"Gimana keadaan lo dir?"
"Gue udah mendingan kok. Biasalah morning sick" keluh dira.
Nana membenarkan posisi berbaringnya menjadi duduk. Sambil memindahkan letak ponselnya dari kuping kanan ke kuping kirinya. "Naufal, dia gimana?" tanya nana dengan hati-hati.
Bagaimanapun naufal jadi babak belur begitu karna ulah daffa. Jadi nana merasa tak enak dengan dira.
"Dia udah baikan kok, na. Lo gak usah merasa bersalah. Lagian wajar kali kalok daffa segitu marahnya sama naufal" jawab dira mencoba menenangkan.
Nana mengangguk. "Iya lo bener. Tapi gue udah nyuruh daffa buat minta maaf kok sama naufal"
"Yaudah biar mereka berdua aja yang menyelesaikan masalah mereka. Oh ya? gimana persiapan pernikahan lo? Udah selesai?"
Nana tertawa pelan. "Terus lo gimana? Perasaan lusa lo yang mau nikah deh" balas nana.
Di seberang sana dira juga ikutan tertawa. "Iya ya? padahal lo yang udah repot-repot ngurusin urusan pesta pernikahan lo. Eh malah gue yang nikah duluan sama naufal"
"Itu artinya lo udah dapat restu dari tuhan. Jadi lo langsung secepatnya dijodohkan sama tuhan. Gue seneng banget tau gak dir." ujar nana.
"Thanks ya na. Gue seneng banget punya sahabat seperti kalian bertiga. Gue awalnya kira kalau kalian bakal pergi setelah tau masalah gue"
"Apaan sih lo dir! Ya gak mungkin lah kita bakal ngebiarin lo hadapin masalah ini sendirian. Kita gak bakal menghilang saat lo punya masalah. Ya, walaupun kita gak bisa janji buat bikin masalah lo hilang. hehehe"
"Makasih banyak, nana"
***
"Gimana wajah lo?" tanya daffa dengan nada dingin.
"Lebam." jawab naufal seadanya. Arjuna langsung menepuk dahinya.
Naufal memang tak tau situasi. Tak bisakah dia menjawab dengan jawaban lain, arjuna jadi takut kalau sampai nanti daffa menghajar naufal lagi. Masalahnya mereka tengah berada di kafe yang ramai. Sudah cukup kemarin mereka jadi tontonan. Dan juna gak mau kalau wajah tampannya nanti menyebar di Koran sebagai teman dari tukang pukul.
Mau di letakkan dimana nanti wajah tampannya ini?
"Oh" balas daffa.
Cukup!
Juna mulai jengah dengan kelakuan dua sahabatnya ini. mereka saat ini seperti sepasang kekasih yang tengah bertengkar.
"Daff? fal? Lo berdua mau diem-dieman terus sampai ini kafe tutup?" sindir juna.
"Enggak!" jawab daffa dan naufal bersamaan.
"Terus? Kenapa gak ada yang mau mulai bicara sih!" kesal juna.
Daffa akhirnya mengalah. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya secara perlahan. Lalu matanya menatap tajam naufal yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang tak kalah sengitnya.
"Lo tau kan kalau lo salah?" tanya daffa.
Naufal mengangguk. "Gue tau. dan gue pantas dapat lebam ini diwajah tampan gue" jawab naufal.
"Untuk yang terakhir gue gak setuju!" sambung arjuna. Dan daffa juga ikut mengangguk meng-iyakan.
"Gue melakukan hal itu kemarin karna gue perduli sama lo. Gue marah! Gue kecewa! Karna lo sahabat gue!"
"Gue merasa kalau gue udah gagal buat jagain lo, fal. Dan gue juga merasa malu sama nana. Bagaimana pun yang jadi korban adalah sahabat dari tunangan gue yang lima hari lagi bakal jadi istri gue" jelas daffa panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Novela Juvenil"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...