Perfect28

3.7K 315 4
                                    

"Gimana baby kamu udah berhasil ngurus calon mertua angkuh kamu itu?"

"Beres dong dad, Amara gitu loh." Balas Amara tersenyum bangga

"Good job anak pinter! Daddy bangga sama kamu." Ucapnya merangkul putrinya bangga.

"Hey, ada apa dear?" tanya seorang wanita setengah baya menghampiri mereka ikut bergabung di sofa ruang tv.

"Mommy, kamu tau apa yang udah anak kita lakukan?"

"What?"

"Dia sudah berhasil membujuk si wanita angkuh itu."

"Oh ya? Wah ternyata putri mommy yang cantik ini gerak cepat, mommy bangga sama kamu sayang." Pujinya

"Iya dong, anak daddy!!" Sahut pria setengah baya bangga yang merupakan ayah dari Amara.

"Anak mommy juga pastinya!!" Sahut mommy nya tak mau kalah.

"Iya iya. Amara anak daddy Irgi sama mommy Desi yang paaaaaliing the best deh! Nggak ada duanya." Sahut Amara memeluk kedua orang tuanya tersenyum senang.

"Tugas kita tinggal selangkah lagi, dan sebentar lagi wanita angkuh itu akan bertekuk lutut sama kita." Ucap pak Irgi menyeringai.

"Iya dad, aku udah nggak sabar pengen liat air mata darah keluar dari matanya yang tajam setajam mulutnya itu." Sahut ibu Desi serupa.

"Mommy sama daddy tenang aja, selama ada Amara semua akan beres. Kita akan balaskan dendam kita pada keluarga Kenan lebih dari apa yang sudah mereka lakukan sama kita dulu." Ucap Amara dengan seringai licik dibibir tipisnya.

"Kamu benar baby, dulu mereka dengan tidak berprikemanusiaan membuat kita semua menderita. Bahkan kita sampai di injak-injak, dihina, dicaci maki, di olok-olok, mereka akan membayar mahal atas semua yang telah mereka lakukan pada keluarga kita." Pak Irgi menggertakkan giginya dengan rahang mengeras penuh emosi.

Pak Irgi sangat ingat betul bagaimana dulu keluarga Kenan telah menghancurkan keluarganya, membuat ia dan keluarganya menderita gara-gara perbuatan nyonya Kenan yang dengan tega melakukan semua itu.

"Tinggal selangkah lagi, tinggal selangkah lagi putri kita akan menjadi nyonya Kenan yang sesungguhnya dad!!!"

"Iya mom, dan setelah putri kita berhasil menduduki jabatan nyonya Kenan, kita tendang keluarga Kenan yang lama, terutama si wanita sombong itu."

"Ahahahaha...!!!"

Amara dan kedua orang tuanya tertawa keras untuk awal kemenangan mereka. Tidak lama kemudian bik Surti membawakan sebotol minuman alkohol dengan kadar rendah, lalu meletakkannya di meja. Kemudian Bik surti pun bergegas kembali kedapur.

Amara menuangkan cairan dalam botol itu pada tiga gelas kecil berukuran panjang.

"Ayo dad, mom, kita minum dulu biar rileks." Amara memberikan gelas yang sudah ia isi tadi pada kedua orang tuanya bergantian. Lalu Amara mengangkat gelas miliknya yang sudah terisi tadi. Gelas mereka bertos ria saling beradu hingga mimbulkan suara dentuman antar gelas kaca tersebut.

"Untuk kemenangan awal kita!!!"

***

Ali terus mengaduk-aduk nasi goreng yang tersaji dihadapannya tanpa minat, matanya menatap lurus kedepan namun dengan tatapan kosong.

"Li, kok nasi nya di aduk-aduk aja dari tadi?" Tegur bunda Ratna melirik putranya.

"Ali nggak laper bun, Ali pergi dulu ya." Balas Ali kemudian berdiri pamit.

"Mau kemana pagi-pagi gini?" Tanya bunda Ratna curiga.

"Mau keluar aja bun, cari angin."

"Angin kok dicari, dalam rumah juga ada anginnya,  ac malah."

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang