Perfect5

4.7K 334 0
                                    

Sebenarnya Prilly cukup merasa heran dengan sikap Ali belakangan ini, entahlah seperti ada yang tidak beres dengan sahabat lelakinya itu.

Sikap Ali yang lebih possesif dan terkesan sangat menjaganya itu justru membuat Prilly sedikit merasa risih, karena sebelumnya Ali tidak pernah perhatian terlalu berlebihan seperti sekarang ini. Sudah berulang kali Prilly bertanya pada Ali atas perubahan sikapnya itu tapi sudah berulang kali pula Ali selalu mengelak, sudah cukup rasanya. Prilly pikir pasti Ali akan memberitahunya saat ia rasa sudah waktunya.

"Ekhem. Sorry nih ganggu!" Sapa salah seorang gadis menghampiri Ali dan Prilly yang sedang duduk dibangku kantin menyantap makan siangnya. Ya pasalnya sekarang jam istirahat.

"Eh Oya, apaan sih. Ya enggaklah" jawab Prilly

"Hehe. Gue kira ganggu kalian yang lagi asyik makan berdua." Seloroh Oya. Selain Ali, Oya adalah teman dekat Prilly, memang sih tidak sedekat dengan Ali karena Prilly kenal Oya saat masuk SMA, jadi belum begitu lama mereka saling mengenal.

"Apaan deh Oya nggak jelas."

"Emang ada apaan oy?" Tanya Ali to the point.

"Enggak ada sih, gua cuma mau minjem Prilly nya bentar. Hehe gua kangen si chubby!" Jawab oya mencubit pipi chubby Prilly gemas.

"Awsss, minjem? Enak aja. Lo pikir gue barang." Jawab Prilly cemberut mengusap pipinya yang sedikit memerah karna cubitan Oya.

"Yaa sejenisnya lah."

Tuk

"Aduh! Sakit." Oya mengaduh kesakitan mengusap kepalanya yang terkena jitakan Prilly

"Nggak boleh. Prilly nggak boleh dipinjem! Dia milik gue." Sahut Ali datar

"Dih Ali? Kenapa lo. Muka biasa aja kali pak, segitunya banget kaya mau gue culik aja si piyinya" balas Oya.

"Ya tetep aja nggak boleh, gue pengen ngabisin waktu berdua sama dia" balas Ali dingin

"Ya tapi..."

"Stop-stop!! Apaan sih kalian ini. Kenapa jadi kalian yang ribut,"

"Dia duluan tuh yang mulai" sahut Oya membela diri.

"Dih?" Balas Ali menaikan sebelah alisnya

"Tuh kan! Kalau kalian mau berantem yaudah gue pergi aja." Ucap Prilly kesal. Ia bangkit dari duduknya hendak pergi.

"Ee ee.. jangan dong piy, mau kemana sih? Kamu kan belum minum obat" cegah Ali menarik lengan Prilly.

"Iya pril, jangan pergi napa." Sahut oya setuju

"Ini semua gara-gara elu nih!" Balas Ali menyalahkan oya. Beginilah mereka kalau bertemu pasti ribut mulu kerjaannya, Prilly sampai dibuat pusing oleh kedua sahabatnya itu.

"Kalian masih mau ribut juga nih?" Tanya Prilly jengah

"Hehe nggak pril, enggak." Jawab Oya nyengir

"Eh pak bos pergi dulu napa, gue mau kangen-kangenan sama Prilly"

"Ck. kangen-kangenan ya kangen-kangenan aja si, pake ngusir segala." Decak  Ali kesal. Ketimbang mau kangen-kangenan doang sampe ngusir. Pikir Ali.

"Yaelah, gue sama Prilly mau ngomongin soal cewek. Lo mau ikutan rumpi juga?"

"Ish... kesel gue sama lo oy!" Ali bangkit dengan muka merenggut meninggalkan kedua cewek rempong itu. Prilly dan oya hanya tertawa menanggapinya.

"Hahaha. Tega lo ngusir dia," ucap Prilly setelah menghentikan tawanya.

"Biarin aja. Kalo dia tetap disini ganggu! Hahaha" balas oya kembali tertawa

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang