Hari yang ditunggu-tunggu Fajar akhirnya tiba. Hari dimana Fajar akan mengungkapkan perasaannya. Sungguh Fajar bersyukur bahwa dimana hari dia akan mengungkapkan perasaannya hari itu juga freeclass sampai jam pulang di karenakan guru rapat membahas perpisahan yang masih lama datangnya. Fajar sibuk mempersiapkan ini itu sehingga membuatnya tidak dapat menjemput Abel.
Rere, Disha, Melati, Iger, Stefan, Adrian, bahkan Ajeng, Hana, Nara, dan Rey pun ikut partisipasi membantu Fajar. Kini Nara dan Rey tak terlibat cinta satu pihak lagi. Nara sudah menyadari betapa berartinya Rey selama ini. Dan untungnya Rey tak sekalipun tersinggung dengan berbagai macam penolakan Nara.
Semua sudah siap. Para gadis membawa sebuket bunga sedangkan yang laki-laki membawa senter bermacam warna. Fajar sendiri sudah siap dengan gitarnya. Ruang keterampilan sudah disiapkan sedemikian rupa agar nampak gelap gulita.
Fajar tersenyum puas atas semua yang ia usahakan. Dekorasi dan kejutan sudah siap, jadi tinggal mental Fajar yang siap. Fajar benar-benar grogi menghadapi ini. Selama dia pacaran dengan para mantannya, dia tak pernah segugup ini. Itu juga dikarenakan bukan Fajar yang menembak atau menyatakan cinta. Melainkan para mantannya lah yang mengungkapkan perasaannya.
⚫⚫⚫
Di tempat lain Abel sedang menggerutu tak jelas. Kesal jelas kesal. Fajar yang biasanya menjemput kini tidak. Alasannya ingin menyalin pr temannya. Begitu juga Melati sama alasannya.
Terpaksa Abel naik taksi untuk sampai disekolahannya. Di jalan bibir Abel terus cemberut. Abel benar-benar kesal sehingga ingin memakan supir taksinya. Tapi Abel bukan psikopat yang kanibal jadi Abel tidak melakukan itu.
Sampai di depan gerbang sekolah taksi Abel berhenti. Abel menyerahkan beberapa jumlah uang dan turun dari taksi itu.
Dengan malas Abel melangkahkan kakinya menuju kelas. Tiba-tiba ponsel Abel yang berada disaku bergetar. Abel mengambil ponselnya lalu mengecek. Ternyata Fajar mengirimkan pesan line.
FajarDika : Abel? Udah berangkat? Udah sampe sekolah?
Abella : Udh.
FajarDika : Ke ruang keterampilan. Gue tunggu.
Abella : hmm:/
Abel memasukan ponselnya dalam saku. Abel mengurungkan niatnya untuk langsung ke kelas. Kini yang Abel tuju adalah ruang keterampilan.
Sebelum sampai di ruang keterampilan Abel melihat siluet Davin sedang bersandar di tembok sambil memejamkan matanya. Abel menepuk bahu Davin.
"Woy!"
Davin membuka matanya perlahan dilihat gadis yang ia dambakan sedang berdiri di depannya. Davin tersenyum. "Eh Bella"
"Ngapain lo disini?" Abel mulai kepo.
"Nungguin lo"
"Haha lucu. Sa ae lo ah" Abel terkekeh.
"Gue beneran" balas Davin dengan menatap tajam mata Abel.
"Hah?"
Davin menghela napasnya. "Bella, sebelumnya gue minta maaf karena nyampein ini terburu-buru. Maaf juga gue gak nyiapin sesuatu buat bikin surprise untuk lo——"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
Teen FictionSeorang Fajar Dika Dewanggara Badboy sekaligus penyumbang dana terbesar di sekolah ternama jatuh cinta pada cewek yang sangat dibencinya karena sifat nyolotnya? Dan cewek yang berani dengan Fajar itu adalah anak baru di sekolah Fajar. Abella Agatha...