The Jungs Adventures

Midnight Terror - Part 1

©Dhee Cassie presents

.
.
.

3rd story from The Jungs series

.
.
.

The Jungs Adventures
.
.
.

Midnight Terror - Part 1
.
.
.

*****************

-Author's POV-

Langit di atas Rising Sun City malam itu begitu pekat karena tidak ada satupun bintang yang tampak. Sementara sang rembulan muda yang masih berupa cekungan sabit tipis hanya mengintip di antara awan gelap.

Seorang pria berusia pertengahan tiga puluhan sendirian mengayuh pelan sepedanya untuk pulang.

Suasana jalanan yang begitu sepi karena waktu telah menunjukkan tengah malam samasekali tidak membuatnya takut karena dia sudah terbiasa. Apalagi sudah beberapa tahun sejak peristiwa penculikan oleh werewolf berlalu, setahunya tidak pernah terjadi hal aneh lagi di kota kecil ini.

Untuk sekedar mengusir kebosanan dan rasa penat setelah bekerja, pria itu menghentikan laju sepedanya bermaksud untuk menyalakan rokok saat dia mendengar suara yang menurutnya mirip suara terompet yang ditiup dalam sekali hembusan keras.

"Apa itu?" gumamnya seraya memasukkan kembali rokok dan pemantik ke dalam sakunya. Pria tersebut sedikit mengedarkan pandangannya ke sekeliling karena penasaran. Orang gila mana yang di tengah malam bermain-main meniupkan terompet dengan asal padahal jalanan yang dia lalui ini masih agak jauh dari rumah penduduk.

Sebagai kota kecil yang dikelilingi oleh hutan di kaki pegunungan, jarak tempat tinggal penduduk dari satu pemukiman dengan pemukiman yang lain memang cukup jauh. Pusat kota Rising Sun City saja masih jauh lebih sepi dari kota-kota lain di negara ini. Bukan karena kota ini tidak diminati atau kota dengan ekonomi tertinggal, namun lebih karena warga Rising Sun City memang menyukai ketenangan.

Saat suara terompet itu kembali terdengar lebih keras, pria tadi sedikit terlonjak karena kaget.

"Hey!! Jangan bermain-main!! Kau pikir ini jam berapa?!! Dasar berandal!!" sembur pria itu pada siapapun yang dia pikir sudah kehilangan kewarasannya.

Kali ini suara berkerosak dari semak-semak di pinggir jalan yang menarik perhatian pria itu.

Setelah turun dari sepedanya, dia memicingkan mata dan berdiri penuh antisipasi akan apa yang mungkin keluar dari semak-semak.

Perlahan pria itu kemudian memutuskan untuk meninggalkan sepedanya dan mendekat ke asal suara berkerosak tadi. Namun baru beberapa langkah, suara terompet kembali bergaung semakin keras bersamaan dengan sesuatu yang melompat dari arah semak-semak, dan sebelum si pria sempat berteriak akan apa yang dilihatnya, sesuatu itu sudah menerjang tubuhnya dan dalam sekejap menyeretnya ke dalam kegelapan.

Kesunyian di tengah malam itu telah menyembunyikan apa yang baru saja terjadi, menelan kejadian yang akan menjadi awal dari teror di tengah malam Rising Sun City yang tenang.

.
.
.

To be continued...

.
.
.