Perfect1

16K 671 9
                                    

"Ya ampuuun... mereka berdua cocok banget ya?"

"Iya. Perfect couple"

"He'emm... jadi kepengen kaya mereka deh!"

"Gandengan aja berasa ada manis-manisnya. Uuchhhh 😍"

"Apa lagi yang lain yaa?"

Itulah sebagian dari celotehan teman-teman Ali dan Prilly saat melihat mereka berdua. Entah saat jalan berdua, boncengan, gandengan tangan, unyel-unyelan pipi, bahkan ketek-ketekan. Sudah barang pasti teman-temannya dibuat mupeng.

"Heuhhh... selaaalu begitu" celetuk Prilly sambil jalan bergandengan tangan dengan Ali.

"Ya, itukan udah jadi menu wajib kita. Hahaha" jawab Ali menertawakan.

"Udah ah ayo, lets go baby" Prilly menarik tangan Ali berlari menuju kelas dengan tawa menggema di koridor sekolah mereka.

Benar kata Ali, celotehan-celotehan teman-temannya itu sudah jadi menu wajib mereka setiap hari, bahkan setiap saat. Sudah tidak heran lagi.

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Sukma selaku guru biologi.

"Pagi buuu..."

"Sebelum memulai pelajaran, ibu ada informasi penting untuk kalian semua. Tolong dengarkan baik-baik" bu Sukma mulai menyampaikan informasi yang ia maksud.

"Sehubungan dengan diadakannya praktikum untuk tugas akhir, ibu minta kalian minggu depan membawa 2 ekor katak untuk masing-masing kelompok. Paham?" Jelas bu Sukma

"Haaaa katak? Iyuuuhh nggak mau bu nggak mauu, jijayyy" jawab Prilly bergidik geli mengibas-ngibaskan tangannya jijik.

"Prilly!" Tegur bu Sukma dengan mata melototnya.

"Alamat kena omelan satu semester ini mah" Gumam Prilly pelan

"Eumm busuk, mendingan bagi kelompoknya sekarang aja keburu bel duluan lho busuk" usul Ali menyelamatkan Prilly dari omelan bu Sukma.

"Uuuuu... cocweet!!" Seru anak-anak alay penggemar mereka menopang dagu dengan mimik wajah mupeng 😂

Mereka sadar bahwa Ali sedang melindungi Prilly dengan mengalihkan topik pembicaraan, makanya anak-anak dikelas pada heboh dibuat envy. Padahal mah biasa aja menurut Ali.

"Ali ulangi kata-kata kamu tadi!" Sadar dengan ucapan Ali ada yang tidak beres bu Sukma pun meminta Ali untuk mengulang ucapannya.

Uhh dasar somplak koe li basak busuk dikira tomat kali ye bisa busuk. Wkwk

"Eemmm... busuk-ma yang cuaem, ibu bagi kelompoknya sekarang aja dari pada bel duluan terus pelajaran ibu abis mending langsung bagi kelompok. Iya kan bu?" Kata Ali mengulang kata-katanya yang pasti sudah ia ganti menjadi lebih sopan dengan senyum manisnya.

"Heuhh kamu ini, panggil nama orang itu yang lengkap jangan setengah-setengah gitu. Tidak enak di dengar ALI ALKAENAN!"

"Iya iya bu. Ma'af"

Akhirnya bu Sukma membagi rata kelompok sesuai jumlah siswa yang ada. Dan seperti biasa Ali Prilly tidak akan terpisahkan. Ya, mereka selalu satu kelompok dalam pelajaran apapun saat ada tugas kelompok seperti ini.

Bukan, bukan karena kemauan Ali atau pun Prilly tapi itu murni atas kemauan guru-guru mereka sendiri. Bahkan hal seperti ini sudah terjadi sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar, dan hingga sekarang menduduki bangku Sekolah Menengah Atas. Sejak SD sampai SMA Ali Prilly satu sekolah karena orang tua mereka bersahabat hingga kompak menyekolahkan anak-anaknya ditempat yang sama. Entahlah ada apa dan kenapa? Itu menjadi tanda tanya besar bagi teman-temannya.

***

Hufffftt..

Prilly menghempaskan badannya di kasur empuk doraemon miliknya. Lelah, satu kata untuk hari ini.

"Piy, udah minum obat?" Tante Lia melongok di pintu kamar bertanya.

"Belum mam, piyi capek baru pulang" balas Prilly setengah bergumam

"Lhoo ko belum sih? Ayo minum obat dulu sayang" kata tante Lia masuk menghampiri Prilly yang tengah telungkup tiduran dengan seragam yang masih lengkap.

"Capek mama... nanti aja deh piyi mau istirahat dulu"

"Kamu ini kebiasaan deh, mama ambilin makan ya abis itu minum obatnya"

Tante Lia bangkit berlalu mengambilkan makanan untuk anak semata wayangnya itu. Kalau tidak dipaksa sampai malem pun Prilly tidak akan mau minum obat.

"Bi, ambilin makanan buat piyi terus anterin ke kamarnya ya sekarang. Satu lagi jangan lupa minum obatnya, awas ya jangan sampe nggak diminum" pesan tante Lia pada bi Sari.

"Baik bu"

Jangan kira tante Lia akan kembali ke kamar membawakan makanan apa lagi menyuapi Prilly, itu hanya sekedar ucapan. Beliau memang orang yang teramat sibuk jadi tidak mungkin santai-santai dirumah menyuapi anak semata wayangnya.

Papa Prilly? Jangan ditanya beliau pun sama seperti mamanya sangat sibuk. Bahkan untuk bisa berkumpul dirumah pun dalam setahun bisa dihitung. Pembisnis sukses di dalam maupun luar Negeri.

Cklek

"Non piy, makan dulu non" bi Sari membangunkan Prilly pelan dengan mengelus kepalanya sayang. Bi Sari ini sudah seperti ibu kedua untuk Prilly, sejak kecil Prilly di asuh dengan penuh kasih sayang oleh bi Sari.

Sudah dikatakan tadi bahwa kedua orang tua Prilly sangat-sangat sibuk, jadi segala urusan tentang Prilly mereka percayakan pada bi Sari.

"Eughhh... bibi, piyi masih ngantuk!" Prilly hanya menggeliat pelan sambil bergumam lalu kembali memejamkan matanya.

"Eh eh eehh.. non makan dulu terus minum obat, tadi nyonya pesan jangan sampe non nggak minum obatnya"

"Ah mama selaaalu aja gitu, tapi dianya malah langsung pergi. Bilangnya mau nyuapinlah, mana? Mama tuh nggak peduli sama aku bi!" Prilly bangun berkata dengan nada kesalnya.

"Eeehh non piyi jangan bagitu, mama non itu peduli makanya dia selalu nyempetin pulang saat non sudah pulang sekolah untuk ngingetin minum obat"

"Iya, dia pulang itu cuma buat nyuruh aku minum obat kan bi? Kalo gitu mending nggak usah pulang aja sekalian" balas Prilly kesal lalu bangkit menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya.

"Hhhmm" bi Sari hanya mampu geleng-geleng kepala melihat watak keras kedua majikannya dengan berbeda generasi ini.

***

Hai hai hai...
Aku kembali dengan cerita baru 😃 setelah vakum untuk beberapa bulan ngumpulin ide baru dan emang kebetulan juga lagi sibuk dengan dunia nyataku. Ceileh... bahasa lu njulll haha

Semoga suka sama cerita baru aku ini ya 😃😄

Vote and comment nya ditunggu 😉😙

Selamat maljum 😁

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang