Disclamer: BTS BEING BTS
Rated: T
Gendre: Romance, mystery, darkside, like drama.
Warning: -
Note: Maaf kalau kemarin aku buat pusing dicerita. Aku juga sedang pusing. Tugas tidak kelar-kelas. Malas sekali rasanya. Ada yang mau batu?****Blue****
Nyonya Wu sudah tua, tapi dia terlihat tidak setua umurnya. Aku mengaku teman anaknya karena untuk memastikan apa Yoongi memang diadobsi oleh mereka atau bukan. Aku dipersilahkan masuk, sedari tadi nyonya Wu hanya membawaku berjalan mengintari ruangan rumahnya. Wanita yang aku pikir pembantunya itu ternyata perawat nyonya Wu.
Nyonya Wu hanya berbicara banyak mengenai anaknya, dia menanggilnya Blue karena matanya biru. Dia diadobsi bukan dari panti di sini melainkan panti di Canada. Aku menunjukkan lembar potret yang aku dapat dari Bu Han. Lalu katanya itu hanya rujukan dari panti sana karena Blue sempat dipindahkan ke panti sana untuk memenuhi aturan adobsi jika Blue akan di bawa ke Korea.
Dari sini aku sudah curiga bahwa anaknya nyonya Wu itu bukanlah Yoongi.
Kemudian aku menanyai nama aslinya, di sini terlulis Min Yoongi, bukannya membenarkan namun nyonya Wu malah mengerutkan keningnya."Aku tidak ingat nama aslinya, aku merubah namanya dengan marga kami." nyonya Wu menunjukkan photo anaknya yang dipajang di atas lemari televisi.
Aku mengambil pigura kecil itu dengan tangan bergetar. Wajah anaknya yang berpakaian rapih untuk photo keluarga ini mirip sekali dengan Yoongi, hanya saja matanya biru terang dan rambutnya pirang alami.
"Aku berinama dia Wu Suga."
Apa?
Wu Suga?
Aku melirik takut-takut pada nyonya Wu yang matanya berair.
"Sayang sekali, dia menghilang tanpa kabar. Terakhir kali aku melihatnya adalah ketika dia pulang dengan wajah lebam. Aku menyesal memarahinya, tidak sengaja mengusirnya. Dia pergi tanpa kembali. Aku menyesal."
Aku mengerutkan keningku. Suga ini apa sama dengan Suga yang ada di diri Yoongi?
Tunggu, aku rasanya pernah melihatnya. Si mata biru yang mirip Yoongi di mimpi.
"Berapa umurnya kalau sekarang?" tanyaku.
Nyonya Wu masih menangis, "Dia pasti sudah dewasa, kemarin ulang tahunnya yang ke-29." kata perawat.
Tentu saja kalau dihitung Suga dimimpi pun berumur 29. Apa mimpiku merupakan pertanda?
"Oh, aku rasa dia bukan temanku." kataku.
"Aku tahu, kau terlalu muda untuk berteman dengan anakku." nyonya Wu sudah tidak menangis lagi. "Aku sudah mengikhlaskannya. aku senang ada yang berkunjung ke sini untuk menanyai Suga." katanya lagi.
Aku hanya tersenyum, tidak tahu harus apa.
*****
Aku sampai ke rumah pada petang hari. Setiba di rumah, Bibi menangis dan mengucap syukur berkali-kali, serta menanyaiku apa aku tidak apa-apa. Lalu Taehyung muncul dari tangga, dia berseru marah padaku karena menghilang dua hari tanpa kabar. Celotehan Taehyung dan Bibi yang mengucap syukur berkali-kali membuat pening kepalaku bertambah. Aku mengerutkan kening dan memegang kepalaku. Sakitnya semakin menjadi kala aku mendengar teriakan.
"Hen-ti-kan..."
Aku kehilangan kesadaran.
*
Ketika buka mata, aku lihat atap kamarku yang tertempel stiker bintang-bintang. Aku lirik ke samping kanan, ada Taehyung yang berbaring sambil memandangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]
Fiksi Penggemar[Book 1 Tamat] [Sequel Ongoing] Suga itu Min Yoongi. Min Yoongi itu Suga. Tapi mereka itu berbeda. Benar-benar berbeda. Yoongi adalah si pengumpul mendali dan piala untuk sekolah. Sedangkan Suga adalah s Rapper Genius. Dan aku adalah seseorang yang...