"Lo mau culik gue kemana lagi sekarang?"
"Terserah gue dong. Kan gue penculiknya" nana memutar bola matanya jengah melihat sikap daffa.
Setelah selesai membeli beberapa potong pakaian yang akan dipakai nana selama tinggal dirumah daffa. Daffa melajukan mobilnya kesuatu tempat yang nana sama sekali tidak tahu menahu kemana tujuan mereka. Yang jelas ia hanya bisa pasrah.
Perjalan selama kurang lebih satu jam akhirnya membawa mereka kesebuah perkebunan teh yang sangat luas.
Selama mereka melewati kebun teh yang luas ini nana merasa seperti dirinya pernah datang ketempat ini semacam dejavu. Ia merasa seakan pernah mengalami suatu hal ditempat ini tapi otaknya tak kunjung mengingat hal apa itu. Dan saat nana masih berkutat pada ingatannya yang coba oa rangkai tibalah mobil mereka disebuah rumah yang sudah terlihat tua tapi masih terawat.
"Ini rumah siapa?" tanya nana begitu ia keluar dari mobil daffa.
"Rumah lama gue. Gue selalu sempatin waktu gue untuk berkunjung kemari mengenang almarhum bokap gue" jawab daffa. Pria berkulit pucat itu berjalan menuju pintu rumah itu dan membukanya dengan kunci yang ia miliki disakunya.
"Tempat ini... Gue ngerasa gak asing... Tapi gue gak ingat apa?" nana masih terus mengamati area sekitar rumah daffa entah kenapa ia merasa sangat kenal dengan tempat ini.
Langkah kaki nana perlahan membawanya masuk mengikuti daffa kedalam rumah itu. Nana mengamati seluruh area rumah itu. Rumah ini kosong sudah tidak terdapat perabot apapun didalamnya tapi masih terlihat bersih.
"Rumah ini menyimpan banyak kenangan masa lalu gue dan keluarga gue" ucap daffa. Nana masih setia mengikuti daffa yang berjalan perlahan dari ruangan-keruangan lainnya sambil mengingat kembali memori-memori indah dan memori kelam dari masa kecilnya.
Saat langkah daffa terhenti disebuah ruangan kecil seperti ruangan kerja di saat itu lah muncul gambara-gambaran kecil didalam otak nana.
"Bokap gue tewas dibunuh diruangan ini. Tubuhnya penuh luka tusuk akibat perbuatan lawan bisnisnya"
Deg
Dan bak disambar petir disiang bolong tubuh nana langsung menegang saat memori kelam itu terputar kembali didalam otaknya dan membuat dada nya sesak kepalanya terasa sangat sakit. Tubuh nana bergetar hebat kakinya sudah melemas peristiwa itu semakin jelas di otaknya. Ia mengingatnya! Ia sangat ingat tempat ini! sangat!
Bug
Daffa menolehkan kepalanya kesumber suara dan terkejut saat menemukan nana yang sudah tergeletak pingsan dibawah sana.
"NANA?!"
***
"Angel abang kamu kemana? Mama kok gak lihat dari tadi?" tanya mita saat menghampiri putrinya yang sedang berenang.
"Lagi nge-date sama mantu mama" jawab angel saat ia keluar dari kolam berenang dan menghampiri sang mama yang duduk di kursi santai dipinggi kolam itu.
"Kemana?"
"Ke mall deh kayaknya. Mau beli bajunya kak nana gitu sih" angel mengambil segelas jus jeruk dan meneguknya sekali tegukan ia sangat kehausan.
"Mereka berdua cocok ya dek"
"Iya ma. Angel lihat sih kayaknya bang daffa itu sayang banget deh sama kak nana."
"Mama juga ngerasa gitu. Semoga hubungan mereka baik-baik aja"
"Amin"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Fiksi Remaja"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...