Chapter 31 (Another Dark)

2.1K 287 3
                                    

Disclamer: BTS BEING BTS
Gendre: Romance, drama, mystery
Rated: T M
Note: Aku pikir untuk mempermudah memahami isi cerita ini haruslah dibaca dari awal chapter secara berturut-turut tanpa jeda yang terlalu lama.
Maafkan aku yang update nya selalu lama ini..

***

Bulan baru.

Aku sudah menyelesaikan ujian nasional. Sisanya tinggal kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi. Ketika ibuku menawariku sekolah di Jepang dan ayahku memintaku untuk sekolah di Jerman. Aku lebih memilih Korea, tetap tinggal di rumah. Korea juga bukankah punya perguruan tinggi ternama? Kenapa harua jauh-jauh ke Jerman?
Semuanya sama saja, sekolah.

Aku juga tidak tahu kenapa Pak Choi dan kepala sekolah selalu memanggilku untuk pergi ke ruangannya. Bahkan hampir semua guru-guru hadir saat aku datang ke ruang rapat di ruang khusus pertemuanku dengan Pak Choi dan Kepala Sekolah.

Aku duduk diam di salah satu kursi rapat. Mendengarkan orang dewasa berbicara mengenai pendidikan, mata pelajaran, dan sikap seorang siswa berharga mereka yang tiba-tiba menghilang.

Ya, benar.
Mereka membicarakan Min Yoongi. Anak laki-laki yang hilang seakan ditelan bumi.
Pihak sekolah atas nama Pak Choi sudah melaporkan hilangnya anak itu ke kantor polisi. Aku jadi saksi terakhir atas kaburnya Yoongi dari rumah sakit. Sekali lagi aku terlibat dalam masalah yang dibuat Yoongi padahal aku ingin terbebas darinya.

Semua guru menyayangkan ketidak ikut sertaan Yoongi di ujian nasional. Hal ini yang dibahas secara populer dikalangan siswa siswi sekolah kami, bahkan guru-guru. Lalu, hari ini adalah rapat mengenai Yoongi, membahas untuk dengan segera Yoongi ditemukan dan diizinkan untuk ikut ujian nasional susulan. Di ruang ini pun dihadirkan kementrian pendidikan yang bertanggung jawab atas jadwal ujian.
Hadirnya aku adalah hanya sebatas membantu memperkuat alasan. Guru-guru jadi membenciku dan membenci Pak Choi, katanya aku pengaruh buruk bagi Min Yoongi sejak aku dekat dengan anak itu. Sebenarnya itu tidak dikatakan secara gamblang, tapi aku tahu tatapan mereka dan bisik-bisik gosip mereka.

Kementrian pendidikan menerima keluhan kami, tapi dia belum dapat menentukan apakah akan ada ujian susulan untuk Yoongi atau tidak. Katanya, para petinggi pendidikan harus rapat lagi. Nanti keputusannya akan dibuatkan surat dan pernyataan langsung secara resmi, entah melalui siaran berita atau melalui rapat kembali.

Aku pulang dari rapat setelah disuruh pulang oleh pak Choi. Hari ini seharusnya jadi hari bebasku. Aku pulang ke rumah tapi hanya ada Bibi saja, tidak ada Taehyung karena anak itu sibuk jadi model iklan. Katanya dia tidak perlu sekolah lagi kalau sudah jadi artis. Payah sekali pikirannya.

Tapi aku iri padanya.
Dia bebas.
Dia punya mimpi.
Sedangkan aku. Aku belum tahu ingin jadi apa.

Aku hempaskan tubuhku di atas ranjang kamar tamu. Kamar yang dipakai Taehyung kalau-kalau dia menginap.
Aroma spreinya seperti Taehyung. Aku tenggelamkan wajahku di bantal. Entah kenapa aku jari sakit hati. Air mataku keluar bahkan ketika aku tidak mau menangis. Jadinya aku malah menangis, terisak entah karena apa..

*****

Sekitar malam pukul sepuluh. Aku datang berkunjung ke salah satu club yang pernah aku kunjungi bersama Jimin. Aku datang sendirian tanpa pakaian yang menyolok. Hanya jins dan jaket hitam, aku bahkan pakai topi hitam hanya agar orang-orang tidak mengenaliku. Aku biarkan rambutku terurai, beberapa helaiannya suka menghalangi wajahku saat tertiup angin.

Aku duduk di kursi dekat bartender, memesan satu gelas bir yang belum tersentuh. Aku hanya melirik dan melihat sekeliling. Hanya memperhatikan orang-orang yang menari, yang berlalu lalang, yang mengobrol, yang berciuman ditempat umum, dan yang yah.., berjudi.

✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang