"Mamaa" Prilly langsung memeluk tante Lia sambil terisak menangis.
"Sayang kenapa?"
"Ali mam, Ali..."
"Duduk dulu ya sayang, tenangin diri kamu." Tante Lia menuntun Prilly untuk duduk. Kemudian ante Lia mengambilkan segelas air putih untuk putrinya itu, ia bingung tiba-tiba saja Prilly pulang dengan menangis.
"Coba pelan-pelan cerita sama mama ada apa?"
"Jadi, tadi aku udah baca surat yang dia titipin. Terus ternyata dia jauhin aku itu sengaja supaya dia gampang ninggalin aku katanya mam. Hiks.. hikss!!" Ucap Prilly sambil sesegukan. Ia menceritakan semua yang terjadi padanya hari ini. Tentang surat pemberian Ali, tentang Ali yang sengaja menjauhinya, Prilly menceritakan detail semuanya meski dengan menangis sesegukan.
"Cup cup cup... udah ya sayang jangan nangis lagi, mama bilang juga apa pasti dia punya alasan di balik sifatnya akhir-akhir ini." Ucap tante Lia menenangkan.
"Tapi dia jahat mam!"
"Tapi kan kamu udah tau alasan dia apa,"
"Tetap aja aku benci sama dia, pokoknya aku gak mau ketemu sama dia lagi!!" Balas Prilly marah. Setelah mengatakan itu Prilly langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
"Piy...?" Panggil tante Lia. Tapi rupanya panggilan mamanya itu sama sekali tidak dihiraukan oleh Prillly. Putri kesangannya itu memang sangat keras kepala, sama sepertinya.
***
Liburan yang sudah di rencanakan gatot, alias gagal total. Prilly mendadak membatalkan acara liburannya bersama teman-temannya.
Kini mereka sedang berada di kampus tempat dimana Prilly dan teman-temannya akan melanjutkan study nya. Prilly, Oya, Sela dan Nina sepakat akan kuliah di kampus yang sama dan jurusan yang sama pula. Ken pun sama, hanya beda jurusan. Entahlah sepertinya mereka satu hati, semenjak Prilly tidak sama Ali lagi mereka jadi teman dekat Prilly.
Brukkk
"Awwwsss...!!" Prilly meringis kesakitan memegangi sikunya yang berdarah. Sepertinya terkena batu.
"Eh gila ya lo, kalau jalan liat-liat dong!" Ken yang menyaksikan kejadian itu langsung maju menarik kerah baju pria yang telah menabrak Prilly.
"Ken, ken udah." Cegah Sela. Ia tak ingin membuat keributan di kampus baru mereka itu.
"Elo?" Prilly yang melihat wajah pria yang telah menabraknya tadi sontak terkejut. Begitu juga dengan teman-temannya. Dia kan orang yang...
"Ceroboh!" Setelah mengatakan itu pria tersebut jalan tanpa menghiraukan tatapan-tatapan mengintimidasi dari orang-orang di sekitarnya.
Brukk
"Rasain tuh! lo pikir gue cewek lemah hah? Mentang-mentang lo cowok bisa se enaknya aja gitu." Prilly mendorong pria tersebut dengan keras hingga jatuh tersungkur.
Pria itu pun berdiri dengan wajah merah padamnya, ia berdiri tepat di depan Prilly.
"Dasar cewek rusuh!" Ucapnya sembari menatap tajam Prilly. Ia membersihkan bajunya yang sedikit kotor. kemudian berlalu meninggalkan Prilly dan teman-temannya.
"Hahaha takut dia pril," kata Ken tertawa meremehkan.
Awwwsss...
"Pril, lo nggak papa?" Tanya Oya khawatir. Hampir saja mereka melupakan lengan Prilly yang terluka.
"Cuma perih doang kok."
"Yaudah mending kita ke UKS aja yuk, luka lo harus di obatin takutnya infeksi." Ajak Ken.
