Perfect36

4.1K 300 13
                                    

"Semalam dari mana li?"

Baru saja Ali mendaratkan punggungnya dikursi untuk sarapan bersama, suara mengintrogasi dari sang bunda sudah memekakan telinga. Kalau begini caranya hilang sudah selera makannya, padahal sejak semalam lelaki itu belum mengisi perutnya dengan sebutir nasipun.

"Bunda kan juga tau Ali dinner sama Amara." Balas Ali beralibi. Berharap sang bunda percaya, dan semalam Amara tidak mengadu yang tidak-tidak.

Tante Ratna memicingkan matanya curiga. "Kamu yakin?"

"Iya. Emang ada apa sih bun? Ali salah lagi?"

"Sudah. Kebiasaan kalian ini setiap sarapan selalu saja berdebat, sepertinya nggak ada yang mendengkan omongan ayah!" Tegur oom Kenan tegas. Tangan yang tadinya akan mejangkau segelas susu ia urungkan saat melihat istri dan putranya bersiap akan berdebat lagi dipagi buta ini.

"Siapa yang berdebat sih yah? Bunda cuma nanya kok." Bela tante Ratna. Setelah mengatakan itu tante Ratna melanjutkan sarapannya, tidak memperpanjang kecurigaannya pada putra semata wayangnya. Ya, karena dia paham suaminya tidak suka.

Ali bernapas lega. Ayah memang penyelamat.

Akhirnya sarapan pagi itu berlangsung hening tanpa ada suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu.

***

Suasana rumah sakit pagi ini terlihat begitu ramai, bagaimana tidak? Kini Oya, Sela, Nina, Ken dan juga Juna beramai-ramai menjenguk Prilly. Kedatangan mereka pagi-pagi buta begini bukan tanpa alasan, mereka sengaja menjenguk Prilly pagi-pagi untuk merayakan ulang tahun sahabatnya itu. Ya, tepat hari ini Prilly berulang tahun yang ke 19.

"Happy birthday...!!!!!!"

Preeettt...
Preeettt...
Preeeett...

"Kalian? Aaaa makasiiihhh...!" Prilly merentangkan tangannya memeluk ketiga sahabat perempuannya terharu. Sangat beruntungnya punya sahabat seperti mereka, padahal Prilly saja sampai lupa kalau hari ini ulang tahunnya.

"Sama-sama piyinya kita,  jangan mewek dong piy, ini kan hari bahagia elo." Ucap Oya menghapus air mata Prilly yang sudah terjatuh sejak mendapat surprise dari sahabat-sahabatnya.

"Iya piy simpen air mata lo, pokoknya hari ini nggak boleh ada yang sedih-sedih." Sahut Sela tersenyum lembut.

"Ini tuh air mata bahagia tau!!!" Balas Prilly tersenyum haru.

"Eh by the way, lo sendirian aja pril?" Tanya Juna buka suara.

"Enggaklah, gue sama mama. Tadi mama lagi cari sarapan keluar."

"Oh iya, kita bawa... taraaaa...!" Oya mengeluarakan sebuah cake dari dalam kantong plastik putih yang tadi ia bawa dengan wajah berbinar.

"Ya ampun kalian repot-repot bawain cake segala, kalian masih ingat aja gue udah bahagia banget." Prilly tersenyum menatap semua sahabatnya haru.

"Buat kesayangan kita mah nggak ada yang repot, iya kan guys...?" Balas Nina meminta persetujuan yang lain, kemudian dibalas anggukan setuju dari sahabat-sahabatnya.

Ceklek...

"Loh kok rame? Eh ada kalian ternyata." Tante Lia masuk dengan sedikit terkejut ketika melihat ruang rawat putrinya ramai dengan sahabat-sahabatnya.

"Pagi tante?" Sapa Ken tersenyum.

"Pagi juga, kok tumben kalian udah ada disini?"

"Kita sengaja kesini pagi-pagi mau kasih surprise buat kesayang kita tan." Balas Ken mengerlingkan matanya sambil tersenyum.

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang