Dira membuka matanya dengan perlahan dan mencoba membiasakannya dengan cahaya yang menyilaukan matanya.
"Aishh"
Dira merasa kepalanya benar-benar pusing saat ini ia mencoba untuk bangkit dari baringnya. Matanya melihat keseluruh penjuru ruangan yang tampak sangat asing dimatanya.
"Gue dimana?" bisik dira pelan.
Dan seakan tersadar dira akhirnya menyadari jika dirinya seharusnya bersama dengan alex saat ini. Tapi kenapa dirinya malah berakhir diruangan yang mirip seperti kamar ini?
Dira mencoba kembali mengingat apa yang sebenarnya sudah terjadi pada dirinya tapi yang ia ingat kalau dia sedang pergi dengan alex dan alex sempat memeberinya minuman kaleng saat berada didalam mobil dan setelah itu dira sama sekali tidak ingat apa yang terjadi.
"Kamu udah sadar" ucap alex yang kini tengah berdiri didepan pintu dengan melipat kedua tangannya di dadanya.
"Aku ada dimana?" tanya dira bingung.
"Tempat dimana kita akan bersenang-senang sayang" ucap alex sambil berjalan menuju ranjang yang di duduki oleh dira.
"Mak...maksudnya?" dira memundurkan tubuhnya menjauh saat alex semakin mendekat ketubuhnya.
"Udah gak usah belagak sok polos! Lo kira tujuan gue macarin lo itu apa?"
"Cin..cinta?"
Alex tertawa dengan keras begitu dira menjawab kata 'cinta' "Cinta? Konyol! Kau terlalu naif dira. Sampai lo gak tau kalau gue cuma mau memanfaatkan lo" ucap alex.
Dira semakin ketakutan ia tidak tau bahwa pria yang ia sukai ternyata cuma pria brengsek yang hanya ingin memanfaatkan ke naifannya sebagai cewek.
"Lo bener-bener brengsek! Gue gak nyangka lo ternyata gak lebih dari sampah" maki dira dengan menatap pria itu dengan wajah penuh kebencian.
"Iya gue emang brengsek! Tapi maaf lo telat untuk menyadari itu semua"
"Jadi haruskah kita mulai sekarang?" alex membelai wajah dira dengan punggung tangannya yang langsung ditepis kasar oleh dira.
"Jangan pernah lo sentuh wajah gue dengan tangan sampah lo itu!" kecam dira.
Alex kembali tertawa melihat bagaimana dira berusaha untuk melawannya.
"Lo enggak bisa nolak gue! Karna enggak ada yang akan bisa nyelamatin lo!"
Dira mengepalkan kedua tangannya ia benar-benar sudah disulut emosi melihat bagaimana alex memperlakukannya bak wanita murahan.
Alex semakin mendekatkan tubuhnya kepada dira bahkan pria itu berusaha untuk mencium dira tapi dira memalingkan wajahnya dengan kedua tangannya yang mendorong tubuh pria itu agar menjauh darinya.
Plak
"Lo bisa diem gak?!" ancam alex setelah ia menampar pipi mulus dira.
Dira merasakan panas dan perih pada pipi kanannya bahkan air matanya langsung jatuh, ia merasa sudut bibirnya berdarah karna tamparan alex yang sangat keras pada pipinya.
Alex kembali mencoba untuk mencium dira bahkan tangannya sudah mulai membuka satu persatu kancing baju dira.
Bug
Dengan sisa tenaga yang masih ia miliki dira menendang tubuh alex membuat pria itu terjungkal dan terjatuh dari ranjang dan hal itu dimanfaatkan dira untuk kabur dari tempat ini. Tapi baru saja dira mencoba membuka kunci pintu kamar ini alex sudah menjambak rambutnya dari belakang membuat tubuh dira tertarik kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Crush
Teen Fiction"Semudah coklat yang mampu membuatmu tersenyum setiap kali memakannya. Semudah itu juga senyummu mampu membuatku jatuh cinta disetiap harinya." Kisah cinta dua insan dari dua watak yang berbeda. Adena dengan kegilaannya dnegan coklat dan dengan trau...