✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]

Chapter 38. Trivia

Disclamer: BTS BEING TO BIGHIT

Story murni dari pemikiran saya

Cast: Min Yoongi, Lee Jaehye, Park Jimin, Kim Taehyung, dll.

Pair: Yoonjae, JimJae

Gendre: Romance, Imagine, Fantasy, Drama.

Rated: T to the M

Warning: Angs, Drama, alur lambat.

Note: Aku pusing. Inginnya tidur karena demam ini menyiksa.

*******

Aku melihat ibunya Jimin berbelok untuk berjalan ke anak tangga yang bercabang.
Aku melangkah menaiki tangga terburu-buru, menyamai langkah nyoya Park, bahkan Jimin aku lewati begitu saja.

"Nyonya Park maaf Saya menyela Anda. Tapi saya tidak akan lama disini. Saya akan kembali pulang kerumah, ibu tidak akan senang jika saya pulang esok hari." kataku. "Mohon pengertiannya."

Nyonya Park menghela napas, ia mengangguk, "Ada benarnya juga. Ibumu mungkin lebih mengkhawatirkanmu daripada aku. Maafkan aku, aku hanya terlalu khawatir." ia mengusap lembut kepalaku. "Jimin, segera antar Jaehye pulang." katanya.

Aku bernapas lega, ibunya tidak seperti anaknya yang egois. "Terimakasih, saya sangat menghargainya."

Ia tersenyum lembut, "Tidak perlu seformal itu." katanya.

"Nae." aku mengangguk dan membungkuk sekilas. Mataku tidak sengaja bertubrukan dengan mata Jimin yang masih memperhatikanku dengan dingin.

*****

Aku sekarang berada di ruang baca milik keluarga Park. Jimin sedari tadi mencari sesuatu di lemarinya yang besar dan penuh dengan buku-buku tua. Aku hanya duduk di sofa tanpa menyentuh macaron bunga dan satu gelas tinggi karamel maciato.
"Apa yang kau cari Jimin?" aku terpaksa berdiri di bawah tangga yang Jimin gunakan untuk memanjat dan mengambil buku dibagian rak atas.

"Buku." katanya.

"Tuan muda, biar aku bantu mencarikan bukunya." satu orang pelayan datang dengan tangga pajat lain.

"Carikan aku yang berjudul 'polar' " katanya pada pelayan laki-laki itu.

Aku ikut mencari tanpa mengajukan diri. "Kenapa kau mencarinya Jimin? Aku perlu bicara denganmu."

"Aku ingin kau melihat ini." katanya.

Aku mengambil buku dibagian rak paling bawah. Aku berjongkok untuk mengambil buku bersampul cokelat tebal itu. Lalu tulisan Polar tertera di covernya yang tua. Aku bahkan tidak perlu mencari-cari bersusah payah. "Jimin, buku ini bukan?" aku menunjukkannya pada Jimin.

Jimin menoleh dengan wajah berkerut, "Ya, bagaimana kau mendapatkannya?"

"Ini ada dibagian bawah."

Jimin turun, begitu pula satu pelayan tadi. Jimin mengambil buku di tanganku, "Kemari, aku akan jelaskan sesuatu." ia mengajakku duduk di kursi depan meja baca yang panjang.
Tangannya membuka lembar-perlembar buku yang ternyata mengenai kesehatan jiwa. "Ini buku milik kakek buyutku. Aku tidak pernah mempelajari ini tapi dulu sekali kakekku sering menceritakanku dogeng malam yang anehnya ia mengambil cerita dari buku ini."

Aku belum mengerti apa maksudnya ia mencari buku seperti ini. "Apa ini berkaitan dengan Yoongi?" tanyaku.

"Ya." Jimin mengangguk. "Lihat, baca yang ini." dia menunjuk satu halaman yang tulisannya rapat sekali.