Sejak terselamatkan dari cengkeraman Sylvester, Rico tinggal bersama Scadian dan para serafim. Dia tidak bisa kembali ke bumi lagi, terlalu berbahaya. Entah alasan apa yang dibuat Victor alias Xeo untuk membuat paman dan bibinya supaya mereka tidak cemas lagi. Berbeda dengan Victor waktu pertama kali ke Halrane, kondisi Halrane tidak berdampak bagi Rico. Di tempat tinggal barunya sekarang, Rico belajar cara mengontrol kekuatannya dan cara penyembuhan. Dia berada di bawah bimbingan Scadian langsung.
"Angkat tanganmu seperti ini," kata Scadian sambil mengangkat kedua tangannya seolah bersiap bermain piano.
Saat ini keduanya berada di tempat tinggal para serafim. Sebuah taman luas yang indah dan teduh. Jalanannya dipenuhi batu-batu beraneka warna dan setiap tepi jalan diberi dinding semak berbunga yang beragam bentuk dan warnanya. Juga ada sungai kecil yang mengalir di bagian tertentu. Seperti lokasi di mana Rico berada sekarang. Rico dan Scadian berlutut di samping sungai beraliran tenang. Di sekelilingnya banyak pohon hijau yang berkesan teduh sekali dan banyak semak berbunga yang sama indahnya. Scadian meletakkan tangannya di atas permukaan air. Saat dia mengangkat tangannya, air itu ikut terangkat dan mengelilingi tangannya. Sepertinya sejuk sekali. Tangan Scadian bercahaya keemasan, air itu juga memantulkan cahayanya dengan indah.
"Seperti ini?"
Rico memperagakan gerakan tangan yang sama seperti yang dilakukan Scadian. Baru diajarkan sekali, Rico sudah bisa melakukannya sama persis seperti yang dilakukan Scadian barusan. Hanya saja, cahayanya tidak seterang cahaya milik Scadian.
"Hebat!" puji Scadian sambil tersenyum. "Nah, bila air ini bersentuhan dengan luka luar, luka itu akan mengering dengan cepat. Tergantung kekuatan pemakainya, luka itu bahkan bisa langsung hilang tak berbekas."
"Wah, asyik ya."
Scadian tersenyum lembut lagi.
"Master." Ada suara yang memanggil Scadian. Seorang serafim berdiri tak jauh dari mereka dan membungkukan badannya. "Sudah waktunya memeriksa keadaan Chera."
Scadian bangkit. "Baiklah, aku akan segera ke sana."
"Aku boleh ikut?" sahut Rico cepat. Selama ini dia tidak pernah ikut, tapi dia sudah tidak tahan, dia ingin melihat kondisi Chera.
"Karena kamu sudah jadi anak baik selama beberapa hari ini, kamu boleh ikut."
"Sungguh? Terima kasih!"
Kondisi Chera belum stabil, masih kritis. Hampir 4 hari, Chera tidak sadarkan diri. Setiap hari Scadian memeriksa keadaannya. Di sana juga ada serafim yang selalu berjaga di kamarnya. Semua berharap Chera segera sadar. Sebagian berharap bila dia sadar, mereka bisa mengorek informasi mengenai Sylvester. Sebagian lagi berharap Chera segera sadar untuk menjalani hukumannya. Ya, seperti yang pernah diceritakan. Banyak yang tidak suka pada Chera.
Nah, saat ini Scadian dan Rico sedang berjalan menuju kuil Chera. Rico tidak bisa terbang. Jadi Scadian memutuskan untuk berjalan kaki ke sana bersamanya.
Begitu tiba di sana, Scadian menuju ke kamar Chera diikuti dua serafim yang bertugas jadi asistennya. Di dalam ruangan itu sendiri sudah ada seorang serafim lain yang menjaga Chera di dalam kamar. Ah, juga ada Isseiru. Sepertinya Isseiru sudah menunggu kehadiran Scadian yang agak terlambat hari itu. Suasana kamar itu agak aneh, menurut Rico. Dia bisa merasakan ada hawa gelap yang menaungi tubuh Chera. Tipis dan samar, nyaris menghilang. Mungkin itu berasal dari racun dalam tubuhnya. Hawanya sudah tidak sekuat awalnya sih, tapi tetap saja itu berkesan buruk.
Scadian mendekat dan memeriksa keadaan batu sihir yang diletakkan sebagai alas berbaring itu. Cahaya mereka mulai pudar. Berarti mereka sudah bekerja dengan baik untuk memulihkan keadaan Chera. Tidak ada perubahan pada raut wajah Chera. Dia tetap terlihat kesakitan dengan lukanya itu. Untuk memeriksa punggung Chera, dia perlu cara khusus. Scadian membuka selimut yang menutupi Chera dan menyuruh kedua serafim yang bersamanya meletakkan kedua tangan mereka di atas badan Chera. Muncul cahaya keemasan yang menyelimuti tangan kedua serafim itu. Setelah itu mereka mengangkat kedua tangannya ke atas. Sama seperti air yang tadi, badan Chera ikut terangkat, diliputi cahaya keemasan yang menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel of Death (2011)
FantasíaIsseiru, pimpinan malaikat kematian, ditugaskan mencari keberadaan Rico. Dia pun harus berhadapan dengan musuh bebuyutan para malaikat, Cyrenca. Kenapa para makhluk kegelapan berusaha memburu Rico? Kenapa malaikat kematian yang harus mencarinya? Ben...