Perfect33

4K 298 5
                                    


Terhitung sudah 5 hari Prilly koma, namun tidak ada tanda-tanda ia akan sadar. Dokter Hana berserta tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin namun sepertinya takdir sedang menguji. Menurut dokter Hana penyebab Prilly sampai kolep seperti ini karena akhir-akhir ini ternyata Prilly tidak meminum obatnya, tante Lia dan oom Niccol pun sampai tidak percaya karena yang mereka tahu Prilly selalu rutin meminum obatnya cuma 5 hari setelah terjadi insiden dengan Ali saja yang ia tahu Prilly memang mengurung diri di kamar bahkan tidak mau makan sesuap nasi pun. Namun menurut dokter Hana Prilly sudah tidak meminum obatnya terhitung kurang lebih sudah satu bulan. Mendengar penuturan dokter Hana tante Lia dan oom Niccol sampai dibuat melongo tidak percaya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka membuat tante Lia dan oom Niccol sontak menoleh kesumber suara.

"Tante, oom?"

"Eh nak Juna, masuk jun." Tante Lia tersenyum tipis mempersilahkan. Matanya sembab, bahkan terlihat masih ada sisa air di sudut matanya. Sepertinya habis menangis semalaman.

"Tante sama oom pulang aja dulu, biar Juna yang jagain Prilly."

"Makasih ya Juna, kamu baik banget. Padahal belum lama kalian saling mengenal." Ucap tante Lia

"Iya Juna oom memang belum begitu kenal sama kamu, tapi oom melihat kamu anak yang baik. Terimakasih ya." Sahut oom Niccol pula.

Selama 5 hari Prilly dirumah sakit Juna memang yang rutin menjenguk bahkan tak jarang menginap menemani Prilly, kadang ada juga sahabat-sahabat Prilly yang lain seperti Oya, Nina, Sela dan Ken. Mereka bergantian menjaga Prilly. Tante Lia dan oom Niccol sangat bersyukur putrinya mempunyai sahabat-sahabat seperti mereka.

"Juna nggak ada kelas emangnya?" Tanya tante Lia

"Kebetulan Juna ada kelas sore nanti tan, jadi kalau boleh Juna mau jagain Prilly. Oom sama tante pulang aja dulu istirahat, kalian pasti lelah banget kan dari semalam belum tidur."

"Oom nggak tau harus berterimakasih dengan cara apa sama kamu, kamu baik banget Juna. Sekali lagi makasih ya." Oom Niccol menepuk bahu Juna pelan tersenyum tulus.

"Sama-sama oom, kalian jangan pernah ngerasa direpotin. Juna tulus kok ngelakuinnya." Balas Juna tak kalah tulus dengan tersenyum menatap kedua orang tua Prilly di depannya.

"Kalau gitu kita pulang dulu ya, kebetulan oom juga ada meeting penting pagi ini."

"Yaudah kita pulang ya nak Juna, titip Prilly. Kabarin tante kalau ada apa-apa." Pesan tante Lia sebelum akhirnya keluar diiringi oom Niccol dibelakangnya.

***

"Mau kemana li?" Suara tante Ratna yang menggelegar diruang tamu berhasil menghentikan langkah putranya yang sudah bersiap untuk keluar.

"Ali mau keluar dulu."

"Bunda juga tau kamu mau keluar, tapi kemana?"

"Ali mau jengukin Prilly bun,"

Prakkk

Suara nyaring majalah dibanting pada meja kaca diiringi tante Ratna berdiri berkacak pinggang membuat Ali menghela napas jengah. Pasti tidak di izinkan lagi.

"Harus berapa kali bunda bilang, jangan pernah temui anak penyakitan itu lagi!" Bentak tante Ratna dengan napas naik turun menahan marah.

"Bun Ali mohon, Ali cuma mau tau keadaannya setelah terakhir Ali liat malam itu. Dia udah sadar atau belum." Ucap Ali memohon.

Terakhir kali Ali menjenguk Prilly 5 hari yang lalu, tengah malam selepas acara pertunangannya dengan Amara, selepas ia bertengkar hebat dengan bundanya, saat dimana Prilly baru saja dilarikan kerumah sakit. Saat itu Ali sangat syok mendengar Prilly koma, Ali begitu terpukul dan merasa bersalah. Namun malam itu Ali tidak bisa berlama-lama karena orang suruhan bundanya memaksa untuk pulang. Bukannya Ali tidak  bisa menolak, posisinya sedang berada dirumah sakit ia tidak mau membuat keributan yang nantinya akan mengganggu ketenangan pasien disana. Akhirnya ia pasrah saja ketika orang suruhan bunda menggeretnya pulang.

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang