Perfect18

3.3K 247 0
                                    

"Pril lo udah siap semua?" Tanya Oya menghampiri Prilly.

"Udah dong, eh yang lain mana?" Balas Prilly sekaligus bertanya.

"Tau nih paling bentar lagi kali."

Dan benar saja selang beberapa menit kemudian Sela, Nina dak Ken pun datang.

"Hay," sapa Nina, Sela dan Ken bersamaan.

"Hayyyy. Tumben gue duluan yang dateng." Ucap Prilly.

"Si Ken nih tadi pake acara boker duluan, mana lama banget lagi." Balas Sela kesal. Sela dan Nina memang berangkat bersama Ken karena rumah mereka satu komplek.

"Iyuuhhhh... jijayyy!!" Balas Oya dengan wajah jijiknya.

"Huuuu jijay jijay, emang lo kaga pernah boker? Rasain nih..." ucap Ken sambil merauk wajah Oya.

"Huweeekk, Ken!!!" Pekik Oya kesal. Ia langsung membersihkan wajahnya dengan air mineral.

"Ahahah..."

"Perhatian-perhatian..." saat Prilly dan sahabat-sahabatnya sedang bersenda gurau tiba-tiba sang ketu panitia memberi aba-aba.

"Di mohon untuk para calon mahasiswa/mahasiswi untuk berkumpul di aula sekarang juga."

"Ish gimana sih katanya kumpul di depan gedung dasar." Ucap Prilly sewot

"Udah lah ngikut aja kita mah, ayoookk?" Ucap Ken mengajak teman-temannya.

"Oke, apa sudah kumpul semua?" Tanya Juna sang ketu.

"Udah kak..." jawab mereka serentak.

"Apa ada yang menderita penyakit atau phobia sesuatu?" Tanya Juna lagi. Ia harus memastikan bahwa para junior nya dalam keadaan sehat wal'afiat saat akan melakukan perjalanan yang lumayan jauh.

"Nggak ada kak," balas salah seorang mahasiswa.

"Oke, jika ada yang mempunyai penyakit serius silahkan periksa obat-obatan apa saja yang harus di bawa." Ucap Juna memberitahu.

"Obat lo di bawa?" Tanya Juna mengagetkan Prilly. Pasalnya tiba-tiba saja Juna ada di hadapan Prilly.

"Obat apa?"

"Ck. Lo kan tergantung sama obat. Pikun lo?" Decak Juna ketus.

"Eh lo itu sebenarnya mau nanya apa ngehina gue sih?" Balas Prilly kesal

"Whatever lah!" Ucap Juna. Kemudian Juna berlalu dari hadapan Prilly.

"Ish ngeselinnya minta di tabok tu orang, ujug ujug nanya sambil ngehina. Kayaknya itu mulut kagak pernah di fitrahin deh, kalau ngomong nyelekit mulu." Omel Prilly panjang lebar.

"Setau gue sih mulut mah emang kagak pernah di fitrahin pril, yang di fitrahin itu kepala." Sahut Oya polos.

"Oya! Jangan bikin gue tambah kesel deh."

"Iye iye ma'ap!"

Setelah pemeriksaan barang bawaan dan juga alat transportasi yang akan mereka gunakan akhirnya Juna dan kawan-kawannya membawa para junior mereka ke bus yang telah di sediakan.

"Oke semuanya, kursi sudah ada nomornya yang kalian pegang masing-masing ya. Silahkan duduk di nomornya masing-masing." Ucap Irwan menggunakan pengeras suara agar terdengar. Kalau Juna jangan di tanya, dia sudah stay di mobil pribadinya sejak tadi memberikan instruksi. Jangan harap seorang Arjuna mau bergabung bersama mahasiswa lain. No!

"Yeay gue duduk bareng lo pril," ucap Oya heboh.

"Oya please deh jangan heboh, bisa?" Ucap Prilly menatap Oya tajam.

"Iya iya, apa mah gue salah mulu perasaan."

"Emang iye!" Balas Sela Ken dan Nina kompak lalu mereka semua tertawa keras.

"Stttt, di mohon untuk tidak berisik. Bus akan segera jalan, untuk itu mari kita berdo'a bersama-sama sesuai agamanya masing-masing." Ucap Irwan memberitahu.

Setelah semuanya sudah siap akhirnya bus pun berangkat.

***

"Ssshhh, eunghh...!" Rintih Prilly sambil memegangi dada sebelah kirinya.

"Pril lo kenapa?" Tanya Oya khawatir. Oya melihat wajah Prilly tiba-tiba saja berubah pucat dan keringat dingin membanjiri dahinya padahal bus ini ber ac.

"Ken, Sela, Nina?" Panggil Oya sedikit berteriak.

"Ada apa oy?" Tanya Ken manyahut.

"Prilly,"

"Kenapa?" Tanya Ken sambil melongok ke bangku depannya yang Prilly duduki.

"Ya ampun muka lo pucat banget pril," ucap Ken panik.

"Ya Allah iya. Pril lo kenapa?" Tanya Sela tak kalah panik.

"Kak, kak Irwan." Teriak Nina memanggil Irwan wakil ketu yang mendampingi mereka.

"Ada apa?"

"Prilly kak, mukanya pucat banget." Balas Nina dengan raut wajah paniknya. Irwan pun berjalan ke belakang menuju bangku tempat Prilly duduk.

"Ada apa ini?" Tanya Irwan setelah melihat bangku Prilly banyak di kerubungi para mahasiswa lainnya.

"Ini kak, tiba-tiba Prilly kesakitan gitu terus mukanya pucat banget." Balas Oya.

"Pril hey... apa lo masih bisa dengar gue?" Tanya Irwan sembari menepuk pelan pipi Prilly. Tidak ada sahutan, hanya terdengar rintihan yang keluar dari bibir mungil Prilly.

"Pak berhenti pak." Ucap Irwan menghentikan mobilnya.

"Halo jun lo ke bus sekarang ya." Irwan menghubungi Juna sang ketu yang juga merupakan anak kedokteran.

Tidak lama kemudian Juna masuk.

"Ada apa?" Tanya Juna dengan ekpresi datarnya.

"Ini Prilly, kayaknya ada masalah sama kesehatannnya." Balas Irwan.

"Cepat ambilkan teh hangat," perintah Juan.

Tangannya terulur mengusap dahi Prilly yang penuh dengan keringat dingin.

"Ini teh hangat nya kak," Ucap Oya memberikan segelas teh hangat pada Juna.

Dengan telaten Juna memangku kepala Prilly lalu meminumkannya sedikit teh hangat ke dalam mulut Prilly, sampai yang lain melihat itu di buat melongo.

"Sebaiknya dia gak usah lanjut ke puncak deh." Ucap Juna angkat bicara setelah selesai memberikan obat pada Prilly.

"Nggak. Gue tetap mau ikut ke puncak!" Balas Prilly dengan nada lemahnya. Kemudian Prilly bangun dari posisi berbaringnya.

"Elo tuh keras kepala banget ya, lo mau nyusahin orang lain?"

"Jun," Irwan menatap Juna memberikan isyarat agar ia tak boleh terlalu keras dengan Prilly apa lagi keadaannya sedang tidak baik seperti ini.

"Yaudah lo boleh ikut, tapi naik mobil gue." Putus Juna akhirnya.

"Nggak usah, gue mau tetep di sini." Balas Prilly keras kepala.

"Lo mau ikut naik mobil gue apa nggak ikut sekalian!" Ucap Juna tegas.

"Pril yang di bilang kak Juna itu bener, lo ikut mobil dia aja biar kalau ada apa-apa lagi sama lo langsung ada kak Juna." Sahut Nina membujuk.

"Iya pril, demi kesehatan lo." Sahut Oya pula.

"Yaudah deh," balas prilly pasrah. Untuk saat ini ia harus mengenyampingkan egonya dulu demi kesehatannya.

***

Haiiii PC balik lagi, semoga masih ada yang suka ya sama cerita super garing ini hehe.
Makasih semuanya 😃

Vote and comment jangan lupa yaaaa 😉😄

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang