 4 langkah darinya. Ia mendekatiku dan memelukku membuatku mematung. Mataku bahan membulat sempurna.

APA YANG IA LAKUKAN?!!!!

"M-mr. Kwon" ucapku memberontak

"Mereka sedang istirahat dan sisanya rapat karena setelah ini ada rapat dadakan" ucapnya masih memelukku, aku membalas pelukannya. "mianhae" gumamnya setelah cukup lama diam. Aku melepaskan pelukannya dan menatap wajahnya.

"untuk apa?" tanyaku, Oh God jangan katakan aku telah melupakan kesalahannya. Ia tersenyum. Dan damn senyum itu lagi. Senyum menyebalkan tanda si Kwon Jiyong yang menyebalkan telah mengambil alih otak kecilnya.

"karena membuatmu kesal hari ini" ucapnya acuh tak acuh. Aku membulatkan mataku dan mendorongnya cukup keras. Ia tertawa melihat reaksiku. Pria itu benar-benar! "aku melupakan ponselku di mobil dan lupa menyalakannya kembali" ucapnya mendekatiku. Aku mengangkat tanganku memintanya berhenti dari langkahnya mendekatiku

"kau selalu melupakan ponselmu, tidak tahukah dirimu aku di teror oleh kelasmu? Untungnya mereka mengerti bahwa kau memang selalu melupakan jadwalmu" ucapku dengan kesal. Ia mendekatiku dan menyentuh pundakku.

"mianhae" ucapnya lagi dengan nada lembutnya, Oh Tuhan bagaimana bisa ia bersikap seperti ini setelah ia melakukan kesalahan? Bagaimana aku bisa marah dalam waktu lama padanya? Aku resmi membencinya!

"bagaimana jika menonton movie dan membeli beberapa snack?" tanya pria itu mencoba merayuku, "aku tidak akan melarangmu membeli apapun yang kau inginkan" ucap pria itu melanjutkan. Aku menatapnya tidak percaya, apakah ia benar-benar akan menepati janjinya kali ini?

Aku melipat lenganku di depan dada. Masih merajuk akibat kelakuan sialannya hari ini. "ayolah, kau terlihat tidak cantik saat merajuk seperti itu" ucap jiyong kini mendekatiku, mencium pipiku sekilas sebelum tersenyum saat aku menatapnya.

"baby" panggilnya tepat di telingaku. Aku masih melipat tanganku di dada, masih merajuk karena sikapnya yang selalu membuatku kesal. Aku tidak tahu apa yang membuatnya seperti memiliki dua kepribadian ganda. Ia terlihat manis saat berada di rumah tapi tidak saat diuniversitas. Ia akan sangat menyebalkan.

"kau memiliki rapat dadakan Mr. Kwon, apa tidak sebaiknya kau pergi sekarang? Bagaimana jika para dosen telah menunggumu? Kau akan dicurigai Mr. Kwon ditambah kita hanya berdua disini" ucapku dengan senyum yang aku paksa manis.

JanusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang