Plak
"ADENA!!" teriak dira saat didepan matanya sendiri ia menyaksikan sahabatnya itu ditampar dengan kerasnya.
Sebuah tamparan keras melayang ke pipi mulus nana membuat gadis itu langsung terhuyung jatuh. Nana merasa panas pada pipinya dan juga rasa perih yng teramat sangat. Pria itu tidak merasa sungkan saat menampar nana seakan-akan dirinya itu bukanlah seorang cewek.
"Aishhh" desis nana.
Nana menyentuh sudut bibirnya yang terasa perih sepertinya terdapat luka disana. Nana menegakkan tubuhnya dan kembali berdiri ia langsung menatap sahabatnya yang saat ini sudah menangis karna melihat dirinya ditampar.
"Gue gak apa-apa" ucap nana dengan senyuman lembutnya agar membuat dira tidak mengkhawatirkan dirinya saat ini.
Tapi bukannya merasa lega dira malah semakin terisak yang membuat nana semakin kebingungan.
"Gimana lo udah nyerah?" ucap alex.
"Cih.... Cuma tamparan segitu aja gak akan bikin gue nyerah!" ucap nana.
Alex hanya tertawa sinis mendengar kalimat nana dan kemudian memberi kode agar ketiga anak buahnya itu melanjutkan aksi mereka untuk menghabisi nana.
Lelaki yang menampar nana tadi mencoba melayangkan tamparannya lagi tapi dengan cepat langsung ditahan oleh nana. Ia menahan lengan pria itu dan membuat sang pria cukup terkejut.
"Segini doang kekuatan lo?" sinis nana sambil mengangkat sudut bibirnya dan kemudian langsung memelintir tangan pria itu dan menendang punggung pria itu dan membuat pria itu jatuh tersungkur ditanah.
"kok seru ya? udah lama gue gak berantam hahaha" tawa nana dalam hati.
Lelaki disebelah kanan nana sekarang mengambil giliran. Pria itu sudah mengambil ancang-ancang untuk melayangkan pukulan kewajah gadis itu tapi dengan cepat nana langsung menendang tepat di ulu hati pria itu yang mengakibatkan pria itu terjengkang dengan kepala yang membentur tembok.
"Upss" nana menutup mulutnya dengan telapak tangannya saat melihat bagaimana kerasnya tendangannya. Nana berjalan menghampiri pria yang sudah tak sadarkan diri itu "Maaf ya bang hehehe" ucap nana.
Selagi nana sibuk memastikan keadaan korban keduanya daffa melihat kedua sahabatnya yang tengah menatap nana dengan mata yang membelalak kaget dan juga mulut mereka yang menganga lebar.
"I...itu nana?" tanya naufal dengan masih tak lepas memandang nana syok.
"Hmm" jawab daffa singkat.
"Nana bisa bela diri?" tanya arjuna.
"Sabuk hitam!" ucap daffa sambil menekankan setiap katanya.
Naufal dan arjuna semakin takjub dengan nana. Bagaimana bisa seorang gadis cantik yang hobinya makan donat, coklat dan nonton drama korea itu bisa jadi sangat menyeramkan saat berkelahi.
Jujur saja walaupun bukan pertama kali bagi daffa melihat nana yang seperti preman daffa juga merasakan keterkejutan yang sama dengan kedua sahabatnya ini hanya saja rasa khawatir akan gadis itu lebih menghantuinya saat ini.
Setelah memastikan kondisi korban keduanya nana segera beralih menatap calon korban terakhirnya dan ia cukup terkejut karna pria itu sudah memegang pisau ditangan kanannya.
"Sekarang lo enggak akan bisa selamat lagi! Bitch!" maki pria yang memegang pisau itu.
Nana tertawa sinis sambil menatap pria itu dengan tatapan tajam tanpa rasa takut sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Fiksi Remaja"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...