✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]

Chapter 5 (Min Crazy Yoongi)

Disclamer: Tokoh milik dirinya sendiri.
Rated: T-M
Gendre: Romance, schoolship
Warning: Kemungkinan akan ada hal mature di sini.
Note: Maaf saja jika fanfic ini tidak up teratur. Aku menulis saat aku mau. Aku Tidak apa jika pada bubar karena kelamaan up. Aku sabar saja,

★★Min Gila Yoongi★★

"Benarkah kau Min Yoongi??" siku di pahaku sudah dia lepaskan. Namun kedua tangannya masih diposisi yang sama.

"Bukankah kau tadi memanggilku Suga??"
Katanya dengan sorotan mata asing itu. Mata yang hitam kelam yang penuh dengan kelicikkan.

"Apa maksudmu? Lepaskan aku!" aku menghempaskan cengkraman tangannya di tanganku.

Yoongi tidak melepaskanku dengan mudah. Sekarang kedua tangannya mencengkram kedua tanganku. Menyimpanya di sisi-sisi kepalaku.

"Min Yoongi apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!"
Badannya menghimpitku. Benar-benar menghimpit tubuhku.

Apa Yoongi serius dengan ucapannya?
Dia akan memperkosaku?
Di sini?

"Ah.., apa yang-Hei!"

"Jangan berteriak." dia berbisik rendah di telinga kananku. "Kau gadis kasar ya?" setiap bibirnya bergerak, itu menyentuh daun telingaku.

"Yoongi, lepaskan aku.." aku tidak berusaha berteriak. Tidak meninggikan suaraku. Aku hanya mengatakannya dengan desisan menahan agar tidak mengeluarkan suara aneh dari mulutku.

"Kenapa?" lagi-lagi dia berbisik dengan suara seraknya membuat badanku meremang. Sensasi aneh ini membuatku begitu rendahan. Sial.
Wajahnya bergerak ke depan wajahku.
"Apa kau tidak mau bermain denganku?"

Aku menggeleng. Mungkin Yoongi mencoba membuatku jengah dengan bercanda yang berlebihan seperti ini.
"Jangan bercanda, Yoongi. Oke. Aku akan kembali mengerjakan soal-soalmu. Aku tahu kau kesal padaku."

"Soal?"
Dia menaikan satu alisnya. Kemudian, diam beberapa detik. Lalu wajahnya menjauh dariku, membawa serta tubuhnya.
Aku terlepas dari kungkungannya.

Aku mengusap pergelangan tanganku yang memerah. Melirik pada Yoongi yang memalingkan wajahnya padaku. Aku sempat melihat keningnya yang bertaut.

"Selesaikan soalnya di rumahmu. Untuk hari ini cukup sampai di sini saja." katanya.
Dia kembali berbalik pergi menuju meja. Sikapnya tidak lagi binal seperti tadi.

Sungguh luar biasa.
Dia tidak meminta maaf?

"Kau tidak meminta maaf padaku?" perkataanku membuatnya berhenti melangkah.
"Bercandamu sungguh keterlaluan Yoongi. Aku tidak percaya bahwa itu kau. Kau harus meminta maaf padaku!"
Aku menudingnya yang membalikan wajahnya.

"Maaf. Aku hanya kesal."
Setelah itu dia berlalu lagi.

"Aku juga kesal Min Yoongi! Kau tadi kurang ajar sekali!" aku meraih bahunya dan membuat dia berbalik padaku.

"Oke, maaf. Apapun yang kulakukan maafkan aku." keningnya berkerut, ekspresi wajahnya benar-benar memperlihatkan betapa dia menyesali apa yang dilakukannya padaku tadi. Lalu dia membereskan semua buku yang ada di meja. Mengembalikan buku-buku ke tempatnya dengan tas ransel yang sudah ada di punggungnya.