Isseiru tersenyum tipis.
Wisha menatapnya dengan sedih.
Isseiru berkata dengan lemah, "Ini belum selesai."
Wisha tersentak. "Eh?" Dia berbalik dan melihat debu Cyrenca sebagian basah kena hujan sementara sisanya sudah diterbangkan angin. Mungkinkah dia akan bangkit lagi?
"Ini... belum selesai." Isseiru mengulang kata-katanya dan membuat Wisha makin waspada.
DRRRRD...
Wisha merasakan tanah di sekitarnya bergetar. Atap gereja dan dindingnya bergetar. Ada sesuatu yang sedang melintas di atas mereka. Wisha memberanikan dirinya. Dia meninggalkan Isseiru dan keluar dari gereja itu dengan perasaan berdebar. Dia bersiap dengan tongkat di tangannya seandainya ada sesuatu yang menyerangnya di luar sana. Dan benar saja. Ada seekor naga hitam raksasa melintas di atas kepalanya.
Naga, makhluk kegelapan terkuat.
Kenapa bisa ada di sana? Ah, benar juga. Di mana ada kematian, pasti ada makhluk kegelapan. Pasti naga itu datang karena Sylvester. Inilah saatnya Wisha menjalankan tugasnya sebagai seorang malaikat kematian, melindungi jiwa mereka agar jangan sampai dibawa makhluk kegelapan itu. Wisha lelah dan takut, tapi dia membulatkan tekadnya. Dia tidak boleh lari! Dia harus berani menghadapi naga itu.
BWESSS...
Belum sempat bergerak, Wisha melihat burung perak melintas. Itu burung buatan Reide dan Chera. Burung itu menghadapi naga dengan tenaga penuh. Burung perak mematuk leher naga sementara naga itu mencakarnya. Naga itu melepaskan diri lalu melepaskan semburan api. Burung perak itu bergegas mengeluarkan bola cahaya besar. Keduanya bertemu dan menghasilkan ledakan besar.
DAAAR...
Ledakannya luar biasa...
Burung itu maju lagi dan mengigit ekor naga hitam. Naga mengibaskan ekornya, melepaskan diri. Naga menyerang lagi dengan apinya. Burung perak terbang menghindar ke samping dan menabrak badan naga dengan kepalanya, kemudian bergegas mencabik badan naga dengan paruhnya yang kokoh.
Naga mengerang keras saat badannya tercabik. Dia menyemburkan api ke belakang dan mengenai sayap sang burung perak. Burung itu memekik dan mundur. Kemudian, keduanya masih melanjutkan pergulatan mereka di atas langit. Saling menyerang dan membalas. Wisha menantikan kesempatan di mana dia bisa ikut menyerang. Cukup satu kesempatan saja untuk memberikan serangan telak.
Hampir 10 menit berlalu dan keduanya masih imbang. Burung itu menembakkan bola cahaya. Naga hitam menghindar ke atas. Burung itu mengibaskan sayapnya yang tebal dan memukul badan naga hitam hingga dia oleng. Naga hitam itu marah dan kesal. Dia menyemburkan api lagi dan mengenai sayap burung itu. Burung itu terjatuh dan membuat tanah di sekitarnya bergetar. Wisha berniat terbang menghampirinya saat naga itu tiba lebih dulu. Burung menembakkan bola cahayanya lagi supaya naga hitam itu tidak mendekat. Melihat pertarungan masih berlangsung, Wisha mengurungkan niatnya untuk mendekat.
Burung itu berusaha bangkit dengan susah payah karena sayapnya terluka. Naga itu kembali mendekat. Dengan cakarnya yang kokoh, burung itu menangkap kepala naga dan menekannya ke tanah. Kemudian, dia melancarkan gelombang cahaya itu tepat pada kepala naga. Naga itu mengerang keras saat gelombang itu menghantam kepalanya. Naga mengigit apa pun yang ada di dekatnya. Sayap burung tercabik dan berdarah. Mereka akan saling bunuh!
Burung itu melepaskan diri dan menarik sayapnya. Naga mengerang keras, segera bangkit dan bersiap menyemburkan api lagi. Sebelum itu terjadi, sebuah energi malaikat menembus mulut naga itu, melewati perutnya, hingga ekornya. Serangan itu membuat naga hitam hancur dan musnah menjadi debu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel of Death (2011)
FantasyIsseiru, pimpinan malaikat kematian, ditugaskan mencari keberadaan Rico. Dia pun harus berhadapan dengan musuh bebuyutan para malaikat, Cyrenca. Kenapa para makhluk kegelapan berusaha memburu Rico? Kenapa malaikat kematian yang harus mencarinya? Ben...