"Gimana ma? Mama tau kan itu obat apa?"
"Ini kan obat untuk penderita kelainan jantung Jun, kamu dapat ini dari mana?"
"Jadi bener dia punya kelainan jantung." Gumam Juna pelan.
"Dia? Dia siapa?" Tanya tante Linda menatap putranya meminta penjelasan.
"Itu ma, temen kampusnya Juna."
"Ma, obat ini untuk orang yang mengalami kelainan jantung berbahayakah?" Tanya Juna lagi. Ia sungguh penasaran.
"Semua penderita kelainan jantung itu berbahaya Juna, nggak ada penyakit jantung yang nggak berbahaya." Balas tante Linda memberitahu.
"Maksud Juna, apa kategori untuk penderita kelainan jantung yang ini ada kemungkinan untuk sembuh?"
"Jenis kelainan yang teman kamu alami ini disebut kelainan jantung kardiomiopati atau pelemahan dan pembesaran otot jantung, meskipun orang yang mengalami kardiomiopati dapat hidup normal, tapi kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung dan berbagai macam penyakit lainnya kalau nggak dimonitor dan di rawat dengan baik." Jelas tante Linda panjang lebar.
"Emang penyebabnya apa sih ma?"
"Sampai saat ini para ahli jantung belum bisa menemukan penyebab utamanya apa, cuma ada berbagai faktor yang dianggap dapat meningkatkan risiko kardiomiopati. Diantaranya karena kondisi tertentu atau karena faktor keturunan. Meskipun faktor terbesar penyebabnya banyak dari keturunan, tapi itu masih belum bisa di jadikan alasan utama penyebab kardiomiopati."
"Emang teman kamu itu punya kelainan jantung ini dari kapan?" Tanya tante Linda kemudian.
"Juna sih nggak tau pasti ma, orang juna juga baru kenal dia." Balas Juna yang mendapat tatapan menyelidik dari mamanya.
"Teman kamu itu cewek atau cowok?"
"Cewek,"
"Ooooh pantesan, kamu suka sama dia?"
"Hah suka? Ya... ya enggak lah. Mana mungkin Juna suka, cewek nya aja super jutek dan nyebelin gitu." Balas Juna gelagapan. Dan sontak saja hal itu membuat mamanya terkekeh kecil melihat jawaban putranya yang terkesan gugup itu.
"Masa?" Tanya tante Linda penuh selidik. Ia memicingkan matanya menatap Juna tak percaya.
"Mama!"
"Iya iya ah, gitu aja ngambek." Putranya itu memang jika di luar terkesan sangat jutek dan datar namun pada kenyataannya Juna sama seperti anak laki-laki pada umumnya.
"Apa teman kamu itu masih rutin minum obat dan melakukan cek up rutinnya?" Tanya tante Linda lagi.
"Kalau untuk minum obat Juna sih beberapa kali lihat, cuma kalau cek up Juna kurang tau ma."
"Sebagai calon dokter dan teman yang baik kamu ingetin dia jangan sampai telat minum obatnya dan melakukan cek up rutin." Pesan tante Linda sungguh-sungguh. Sebagai dokter spesialis jantung tante Linda cukup paham dan tentunya punya rasa iba yang dominan, selama menangani orang-orang yang mengidap salah satu penyakit mematikan itu ia sangat tahu bagaimana rasanya ketika seseorang di diagnosa penyakit berbahaya itu, apa lagi jika yang mengalami adalah anak yang berusia masih sangat muda seperti teman putranya yang sedang di ceritakannya kini.
Setelah pulang dari puncak semalam, Juna benar-benar merasa penasaran dengan perkiraannya tempo hari. Memang Juna sangat yakin dengan perkiraannya, namun untuk memastikan kebenarannya ia harus bertanya pada spesialisnya langsung.
Juna memang bukan mengambil jurusan spesialis jantung, namun ia cukup paham dengan gejala-gejala yang ia lihat, terlebih mamanya adalah seorang dokter spesialis jantung sedikit banyaknya ia belajar dari mamanya. Dan benar saja ternyata Prilly mengidap penyakit kelainan jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Couple
FanfictionHanya karena sebuah ikatan persahabatan Ali dan Prilly mendapat gelar perfect couple dan menjadi pasangan terpopular di sekolahnya? WOW, AMAZING! Sebelum membaca follow me dulu, okeh? 😉