FajarDika : Bel, ketemu di cafe Vanila. Penting.
Notifikasi pesan dari Fajar masuk ke ponsel Abel. Abel sungguh bahagia melihat isi pesan orang yang ia sayang setelah sekian lama tak berkomunikasi.
Abel bergegas mengganti bajunya dan mengambil jaketnya. Ia berlari menuju ruang keluarga dan menyambar kunci mobil di dekat vas. Abel sangat semangat pergi menuju cafe Vanila.
Senyum tak luput dari bibir Abel. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal, Abel masih sayang nyawanya. Setelah enam minggu perih tanpa Fajar, akhirnya laki-laki itu mau bicara lagi dengannya.
Abel memarkirkan mobilnya ketika sampai cafe Vanila. Ia langsung memasuki cafe itu. Mata Abel menangkap figur Fajar yang sedang duduk sambil mengelap tetesan darah dari tangannya. Melihat itu, Abel langsung berlari ke arah Fajar.
"Tangan lo kenapa?" Tanya Abel ketika di dekat Fajar.
Fajar menatap Abel sejenak. Menikmati wajah ciptaan Tuhan yang sudah lama ia rindukan. Fajar mengabaikan kata gadis itu. Ia langsung mendekap Abel ke dalam pelukannya. Sangat erat. Fajar mencium kening Abel menyalurkan rasa rindunya selama ini. Abel hanya terpejam menikmati kebersamaan yang kemarin jadi kenangan. Tak peduli banyak pasang mata melihatnya.
"Gue kangen lo" ungkap Fajar berbisik pada Abel.
"Gue juga" balas Abel sambil tersenyum.
Fajar mengurai pelukannya, menatap Abel sejenak. Ia menarik kursi untuk tempat duduk Abel. Abel pun duduk begitu juga Fajar duduk berhadapan dengan Abel.
"Gue pesen minum dulu. Lo tunggu sini" pamit Fajar yang dijawab anggukan oleh Abel.
Abel menatap punggung Fajar yang kian lama menjauh. Senyum tercetak di bibirnya. Pipi Abel bersemu mengingat tadi Fajar mencium keningnya lalu mendekap erat dirinya. Abel tersenyum sendiri hingga sebuah panggilan menjeda senyum manis dari bibir Abel.
"Bella" panggil Davin.
Abel menengok ke arah Davin lalu bangkit dari duduknya. Senyumnya kini kian cerah. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Abel hanya bisa tersenyum menikmati kebahagiaannya.
Davin menjulurkan tangannya. "Selamat ya. Gue ikut seneng"
Abel menatap uluran tangan Davin sejenak lalu membalas uluran tangan Davin. Mereka bersalaman dengan erat. "Makasi. Makasih banget malah"
Davin tersenyum. Senyum yang tampak bahagia. Sebenarnya Davin tidak sebahagia itu. Mati-matian ia menahan rasa sakit di hatinya. Davin yakin, satu senyuman dapat menyembunyikan berjuta luka. Sebab itu ia selalu tersenyum di depan Abel.
Terdengar sebuah derap langkah yang terhenti di dekat Abel dan Davin. Abel langsung melihat sekitarnya. Ia melihat Fajar terpaku menatap tautan tangan Abel dan Davin. Buru-buru Abel melepaskan tangannya yang bertautan dengan tangan Davin.
"Jar, jangan salah paham" jelas Abel.
Namun sifat Fajar yang sebenarnya pencemburu tidak bisa menerima itu. Ia tak menghiraukan perkataan Abel dan berjalan menjauhi cafe Vanila. Abel mengejar Fajar. Davin pun berlari mengejar Fajar dan Abel.
Fajar terus berlari menghindari Abel. Ia menyebrang sebuah jalan dan tak menghiraukan teriakan Abel di belakangnya. Fajar sudah terlanjur cemburu.
"FAJAR BERHENTI! LO SALAH PAHAM!" seru Abel yang tidak dihiraukan Fajar sama sekali.
Abel menyebrangi jalan tanpa menengok kanan kiri. Tiba-tiba ada sebuah mobil melaju dengan kencang tanpa sepengetahuan Abel. Melihat Abel akan ditabrak sebuah mobil, Davin mendorong Abel agar tidak tertabrak.
BRAK!
Davin terkapar bersimbah darah di tengah jalan. Sedangkan Abel yang tadi di dorong Davin agar selamat malah menabrak sebuah pohon. Kepala Abel berdarah karena terantuk batang pohon yang keras. Davin dan Abel sama-sama tak sadar. Banyak orang mengerumuni mereka.
Fajar menghentikan langkahnya ketika mendengar sebuah suara yang memekakkan telinganya. Ada perasaan tak enak menggerogoti hatinya. Ia berbalik arah, di tatapnya kerumunan orang. Fajar penarasaran langsung mendesak kedua kerumunan itu. Jantung Fajar serasa copot mendapati Abel dan Davin bersimbah darah.
![](https://img.wattpad.com/cover/113535525-288-k71863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
JugendliteraturSeorang Fajar Dika Dewanggara Badboy sekaligus penyumbang dana terbesar di sekolah ternama jatuh cinta pada cewek yang sangat dibencinya karena sifat nyolotnya? Dan cewek yang berani dengan Fajar itu adalah anak baru di sekolah Fajar. Abella Agatha...