Yunho menatap gadis muda di hadapannya dengan perasaan yang tidak dapat dia gambarkan.
"Kau..." ucapan Yunho terhenti dan hanya menggantung di ujung bibirnya.
"Aku sangat senang akhirnya bisa melihat dan bertemu denganmu lagi, Appa." suara gadis muda itu tercekat dengan mata berkaca-kaca. Ditatapnya Yunho dengan penuh ketakjuban.
Begitu juga dengan Yunho yang begitu terpana melihat sosok putri kecilnya yang telah dewasa tersebut. Jiyool rupanya tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Wajah Jiyool kecil mirip dirinya, begitupun dengan alis tebalnya dan bentuk bibirnya. Namun mata, hidung dan warna kulitnya yang serupa porselen mirip Jaejoong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang membuatmu menemuiku sekarang?" senyum Yunho melembut dan dibelainya kepala gadis muda yang merupakan putri bungsunya yang datang dari masa depan itu penuh sayang.
"Aku datang karena sangat merindukan Appa." lirih Jiyool dengan wajah sendu.
Dan tidak tahu kenapa, hati Yunho terasa begitu sakit mendengar pengakuan putri satu-satunya. Entah kenapa perasaan bersalah seketika menguasainya, membuat air matanya seketika itu terjatuh.
"Apa sesuatu yang buruk terjadi padaku dan keluarga kita di masa depan?" tanya Yunho dengan air mata berlinang.
"Ya. Banyak sekali yang terjadi pada keluarga kita. Dan aku ingin kita melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan di masa depan." ungkap Jiyool sebelum tangis gadis muda itu pecah dalam pelukan Yunho.
"Aku akan melakukan apapun untukmu dan untuk keluarga kita. Jadi katakan apa yang harus Appa lakukan, princess?" Yunho menangkup wajah gadis muda itu dan menghapus air mata di pipinya.
Namun sebelum gadis muda itu menjawab pertanyaan Yunho, sebuah seruan menghentikannya.
"Jiyoolie Appa!!"
"Pergilah..." suruh Jiyool kemudian. "Aku akan datang menemui Appa lagi dan menjelaskan semuanya." lanjut gadis muda itu kemudian.
"Tapi, apa kau tidak ingin menemui ibumu?" tanya Yunho yang tampak kecewa.
"Tidak. Umma tidak bisa bertemu denganku sekarang." Jiyool menggelengkan kepalanya sambil tersenyum getir.
"Umma sedang bersama diriku di masa sekarang, dan kami tidak seharusnya bertemu. Kedatanganku saja untuk menemui Appa sudah pasti merusak alur waktu tatanan dimensi, jadi aku tidak boleh bertemu dengan diriku sendiri atau seluruh dimensi akan kacau dan hancur." ungkap Jiyool.
