Daffa berdiri didepan cermin sambil mengancingkan seragam sekolahnya dengan dua kancing diatasnya tetap dibiarkan terbuka, ia memakai topi berwarna hitam untuk menutupi perban yang masih menempel dibelakang kepalanya.
"Hoamm"
Gadis yang terbaring di ranjang daffa itu pun merentangkan tangannya saat ia sudah terbangun dari tidurnya. "Lo mau kesekolah?" tanya gadis itu.
"Hmm" jawab daffa tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin tersebut. "Kok gue bisa tidur disini?" angel sangat ingat tadi malam ia tidur disofa bukan diranjang daffa, tapi pagi ini dia terbangun dan sudah berada diranjang abangnya itu.
"Iya gue yang gendong lo. Gak tega gue lihat lo tidur disofa" jawab daffa. Angel menuruni ranjang tersebut dan menghampiri daffa dan memeluk sang abang tercinta.
"Lo baik banget sih bang. Gomowo(terima kasih)" ucap angel tulus dengan nada yang di imut-imutkan. "Apaan sih dek" ucap daffa dengan tetap membiarkan sang adik memeluk tubuhnya.
"Makasih karna lo udah sembuh bang. Lo gak tau gue panik banget waktu tau lo masuk rumah sakit"
"Yang penting sekarang gue udah baik-baik aja. Jadi lo jangan bilang mama!" ancam daffa. "Iya iya"
"Lo siap-siap biar sekalian gue antar ke apartemen"
Angel menggeleng "gue ikut kesekolah!"
"Enggak! Lo jangan aneh-aneh deh!" larang daffa. Ia tau benar sifat adik nya itu.
"Tenang aja gue enggak akan ganggu lo. Gue cuma mau ketemu sama gadis yang bawa makanan buat lo semalam" ucap angel sambil merapikan rambutnya dan menyemprotkan parfum vanilla ke tubuhnya.
"Adena maksud lo?" tanya daffa. "Iya. dia pacar lo?"
"Kepo!"
"Gue anggap itu jawaban iya"
"Sebenarnya niat lo kemari itu apa sih?" tanya daffa yang heran kenapa adiknya ini tiba-tiba datang ke Jakarta untuk bertemu dengannya. Padahal ia baru saja tiba dari korea dua hari lalu.
"Ya untuk bikin lo kesel lah hahahaha. Yaudah yuk" angel meninggalkan ruangan daffa meninggalkan daffa yang masih menahan emosinya agar tidak mengenyahkan adik kesayangannya itu.
***
Nana bersama ketiga sahabatnya berjalan melewati koridor sekolah menuju kekelasnya yang terletak di ujung koridor. Tatapan sinis, sindiran dari yang hanya berbisik sampai terang-terangan menjadi sambutan nana pagi ini disekolahnya.
Bagaimana tidak semua disekolah ini seakan-akan menyalahkan nana atas kejadian yang mnimpa daffa sang pangeran sekolah. Mereka berpikir nana itu pembawa sial untuk daffa.
"Daffa udah masuk?" tanya wilona saat melihat mobil daffa memasuki parkiran sekolah. Sontak yang lainnya menoleh kearah parkiran termasuk nana.
"Siapa tuh cewek? Kok bareng daffa?" tanya lallita kaget saat melihat daffa tidak turun sendirian melainkan seorang gadis cantik yang juga ikut turun bersama daffa dan berjalan bersama menuju kearah nana.
Nana melihat dengan seksama siapa sosok gadis yang bersama daffa sampai akhirnya ia ingat siapa gadis itu "Dia adik nya daffa" ucap nana yang membuat ketiga sahabatnya kaget.
"Daffa punya adik? Kok gue baru tau" ucap dira. "Gue juga baru tau kemarin" sambung nana.
Dan bodohnya gue sampai saah paham lagi. Sambung nana dalam hati.
"Hai. Lo adena ya? pacar abang gue?" tanya angel sembari mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan nana. "Hai juga" nana menerima uluran tangan gadis cantik itu dengan canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Genç Kurgu"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...