Bersamaan dengan serangan Isseiru yang menghancurkan kekuatan kegelapan itu, cermin Avseacl yang ada di depan Rico ikut hancur berkeping-keping. Sylvester langsung memasang tampang kesal karena dia tahu kalau rencananya gagal. Rico terkejut saat cermin di depannya tiba-tiba pecah. Dia menoleh pada Sylvester. Sylvester berdiri dari kotak kayu tua yang dijadikannya tempat duduk dan berkata, "Ayo pergi!"
Keempat pion neraka mengikuti Sylvester yang berpindah ke tengah ruangan dan membuat sebuah portal hitam. Ya, sekarang mereka berpindah tempat melalui portal itu. Bahkan, Rico pun juga sudah pernah memasuki portal itu.
Portal itu melayang di atas tanah. Bentuknya elips memanjang ke bawah. Panjangnya sekitar 2 meter dan lebarnya hanya 70 centimeter. Sekelilingnya ditutupi asap hitam kelabu. Bagian tengahnya hitam kelam dengan kabut tipis yang menyelimuti. Ada partikel hitam kebiruan yang terkadang keluar dari dalam portal, melayang sesaat lalu menghilang. Rico menatap Sylvester dari jauh. Dia enggan menyatakan pertanyaannya.
"Ayo kemari, nak," ajak Sylvester pada Rico.
Rico tidak membantah. Dia menghela napas pelan lalu beranjak mendekat.
"Kamu melakukannya dengan baik." Sebuah pujian sekaligus kebohongan terlontar dari mulut Sylvester untuk mendapatkan hati Rico.
Rico tersenyum masam sambil mengangkat kedua bahunya. Jujur saja, dia tidak tahu apa yang dilakukannya itu sesuai dengan rencana atau tidak. Dia bahkan tidak tahu kalau cermin itu bisa pecah. Yang penting, Sylvester sudah menganggapnya selesai.
Sylvester mengarahkan tangannya mendekati portal dan mempersilahkan Rico untuk masuk duluan. Rico baru saja mengangkat kakinya saat ada suara keras di belakangnya....
BRUAAAKK!
Semua berbalik dan menoleh ke sumber suara. Dinding di belakang mereka hancur. Ada lubang sebesar 2 meter lebih yang terbentuk di sana. Golden Sun melayang masuk dan berputar kembali keluar lubang itu. Asap ledakan dan cahaya yang minim membuat mereka sulit melihat sosok pembuat keributan itu. Tapi, mereka tahu siapa itu.
"Wah, wah..." Sylvester tersenyum, "Xeo... Sebuah kejutan yang menyenangkan!"
Xeo jelas tidak suka basa-basi Sylvester. "Jangan harap kamu bisa sembunyi! Aura kegelapanmu terasa jelas dari Halrane!"
Sylvester tertawa kecil. Begitu pula para pion neraka. Mereka menertawakan Xeo yang berani datang ke sana seorang diri seolah ingin cari mati. Sylvester pun berkata, "Itu bukan aura kegelapanku. Aku tidak akan seceroboh itu mengeluarkan kekuatanku sampai kalian bisa tahu. Itu kekuatan adikmu!"
Fakta yang membuat Xeo tidak terkejut.
Pada dasarnya, kekuatan kegelapan adalah kekuatan dalam diri seseorang yang dipenuhi dengan energi negatif, bisa berasal dari rasa takut, kebencian, marah, dan perasaan lainnya. Para makhluk kegelapan hidup dari perasaan seperti itu. Dalam kasus kali ini, mereka semakin kuat saat berada di dekat Rico. Kekuatan Rico sendiri yang tadinya hanya mengandung sedikit aura kegelapan jadi memiliki kandungan negatif makin banyak saat berada bersama Sylvester.
"Kenapa kamu lakukan ini, Rico?" tanya Xeo dengan nada datar.
Rico terdiam sebentar. Dia kelihatan bimbang harus menjawab apa. Dia mengalihkan perhatian sebentar dan menelan ludahnya. Dia kembali menatap Xeo yang memandangnya dengan tatap tajam dan menjawab, "Itu bukan urusan kakak."
"Hahahahahahaha..." Sylvester tidak bisa menahan tawanya. "Sayang sekali, sepertinya dia tidak ingin bicara padamu."
"Apa yang sudah kamu lakukan padanya?" tanya Xeo dengan nada tinggi.
"Aku tidak melakukan apa pun. Adikmu datang padaku karena keinginannya sendiri. Mungkin karena aku memandangnya sebagai seorang yang punya kekuatan. Aku menghargainya, suatu hal yang tidak pernah kalian lakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel of Death (2011)
FantasyIsseiru, pimpinan malaikat kematian, ditugaskan mencari keberadaan Rico. Dia pun harus berhadapan dengan musuh bebuyutan para malaikat, Cyrenca. Kenapa para makhluk kegelapan berusaha memburu Rico? Kenapa malaikat kematian yang harus mencarinya? Ben...