#Jaehye voc.
Pagi hari ini aku melarang Ahjumma untuk membuatkanku sarapan, karena biasanya aku hanya memakan satu potong roti dan minum susu saja. Padahal Ahjumma selalu masak makanan yang lumayan banyak, lebih untuk satu orang saja. Dan sisanya Taehyung akan menghabiskan semuanya, tapi kali ini aku tidak mau berbagi pada anak kurang ajar sepertinya yang sudah membawa kabur mobil dan dompetku. Dia jadi semakin melunjak saat aku dengan baik hati selalu memberi apapun yang dia mau.
Saat aku menuruni tangga siap berangkat sekolah, terdengar jelas sekali suara Taehyung yang sedang mengeluh soal sarapan hari ini. Aku dengan malas berjalan menuju meja makan dan menemukan Taehyung yang seperti biasa sudah duduk manis di depan piring dengan tangan yang sibuk mengoles coklat pada rotinya.
Aku menyimpan tas agak kasar di atas meja tepat di samping Taehyung, "Baik sekali hari ini kau mau menjemputku dengan mobilku."
Taehyung sedikit terkejut dengan perlakuanku setelah aku sedikit mengertaknya.
"Oh, Sorry." Aku memberikan ekspresi yang manis, tapi si Taehyung malah melongo dengan kerutan dikeningnya. "Kau bisa kembalikan dompet dan kunci mobilku sekarangkan?"
Taehyung hanya mengangguk dan memberikan apa yang ku minta."Terima kasih.." aku tersenyum lagi, lalu duduk di samping Taehyung.
"Kau yang tersenyum seperti itu agak menakutkan tahu..." Taehyung masih saja melihatku.
Aku memakan roti dan minum susu dengan tenang menghiraukan Taehyung yang membeo. Aku meliriknya yang masih saja memperhatikan tingkahku."Kenapa menatapku seperti itu?" tanyaku
"Tingkahmu agak aneh.."
Aku menghabiskan susu dalam satu tegukan terakhir. "Aku sedang berusaha bersikap manis padamu."
"Kenapa?"
Taehyung memasang wajah bodohnya, aku ingin sekali memukul kepalanya. Apakah dia tidak mengerti juga, sebenarnya aku sedang kesal padanya.Aku melingkarkan sebelah lenganku pada bahunya yang lebar, "Kau sepupuku. Ayo sekarang kita berangkat, aku tidak mau terlambat lagi."
Aku beranjak dari sana tanpa membawa tasku, sengaja.
"Tunggu sebentar," Taehyung dengan terburu-buru menghabiskan susunya. "Tasmu ketinggalan."
Aku berbalik dan tersenyum manis lagi, "Oh, bisa kau bawakan untukku Taehyung-ah? Tolong ya..." tanpa menunggu persetujuannya aku berjalan meninggalkan Taehyung. Sedangkan Taehyung berjalan dibelakangku dengan tasku yang berada di tangannya
Kami berangkat menggunakan bus, sengaja agar Taehyung membayar ongkos untukku. Si Taehyung terus saja mengeluh mengenai kenapa harus naik bus dan kenapa dia harus membayar ongkosnya. Aku hanya memutar bola mata malas juga jika Taehyung sudah masuk dalam mood cerewetnya.
"Kau pelit Taehyung, aku hanya memintamu membayarkan ongkos bus bukan meminta mentraktir seluruh anak di kelasku." Nada bicaraku sengaja memojokkannya, agar dia berpikir.
"Jangan sampai aku mentraktir anak kelasmu, nanti uangku habis." Taehyung mengerutu di sebelahku dengan menyebalkan.
"Apa uangku tidak habis saat kau meminta jatah makan siang setiap harinya?" mataku menatap tajam pada mata milik Taehyung yang hanya memperlihatkan senyuman konyolnya.
"Ya... uangmu kan banyak," polos sekali anak ini.
"Uangku yang banyak itu sudah habis, sekarang giliranmu membayarkanku makan siang." Kataku yang membuat mata Taehyung membesar karena protes..
"Shireo, aku bisa bangkrut."
"Kalau begitu setidaknya bayar ongkos saja tidak masalahkan, sepupu pelit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]
Fanfiction[Book 1 Tamat] [Sequel Ongoing] Suga itu Min Yoongi. Min Yoongi itu Suga. Tapi mereka itu berbeda. Benar-benar berbeda. Yoongi adalah si pengumpul mendali dan piala untuk sekolah. Sedangkan Suga adalah s Rapper Genius. Dan aku adalah seseorang yang...