Selamat malam semuanya~~~~~~~~~
para #KawaiReader ^^{}
Pertama-tama saya ingin meminta maaf kepada kalian yang udah nungguin cerita CC ini. Dan setelah berabad(?) lamanya akhirnya update juga u,u
Buat kalian yang masih setia terima kasih banyak. dan buat pembaca baru. Welcome~~
***
"Aww"
"Aaakkk"
"Argghh"
Suara teriakan kesakitan daffa menyebar diseluruh penjuru kamarnya. Pria yang tengah berbaring telungkup diatas kasur tak henti-hentinya meringis kesakitan saat sang tunangan memberikan pijatan pada punggung pria itu.
"Kamu ngapain aja sih kok bisa sakit-sakit gini badannya?" tanya nana khawatir.
"Mama nyuruh aku pindahin kardus-kardus ke atas" jujur daffa.
"Kardus apa?"
"Souvenir pernikahan kata mama"
Nana menghentikan tangannya yang tadi memijat punggung daffa. Dia merasa sedih melihat pria nya ini begitu kesakitan. Apalagi nana yakin pasti kardus yang diangkat daffa banyak dan juga berat.
"Aku kerokin kamu ya?" tawar nana.
"Terserah kamu aja deh. Yang penting gak sakit lagi" jawab daffa.
Ika mengambil koin dan juga minyak urut dan mulai melakukan pekerjaannya membuat pola garis-garis pada punggung daffa.
***
"Makan dulu sayang!" tawar mita.
Nana yang baru keluar dari kamar daffa langsung berjalan menuju meja makan dan melihat mita yang tengah sibuk menyiapkan makan malam.
"Ada yang bisa nana bantu ma?" tanya nana.
"Enggak ada. Kamu duduk aja. Daffa mana?" mita melihat kebelakang nana dan tak melihat keberadaan putra tampannya itu.
"Daffa tidur ma. Habis nana kerokin tadi. Kecapekan banget kayaknya"
Mita menggelengkan kepalanya "Yaudah kita makan berdua aja deh" Nana mengangguk.
"Daffa habis angkat apa tadi ma? Dia sampai kesakitan gitu?" tanya nana basa-basi.
"Itu souvenir pernikahan kalian. Mama suruh dia pindahin ke atas" jawab mita dengan tawa kecil diujung kalimatnya.
Nana mengangguk "Oh gitu"
"Kamu tau kan calon suami kamu itu gak pernah kerja berat makannya lemah gitu" ujar mita.
"Daffa gak lemah ya ma!" nana menoleh kesumber suara dan melihat daffa yang berjalan kearah mereka dengan gontai dan dengan wajah yang lesu.
Daffa duduk disamping nana dan menyandarkan kepalanya dibahu nana. "Loh kok kamu keluar?" tanya nana.
"Aku lapar" lirih daffa dengan mata terpejam.
Nana terkekeh kecil melihat kelakuan tunangannya itu. Kalau sudah kumat kelakuannya bisa menyamai anak umur lima tahun. Lihat saja bagaimana caranya bermanja-manja pada nana.
"Dasar manja!" cibir mita.
Daffa menegakkan kepalanya dan menatap sebal mita. "Ini karna mama tau! kalau aja mama gak nyuruh daffa buat angkat itu kardus-kardus pasti daffa gak akan kecapekan!" kesal daffa.
Nana yang melihat daffa dan mita tengah bertengkar hanya geleng-geleng kepala. Dia heran dengan hubungan unik ibu dan anak itu.
"Baru segitu aja kamu udah loyo! Gimana nanti malam pertama? Bisa-bisa mama lama punya cucu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Novela Juvenil"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...