Isseiru mendarat di atas sebuah gedung pencakar langit di tengah kota. Dari informasi kerub penjaga gerbang, itulah lokasi tempat Chera menghilang dari pantauan cermin Avseacl. Chera adalah salah satu Angel of Death yang dipimpinnya. Tidak mungkin dia membiarkan bawahannya menghilang. Ini harus diselidiki!
Isseiru mengamati keadaan di sekelilingnya. Gedung itu setinggi 28 lantai. Dengan antena setinggi 3 meter di ujungnya. Gedung itu ada di tengah kota. Dari atas sana terlihat lalu lintas kota yang padat. Apa mungkin dia jatuh dari sini?
Tidak!
Kalau sesuatu yang buruk terjadi, misalnya dia terluka atau yang lebih buruk, mati, seharusnya cermin Avseacl memberikan reaksi. Cermin itu tidak memberikan reaksi. Dia tiba-tiba saja hilang dari pengamatan. Itu artinya, dia masih hidup.
Lalu?
Isseiru selalu memikirkan kemungkinan terburuk. Mungkin dia diserang oleh makhluk kegelapan yang kuat, lalu... Isseiru takut membayangkan apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Sayangnya, kemungkinan terburuk itu terjadi.
"Kamu mencari anak buahmu?"
Sebuah suara berat terdengar tepat di belakang Isseiru. Dengan cepat Isseiru berbalik dan mengenali sumber suara itu. Seorang pria bermata tajam tersenyum ke arahnya. Matanya berhiaskan tato hitam yang seram, cocok dengan bola mata hitam legamnya. Rambut birunya yang pendek berantakan menutupi sebagian wajahnya.
"Devoran..." bisik Isseiru.
"Cepat sekali kamu mengingat namaku," kata laki-laki itu lagi.
"Bagaimana aku bisa lupa dengan semua kekejaman yang pernah kamu lakukan 118 tahun yang lalu?" balas Isseiru.
"Aku juga tidak akan pernah lupa dengan luka yang pernah kamu buat saat itu. Ya, sekalipun kamu sudah memiliki wujud yang berbeda."
"Apa itu alasannya kamu berada di tempat menghilangnya Chera?" potong Isseiru.
Devoran tertawa dengan suaranya yang berat dan besar. Dengan tubuhnya yang tertutup seluruhnya dengan jubah itu, terlihat sekali kalau dia baru saja melipat tangannya dan tertawa puas mendengar pertanyaan Isseiru. Sayap kelelawar muncul di balik punggungnya dan membawanya ke atas antena gedung. Sambil memandang ke bawah ke lantai 28 di mana Isseiru berdiri, dia menyeringai dan berkata, "Di sini... Di tempat ini, dia melepaskan semua kesetiaannya pada Halrane dan mengikut kami...."
Belum sampai Devoran menyelesaikan kata 'kami', Isseiru sudah mencabut pedang di balik jubahnya dan maju menyerang mahkluk kegelapan itu.
"Jangan main-main!" seru Isseiru.
Devoran terbang ke belakang, mundur menghindari serangan cepat Isseiru. Isseiru mengejarnya. Dengan dua pasang sayap, Isseiru menyerbu ke arah makhluk itu dan melancarkan serangan kedua yang tetap meleset.
SET!
Devoran menghilang dengan cepat dari hadapan Isseiru dan muncul di belakangnya. Isseiru tak kalah cepat. Dia juga sudah kembali ke lantai 28 saat Devoran melancarkan serangan di udara yang hampir mengenai sayap putihnya. Devoran mengejar Isseiru...
WUUSH...
Muncul cahaya hitam di tangan Isseiru yang menggumpal menjadi sebuah bola listrik hitam berkekuatan dua ratus volt. Isseiru melemparkannya.
BET!
Devoran menghindar dengan mudah, "Kamu melempar ke arah mana, hah?" Isseiru melompat mundur dan terbang ke sisi kiri sebelum Devoran melukainya dengan cakarnya yang tajam dan beracun. Dengan manuver yang anggun dan indah, Isseiru menukik ke bawah menuruni gedung setinggi 28 lantai itu dengan kecepatan 80 mil per jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel of Death (2011)
FantasíaIsseiru, pimpinan malaikat kematian, ditugaskan mencari keberadaan Rico. Dia pun harus berhadapan dengan musuh bebuyutan para malaikat, Cyrenca. Kenapa para makhluk kegelapan berusaha memburu Rico? Kenapa malaikat kematian yang harus mencarinya? Ben...