✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]

Chapter 42. Asing

Disclamer : BTS BEING BTS

Cast: Lee Jaehye, Min Yoongi, Kim Taehyung, Park Jimin, Jeon Jungkook, dll.

Pair: YoonJae, JimJae, TaeJae, JungJae.

Gendre: Angs, Drama, Imagine, Romance, Hurt.

Rated: T

💎💎💎

"Halo, Jaehye. Jangan pulang dulu, oke. Ada skandal yang terjadi padaku, aku tidak akan bisa pergi menjemputmu."

Aku mengerutkan keningku ketika menerima telephone dari Taehyung.
"Apa hubungannya denganku? Aku bisa pulang tanpa kau jemput. Aku bisa tinggal di rumahku atau di rumah Jungkook."

Aku duduk di pangkuan Jungkook yang duduk di kursi sambil minum kopi. Dia tenang-tenang saja walau aku memberi beban di pahanya.

"Masalahnya, ini menyangkut dirimu. Mereka mengira kau pacarku, netizen sialan itu mengarang-ngarang kisah cinta kita ketika SMA."

Jungkook melirikku dengan sebelah alis terangkat, ia mendengarkan perkataan Taehyung karena aku terlalu rapat dengan telinganya. "Itu bohong, aku bisa memberikan penjelasan secara langsung. Apa ini akan mempengaruhi karirmu?"

"Tentu saja. Jadi kau jangan melakukan apapun. Managerku yg tangani semuanya, kau diam saja. Jangan buka media sosialmu."

Aku tidak mendengarkannya, aku membuka instagramku, dan mendapat ribuan notifikasi, baik itu orang-orang yg mengikutiku atau orang yg memberi komentar. "Oh, shit." Aku keluarkan akun media sosialku dan aku kembali pada Taehyung.
"Ini bencana besar, aku akan membantumu kalau kau butuh penjelasanku Taehyung, kau bisa mengadakan konferensi pers atau agensimu memberikan pernyataan resmi, aku akan bantu sumpah ini kacau Tae, apa karena aku jadi model majalah denganmu ya jadinya begini? Maafkan aku. Aku tidak bermaksud-"

"Hei-hei! Tenang oke?" Jungkook mengelus kepalaku, dia cium pelipisku,

“Ini bukan salahmu. Jangan minta maaf. Iya sebentar?!”

Aku dengar managernya memanggil Taehyung, “Kau sibuk, sudah dulu Tae. Bye..”

“Aku akan menghubungimu lagi, jangan pulang dulu.”

“Ya, ya aku tahu.”

Aku simpan handphone di meja dekat dengan cangkir kopi milik Jungkook. Aku menyandar di bahunya.
“Jadi? Kau hari ini jadi selebriti dadakan.” Dia mencari berita mengenaiku di Iphonenya. “Wanita ini diketahui bernama Jaehye, teman SMA Taehyung. Sampai ada photo-photomu dengan Taehyung ketika SMA, lihat!” dia menunjukkannya padaku. “Pantas semua orang mengira kalian pacaran, memang terlihat seperti itu.”

Itu photoku dengan Taehyung yang sedang saling tertawa dengan badan rapat sekali. Aku ingat waktu itu kami sedang menonton pertunjukkan anak kelas satu, Taehyung tidak ikut jadi pemain teaternya, dia sedang sakit, kakinya terkilir jadi waktu itu aku membantunya berjalan, kebetulan sekali di panggung ada pertunjukkan yang buat kami tertawa terbahak-bahak. Foto yang kedua, ada aku dan Taehyung diam di dalam mobil. Lalu, ketika aku dan Taehyung memasuki sebuah restoran. Foto keduanya itu diambil ketika aku pertama kali injak Seoul lagi, beberapa minggu lalu.

Aku melingkarkan kedua tanganku di bahu Jungkook. “Jangan cemburu, Taehyung itu ketika SMA selalu mengikutiku kemana pun aku pergi. Dia selalu minta uang saku, selalu numpang pulang dan pergi, aku sudah seperti ibunya saja. Jadi ya begitu, kami dua sejoli tidak terpisahkan. Orang-orang tidak tahu kalau kami sepupu, kami sengaja tidak cerita, rasanya tidak penting sekali. Terlebih dulu aku malu punya sepupu seperti Taehyung. Dia nakalnya minta di rajam.”