"Perhatian, untuk calon mahasiswa dan mahasiswi di mohon untuk segera berkumpul di Aula gedung tiga sekarang. Terima kasih!" Saat Prilly dan teman-temannya berada di UKS tiba-tiba terdengar suara pengumuman. Akhirnya mereka segera bergegas untuk berkumpul ke tempat yang tadi telah di informasikan.
"Oke teman-teman, untuk jadwal hari ini kita sesi perkenalan dulu ya, dimana kami para panitia pelaksana ospek akan memperkenalkan diri masing-masing."
Tiba-tiba pintu utama terbuka memperlihatkan seorang pria tampan namun terkesan dingin. Sontak saja suara pintu itu membuat semua orang yang berada di ruangan menoleh ke asal suara.
"Masuk jun," ucap salah seorang panitia mempersilahkan.
"Hah elo?" Ucap Prilly terkejut. Prilly yang melihat itu pun langsung berdiri sambil menunjuk orang yang di panggil jun oleh salah seorang temannya itu. Alhasil mereka berdua jadi pusat perhatian seisi aula.
"Pril, duduk" bisik oya menarik tangan Prilly agar terduduk kembali.
"Oke sebelumnya saya perkenalkan dulu, yang baru datang ini namanya Arjuna, kalian bisa panggil dia kak juna. Dia adalah ketua panitia ospek tahun ini." Jelas laki-laki yang bername tag Irwan tersebut. Semua calon mahasiswa itu itu pun mengangguk paham.
Sesi perkenalan pun dilanjut hingga selesai dengan pembagian kelompok sesuai jurusan masing-masing.
***
"Hhh gila ya gue nggak nyangka banget ternyata dia itu ketua panitia sekaligus kakak senior kita?" Ucap Ken yang baru saja mendaratkan punggungnya di kursi kantin.
"Ho'oh gue aja sampe shok," sahut oya dengan mulut penuh makanan.
"Ketua panitia tapinya kayak gitu ya?" Sahut Nina menimpali.
"Yaudah sih mungkin aja tadi dia gak sengaja," Ucap Sela terkesan membela.
"Lo belain dia sel? Jelas-jelas dia salah gitu udah bikin Prilly jatuh sampe luka." Balas Ken tak terima
"Gue gak belain siapa-siapa."
"Udah-udah, kenapa jadi kalian yang ribut sih." Balas Prilly menengahi.
"Tau nih," sahut oya.
"Pril gimana tangan lo masih sakit?"
"Udah mendingan kok Ken,"
"Tumben banget lo Ken perhatian sama Prilly?" Tanya Sela. Sadari tadi Sela marasa ada yang aneh dengan teman lelakinya yang satu itu. Tidak biasa-biasanya dia perhatian banget sama Prilly.
"Apaan sih lo sel, namanya juga kita teman, ya wajar dong saling perhatian." Balas ken lalu meneguk habis minuman soda nya.
"Bener tuh apa kata Ken, lo kenapa sih sel dari tadi kayak nya agak aneh gitu sifat lo?" Balas Nina menyahut.
"Udah-udah ah ribut mulu kalian. Hari ini banyak banget insident yang tak terduga. Gue jadi pusing, nongkrong yuk?" Ajak Prilly mengakhiri perdebatan antara sahabat-sahabatnya itu.
"Ayuklah, gue juga mumet nih!" Sahut oya menyetujui.
"Gimana? Kalian mau ikut gak?"
"Ikut dong pril"
"Yaudah yok cabut?"
***
Terima kasih buat yang udah menghargai karya aku yang tidak seberapa ini 😉
Seperti biasa jangan lupa kasih vote dan comment ya 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Couple
FanfictionHanya karena sebuah ikatan persahabatan Ali dan Prilly mendapat gelar perfect couple dan menjadi pasangan terpopular di sekolahnya? WOW, AMAZING! Sebelum membaca follow me dulu, okeh? 😉