bacanya sambil play mulmed nya. biar feel nya dapet gitu hahahah biar ada rasa2 bapernya lah hehehehehe
***
Sejam yang lalu nana mendapat pesan dari jena untuk datang ke kafenya. Dan disini lah nana sekarang berdiri didepan kafe milik jena yang terlihat sepi.
"Kok gelap? Apa tutup?" gumam nana.
Nana berjalan masuk kedalam kafe dan yang ia lihat hanya ruangan yang gelap dan cahaya yang minim hanya mengandalkan cahaya bulan yang menerangi tempat ini melalui kaca pada dinding kafe.
"Jena?" panggil nana tapi tidak ada sautan.
Nana kembali berjalan semakin masuk kedalam kafe dan masih tetap tidak menemukan sosok sepupunya itu.
"Jena? Lo jangan becanda deh" panggil nana lagi.
Deph
Tiba-tiba sebuah lampu menyala dan menyorot ke seseorang yang duduk disebuah kursi dengan memangku sebuah gitar.
Nana menyipitkan matanya mencoba memerhatikan sosok pria tersebut yang terlihat memakai sebuah topeng.
"Lee min ho?" gumam nana pelan saat ia berhasil mengenali gambar yang ada ditopeng tersebut.
Pria bertopeng itu mulai memainkan jari-jarinya dan memetik senar gitar dengan nada-nada yang indah membuat nana semakin heran dengan apa yang terjadi saat ini.
Betapa bahagianya hatiku saat ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu, menarilah denganku
Namun bila hari ini adalah yang terakhir, namun ku tetap bahagia
Selalu ku syukuri, begitulah adanya
Bait pertama dari lagu 'payung teduh-akad' mulai berkumandang dari bibir pria bertopeng tersebut dan suara pria itu berhasil membuat tubuh nana membeku ditempat dengan detak jantung yang mulai berdetag dengan ritme yang cepat.
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat-cepatlah sampaikan kepadaku
Agarku tak berharap dan buat kau bersedih
"Daffa" lirih nana.
Nana terus memperhatikan pria yang mulai bangkit dari duduknya dan berjalan kearahnya diikuti sorot lampu yang mengiri langkah pria itu.
Bila nanti saatnya telah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah telah tiba
Ijinkan ku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudikah kau temani diriku, sudikah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku
Nana ingin menangis rasanya saat ini.
Pria dihadapan nana berhenti bernyanyi, pria itu meletakkan gitarnya dan kemudian melepas topengnya dan identitas sang pria pun terungkap, Daffa William neley.
Mata nana dan daffa bertemu, nana menatap lekat pria dihadapannya itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca sedangkan daffa menatap nana dengan tatapan sangat dalam seolah ingin menunjukkan keseriusan kepada gadis dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Fiksi Remaja"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...