38. He's Back!

241 26 1
                                    

Adena belakangan ini lagi disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya dan itu juga yang membuatnya semakin sering bersama sosok gilang sang senior. Mulai dari ia harus meminjam buku atau berdiskusi bersama pria yang terbilang cukup cerdas itu.

Dan hal itu juga yang membuat lalita belakangan ini cukup kesal dengan nana bahkan nana pun tak tau apa penyebabnya.

"Belakangan ini lo makin sibuk ya na?" tanya wilona.

"Iya nih, sorry banget ya tugas gue numpuk soalnya" jawab nana jujur.

"Yaudah kalian pada mau pesan apa?" tanya dira.

"Yang biasa aja" jawab wilona yang disetujui oleh lalita dan juga nana.

Malam ini mereka meluangkan waktu mereka untuk quality time bersama.

Mereka memilih sebuah kafe untuk berkumpul. "Jadi tugas lo udah kelar na?" tanya dira.

"Tinggal 30 persen lagi lah yang belom kelar. Soalnya desain yang gue buat agak ribet jadi butuh waktu lama buat siapin nya" jawab nana.

"Berarti lo juga makin lama dong deket sama kak gilang" sambung lalita.

"Enggak kok! Urusan gue udah kelar sama kak gilang. Jadi lo gak usah panik"

Wilona yang sedari tadi memperhatikan nana dan lalita yang berdebat membuat otaknya berpikir cepat, jujur sejak kedekatan nana dan gilang semakin akrab lalita berubah menjadi sensitive dengan kedekatan mereka.

Wilona merasa kalau lalita cemburu hanya saja gadis itu belum menyadari sepenuhnya hal itu. "Ta? gue mau tanyak sama lo" ucap wilona dengan nada yang cukup serius membuat nana dan dira saling bertatapan penuh tanya.

"Serius banget muka lo! Apa?" tanya lalita.

"Lo suka kan sama kak gilang?" tanya wilona tanpa basa-basi.

Untuk sesaat lalita terdiam ia cukup terkejut dengan pertanyaan wilona yang mendadak seperti itu "Apaan sih lo na!"

"Lo suka kan sama kak gilang? Jujur!" tegas wilona.

"Karna itu lo selalu kesal kalau nana lagi sama kaka gilang iya kan?"

Dira dan nana yang hanya menjadi penonton hanya bisa terdiam sambil menunggu jawaban keluar dari bibir lalita. Nana memang tak pernah menyadari jika sahabatnya itu ternyata memiliki perasaan lebih kepada gilang. Ia pikir selama ini kemarahan lalita hanya semata-mata untuk menjaga hubungan nana dan daffa.

"Iya! gue suka sama kak gilang!" jawab lalita sambil menatap mata wilona dalam.

"Bener tebakan gue" ucap wilona.

"Sejak kapan ta? lo kenapa gak cerita sih sama kita" ucap nana.

"Tau nih, kalau aja lo cerita ke kita dari awal kan siapa tau nana bisa bantuin lo buat deket sama kak gilang" sambung dira.

"Maafin gue, gue awalnya juga masih ragu sama perasaan gue. tapi belakangan ini gue ngerasa makin kesal kalau lihat kedekatan lo berdua" ujar lalita kepada nana.

Nana menggapai tangan dira dan menggenggamnya erat "Maafin gue ya, gue gak peka jadi sahabat" ucap nana tulus.

"Lo emang gak peka dari jaman daffa ngejer-ngejer lo kali na" sambung wilona.

"Hahahaha bener tuh. Sama daffa yang udah pakek kode keras aja lo gak peka. Apalagi sama yang ini" sambung dira.

Nana mengerucutkan bibirnya saat ia dipojokkan oleh kedua sahabatnya itu.

"Sekarang kan udah pada jelas semuanya. Jadi lo mau bantuin gue kan buat pdkt sama kak gilang?" tanya lalita.

"Tenang aja nanti gue bilangin ke kak gilang" jawab nana.

Chocolate CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang