Nana mengerjapkan matanya mencoba untuk membiasakan matanya dengan cahaya yang mengenai matanya. Ia menatap sekelilingnya dan melihat tempat yang tidak asing baginya,dengan perlahan ia mencoba bangkit dari baringnya tapi kepalanya terasa berdenyut membuatnya mngurungkan niatnya dan kembali berbaring lagi.
"Lo udah sadar na?" nana menoleh kesumber suara dan ia melihat ketiga sahabatnya masuk dengan kantong plastik yang berisi beberapa bungkus roti dan air mineral.
"Hmm. Gue kenapa?" tanya nana lirih ia merasa pusing dikepalanya dan dia lupa dengan yang dialaminya yang membuatnya berakhir di UKS.
"Lo pingsan tadi" jawab wilona sambil membuka tutup botol air mineral yang dibelinya tadi dan memberikannya kepada sahabatnya itu. Nana terdiam dan detik berikutnya ia kembali ingat apa yang terjadi sebelum ia pingsan.
"Daffa? Gimana keadaanya?" tanya nana dengan raut wajah cemas.
"Dia udah dibawa kerumah sakit. Ada juna sama naufal di sana jadi lo gak usah khawatir. Cowok lo akan baik-baik aja" jawab lalita mencoba menenagkan sahabatnya yang terlihat begitu khawatir dengan keadaan daffa.
"Kalian bisa antar gue kesana? Gue harus mastiin dia baik-baik aja" pinta nana.
Wilona mendesah pelan "Yaudah tapi lo minum dulu" nana menerima botol minum itu dan meminumnya satu tegukan. Setelah itu mereka berempat bergegas pergi kerumah sakit.
Gue harus pastiin lo baik-baik aja daff. Batin Adena.
***
Arjuna dan naufal yang membawa daffa kerumah sakit. Kini tengah menunggu daffa yang masih dalam penanganan dokter. Pot bunga yang jatuh menimpa kepala daffa menyebabkan luka yang lumayan serius yang membuat daffa mengeluarkan banyak darah.
"Oh? Dok bagaimana keadaan sahabat kami?" tanya arjuna begitu melihat dokter yang menangani daffa keluar dari ruangan UGD.
"Syukurnya dia segera dibawa kerumah sakit. Terdapat luka yang cukup serius pada kepalanya kulit kepalannya robek dan mendapatkan 8 jahitan. Tapi kondisinya cukup baik selain luka luar untuk luka dalamnya masih dalam hasil pemeriksaan jadi tunggu samapi hasil CT-scan nya keluar baru kami bisa memastikan kondisi pasien" jeas dokter tersebut.
"Terima kasih dokter" ucap juna dan naufal bersamaan. Setelah kepergian dokter mereka berdua terduduk lemas di sebuah bangku panjang yang berada didepan ruangan daffa.
"Gue takut banget sumpah" ucap juna.
"Syukurnya dia baik-baik aja. Lo tau daffa kan? Gengsinya tinggi" ucap naufal.
***
Mereka sudah tiba dirumah sakit. Dan sedang berjalan menuju ruangan daffa dirawat, sebelumnya wilona sudah menghubungin juna dan menanyakan dimana ruangan daffa dirawat.
Drrt drrt
Nana merasa pnselnya bergetar disakunya ia mengambil ponselnya dan melihat nama yang sangat dikenalnya ya, yopi.
"Hallo kak?"
"hallo? Kamu udah siuman?" tanya yopi suaranya terdengan khawatir.
"Udah kok kak"
"Kamu udah pulang? Tadi kakak ke ruang UKS tapi kamu udah gak ada disana"
"Iya kak. Aku mau kerumah sakit jenguk daffa. Bagaimanapun aku bertanggung jawab atas daffa" air wajah nana berubah kini terliht sekali wajah bersalahnya pada daffa.
"Ini bukan salah kamu na. itu cuma kecelakaan. Yasudah kakak titip salam sama pacar kamu ya"
"Iya kak nanti aku sampaikan" nana memutuskan panggilan teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Teen Fiction"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...