13. Sisi Lain Daffa

292 37 1
                                    


Sudah hampir satu jam daffa dan nana berada didalam mobil yang dikemudikan daffa tanpa tahu kemana tujuan mereka sebenarnya.

"Sebenarnya ini kita mau kemana sih?" akhirnya nana bertanya kepada daffa setelah sejak sejam yang lalu ia bungkam.

"Bandung" jawab daffa.

"Oh ban- WHAT?!" teriak nana terkejut membuat daffa kontan menutup telinga kirinya yang berdengung mendengara suara cempreng nana. "Kenapa lo gak bilang dulu sama gue kalau kita mau ke bandung hah?"

"Lo gak nanyak"

"Ya lo kan bisa bilang dulu!"

"Gue gak sempet" nana menatap daffa dengan wajah memerah menahan amarah dengan kedua tangan yang ia kepalkan bersiap ingin menghajar pria yang sedang menyetir disebelahnya ini, sedangkan daffa yang menjadi target tidak memperdulikan nana dan fokus pada jalan.

Mereka kembali diam setelah perdebatan sengit yang berlangsung tadi. Saat ini mood nana benar-benar buruk daffa sudah menculiknya secara sopan(?) yang membuat nana kesal sifat cuek daffa tadi.

Daffa memberhentikan mobilnya disebuah SPBU membuat nana kembali membuka suara "Kenapa berhenti?"

"Ketoilet bentar"

Setelah daffa keluar dari mobil nana mengambil ponselnya dari dalam tas dan melihat beberapa chat line dari temannya dan juga yopi. Segera melihat chat dari yopi dengan cepat nana segera membalas chat tersebut dan mengabaikan chat dari sahabatnya itu.

Kak Yopi : kamu ada waktu hari ini?

Adena : sorry kak. Aku gak bisa lagi pergi soalnya.

Kak yopi : kemana?

Adena : ke bandung kak.

Kak yopi : oh begitu. Yaudah deh next time aja. Hati2

Adena : iya kak

Nana kembali memasukkan ponselnya kedalam tas nya. Alasan nana mengganti nama kontak yopi adalah untuk menghindari kecurigaan ketiga sahabatnya jika mereka tahu nama special yang diberikan nana kepada yopi akan membuat ketiganya akan marah besar kepadanya karna telah menghianati daffa yang faktanya bukan siapa-siapa nana.

Daffa masuk kedalam mobilnya ketika urusannya sudah selesai dan nana sama sekali tidak menghiraukan pria disampingnya itu.

"Nih. Biar lo gak cemberut terus makin jelek tau gak lo!" daffa menaruh sekotak donat diatas pangkuan nana yang membuat nana terkejut. Bagaimana tidak? Di SPBU ini sama sekali tidak ada tempat yang menjual donat atau apapun dan pertanyaannya dari mana daffa mendapatkan donat?

"Makasih" nana tidak bertanya bagaimana bisa pria itu mendapatkan donat yang ia pentingkan saat ini apa yang ada didepan matanya.

Mood nana yang awalnya buruk berubah menjadi ceria matanya berbinar melihat donat dihadapannya ini terlebih lagi ia tidak bisa berhenti tersenyum sejak donat ini tiba dipangkuannya. Jika kalian mengira nana senang karna perlakuan daffa, maka 100% salah. Yang membuat nana senang adalah donat. Ya hanya donat.

Daffa yang melihat nana yang berubah 180 derajat hanya dalam waktu 10 detik sejak donat itu mendarat dipangkuannya, daffa bahkan heran bagaimana bisa gadis itu kembali ceria hanya karna roti bulat berlubang itu. heran.

"Lo mau?" tawar nana kepada daffa ia merasa tidak enak memakan donat ini sendirian walau sejujurnya ia juga tak rela membaginya dengan daffa.

"Suapin dong" jawab daffa dengan sedikit memiringkan wajahnya kearah nana tanpa beralih dari jalanan dihadapannya.

Chocolate CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang