[Awakening] 14 - Look Alike

92 6 0
                                    

Reide tidak bisa tidur semalaman memikirkan semua ucapan Chera kemarin. Karena tidur juga sudah bukan kebutuhan utama mereka, akhirnya Reide begadang semalaman di atas gudang sambil memandangi langit gelap berbintang ditemani udara malam yang dingin. Dari awal, dia memang sudah merasa ada yang tidak beres. Kenapa dia dan Chera tidak bersama malaikat yang lainnya? Apa yang sebenarnya disembunyikan Chera?

Suara gaduh pelabuhan di pagi hari membuyarkan Reide dari lamunannya. Tak terasa, matahari sudah muncul dari tempat peraduannya. Reide bisa melihat cahayanya mulai muncul dari balik garis laut.

Para pelaut mulai keluar dari tempat peristirahatan. Para nelayan kembali dari laut beserta tangkapan ikan yang besar pada jala mereka. Para pedagang ikan mulai berdatangan membawa keranjang dan es yang akan dijadikan tempat ikan nantinya. Semuanya tampak begitu normal. Semua orang keluar dari rumah untuk bekerja.

Tapi, Reide... kini dia tidak memilki tempat untuk pulang. Tidak ada tempat yang bisa disebutnya rumah. Baginya, tidak ada yang normal. Reide juga merasa aneh pada dirinya. Sekalipun dia menyadari kalau dia tidak bisa terbang karena takut pada ketinggian, dia masih sanggup naik ke atap seorang diri tanpa merasa takut sedikit pun. Apakah dia hanya phobia terbang, bukan ketinggian? Atau mungkin dia hanya mengalami phobia bila berada di ujung gedung saja?

"Hhh..." Reide menghela napas, menghasilkan hembusan putih yang dingin. Reide mengulas balik sekilas kehidupannya sebelum dia menjadi malaikat kematian. "Bagaimana keadaan Cracker, ya?" katanya.

Akhirnya, Reide memutuskan untuk turun dan berkunjung ke kediaman lamanya dan menjenguk Cracker, anjing golden peliharaannya. Tempat tinggalnya yang dulu adalah sebuah kamar kecil di rumah bibinya, seorang janda tanpa anak. Sejak kedua orang tuanya bercerai dan pamannya meninggal karena sakit, Reide tinggal di sana. Entah sudah berapa tahun dia tinggal bersama bibinya.

Awalnya, Reide tidak ingin ke sana. Dia tidak ingin melihat bibi yang begitu menyayanginya itu sedih. Bagaimana dengan orang tua kandungnya, ya? Ah, mungkin mereka bahkan tidak ingat kalau mereka punya anak. Ayah Reide adalah manager bar, dia seorang pemabuk. Ibu Reide bekerja di luar kota, dia membenci Reide. Karena sesungguhnya, Reide lahir tanpa keinginan dari kedua orang tuanya yang memang tidak saling menyukai. Semua itu hanya perjodohan konyol yang terjadi karena kesalahan kakek mereka yang suka berjudi. Kakek Reide kalah dan akhirnya harus menyerahkan putrinya pada pria pemabuk yang sekarang menjadi ayah Reide.

Siapa yang mau punya keluarga seperti itu?

Bagi Reide, hanya bibinya yang berharga di dunia ini. Dia begitu menyayanginya seperti ibunya sendiri. Ya, Cracker juga. Dia satu-satunya teman mengobrol bila bibinya sedang bekerja.

Reide tiba di depan rumah bibinya dengan berjalan kaki. Untungnya, rumah itu tidak begitu jauh dari pelabuhan, hanya beberapa mil saja. Sebuah rumah kecil yang nyaman dengan cat coklat dengan taman di depan rumah terhampar di depannya. Ada yang aneh. Rumah itu tampak kosong. Garasinya tertutup rapat, Reide yakin tidak ada mobil bibinya di dalam. Semua pintu dan jendela terkunci rapat. Padahal pada jam segini biasanya bibinya sedang membuat pancake untuk sarapan. Cracker juga tidak ada. Di mana semuanya?

BRRM...

Reide baru saja akan melihat ke dalam saat melihat sebuah mobil wagon warna putih melintas dari sudut jalan mengarah padanya. Itu mobil bibinya. Dia bisa melihat bibinya menyetir mobil itu. Cracker duduk di kursi penumpang di samping bibi. Dari mana mereka? Pintu mobil terbuka setelah bibi memarkir mobil itu di dalam garasi. Samar-samar Reide bisa melihat beberapa kelopak bunga mawar pada lantai mobil. Wangi bunga juga masih memenuhi mobil itu. Mawar, bunga kesukaannya. Mungkinkah bibi baru saja dari makamnya dan menghiasnya dengan bunga mawar?

Bibi Reide turun dan membukakan pintu bagi Cracker. Cracker melompat, menyalak dengan senang, dan memandangi Reide yang ada di luar garasi. Ya, manusia memang tidak bisa melihat Reide. Tapi, apa mungkin anjing bisa?

Angel of Death (2011)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang